Jetstar Asia Resmi Tutup Operasi, Akhiri Penerbangan 20 Tahun Maskapai Berbiaya Rendah
Maskapai penerbangan budget milik Qantas, Jetstar Asia, mengumumkan penghentian operasional per 31 Juli 2025-Jetstar Asia-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Maskapai berbiaya rendah Jetstar Asia (3K), yang berbasis di Changi Airport, Singapura, resmi menghentikan seluruh operasinya, termasuk penerbangan ke dan dari Indonesia, pada 31 Juli 2025.
Keputusan ini menandai akhir penerbangan 21 tahun maskapai yang dikenal dengan tarif murahnya.
Penghentian penerbangannya ini, setelah berjuang melawan kenaikan biaya operasional hingga 200 persen, biaya bandara yang melonjak, dan persaingan ketat dengan maskapai seperti Scoot dan AirAsia.
BACA JUGA:4 Hari Retret di Lembah Tidar, Kadin Mantapkan Konsolidasi untuk Cetak Pengusaha Pejuang
Penutupan ini berdampak pada lima rute di Indonesia—Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Labuan Bajo.
Diketahui, Jetstar Asia, anak perusahaan Qantas Group, mengumumkan penutupan operasinya pada 11 Juni 2025, dengan penerbangan terakhir pada 31 Juli 2025.
Maskapai ini mengoperasikan 16 rute intra-Asia, termasuk ke Jakarta (CGK), Surabaya (SUB), Medan (KNO), Denpasar (DPS), dan Labuan Bajo (LBJ) di Indonesia, dengan 180 penerbangan mingguan dan mengangkut 2,3 juta penumpang pada 2024.
Penutupan ini merupakan bagian dari restrukturisasi Qantas Group untuk mengalihkan dana hingga A$500 juta (Rp5,3 triliun) ke pembaruan armada di Australia dan Selandia Baru, setelah Jetstar Asia mencatat kerugian A$35 juta (Rp370,2 miliar) pada tahun fiskal 2025.
Menurut Vanessa Hudson, CEO Qantas Group, keputusan ini dipicu oleh tantangan berat. “Kami melihat biaya pemasok Jetstar Asia melonjak hingga 200 persen, ditambah biaya bandara yang tinggi dan persaingan ketat di kawasan Asia Tenggara. Ini mengubah basis biaya kami secara signifikan, membuat operasi tidak lagi berkelanjutan.”
BACA JUGA:Wapres Gibran Tutup FORNAS VIII, Penampilan Ribuan Lansia Jadi Inspirasi
Jetstar Asia, yang didirikan pada 2004 sebagai kemitraan Qantas (49 persen), pengusaha Singapura Tony Chew (22 persen), FF Wong (10 persen), dan Temasek Holdings (19 persen).
Sempat merger dengan Valuair pada 2005, namun tetap kesulitan bersaing dengan maskapai berbiaya rendah lainnya.
Penutupan Jetstar Asia berdampak langsung pada penumpang di Indonesia, khususnya pada rute populer seperti Singapura-Jakarta, Singapura-Denpasar, dan Singapura-Labuan Bajo, yang merupakan salah satu dari empat rute eksklusif Jetstar Asia dari Changi.
Penutupan ini memengaruhi lebih dari 500 karyawan Jetstar Asia di Singapura, yang kehilangan pekerjaan. Qantas menjanjikan paket pesangon, termasuk pembayaran empat minggu per tahun masa kerja, bonus tahun fiskal 2025, dan akses ke tunjangan perjalanan staf untuk periode tertentu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: