Anggota Band Rap Irlandia Kneecap Didakwa Terorisme karena Kibarkan Bendera Hizbullah
Seorang anggota kelompok musik rap kontroversial asal Irlandia, Kneecap, menghadapi dakwaan terkait terorisme setelah diduga mengibarkan bendera Hizbullah dalam sebuah konser di London pada November tahun lalu.--Supplied
LONDON, DISWAY.ID – Seorang anggota kelompok musik rap kontroversial asal Irlandia, Kneecap, menghadapi dakwaan terkait terorisme setelah diduga mengibarkan bendera Hizbullah dalam sebuah konser di London pada November tahun lalu.
Liam Óg Ó hAnnaidh (27), yang dikenal di panggung dengan nama Mo Chara, hadir di Pengadilan Magistrat Westminster pada Rabu 21 Agustus 2025 untuk menolak dakwaan tersebut.
Ia sebelumnya dikenai dakwaan pada bulan Mei di bawah nama Anglikan, Liam O’Hanna, karena dianggap menunjukkan dukungan kepada kelompok bersenjata asal Lebanon yang telah dilarang di Inggris sejak 2019.
Dalam rekaman yang beredar, Ó hAnnaidh terlihat disambut oleh kerumunan pendukung yang meneriakkan “Free Mo Chara” sambil melambaikan bendera Irlandia dan Palestina dilansir dari Al Jazeera.
BACA JUGA:Saat Napi Terorisme Kibarkan Merah Putih di Upacara HUT ke-80 RI di Lapas Cipinang
Dua rekan satu bandnya, Naoise Ó Caireallain dan J J Ó Dochartaigh, juga turut hadir di pengadilan.
Ó hAnnaidh dikerubungi oleh fotografer saat tiba di gedung pengadilan, hingga membutuhkan waktu lebih dari satu menit untuk bisa memasuki gedung di bawah pengawalan petugas keamanan.
Polisi sempat memberlakukan pembatasan lokasi aksi dukungan demi mencegah potensi gangguan serius, namun keputusan itu menuai kritik dari Kneecap.
Dalam pernyataan resmi, grup tersebut menyebut pembatasan tersebut sebagai “keputusan politik yang disengaja” dan menuduhnya sebagai “pengalihan isu dari kejahatan perang yang didukung oleh negara Inggris.” Meskipun demikian, mereka tetap meminta para pendukung untuk mematuhi aturan yang berlaku, “betapapun menyedihkannya” aturan tersebut.
BACA JUGA:Bansos Beras 20 Kg Mulai Disalurkan ke Sejumlah Daerah, Pelaku Judol dan Terorisme Dikecualikan
Konteks Politik dan Tuduhan Terlambat
Kneecap dikenal sebagai grup yang vokal dalam menentang serangan Israel ke Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 60.000 orang sejak Oktober 2023 dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.
Hizbullah sendiri mulai melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Israel tak lama setelah agresi dimulai, dengan menyatakan dukungan terhadap rakyat Palestina.
Menurut hukum Inggris, mendukung Hizbullah—sebuah kelompok yang didukung Iran dan dicap sebagai organisasi terlarang sejak 2019—dapat dikenai sanksi pidana.
Namun, tim kuasa hukum Ó hAnnaidh menilai dakwaan terhadap klien mereka terlambat diajukan, karena ia baru secara resmi didakwa pada 22 Mei 2025, sehari setelah batas enam bulan penuntutan berakhir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
