bannerdiswayaward

Serangan Rudal Israel ke RS Nasser di Gaza Tewaskan 20 Orang, Termasuk 5 Wartawan

Serangan Rudal Israel ke RS Nasser di Gaza Tewaskan 20 Orang, Termasuk 5 Wartawan

Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan yang diserang 2 rudal Israel.-ist-

BACA JUGA:Trump Bocorkan Sikap Terbaru Putin: Bosan Perang dengan Ukraina, Tapi..

Kecaman global segera mengalir. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia "tidak senang" dengan serangan tersebut dan menyerukan akhir dari " mimpi buruk" di Gaza, meskipun tanpa rincian lebih lanjut tentang langkah diplomatik.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut serangan itu "tidak dapat diterima," sementara Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyerukan "gencatan senjata segera."

Pemerintah Spanyol dan Jerman juga menyerukan investigasi atas pelanggaran hukum humaniter internasional.

Organisasi kebebasan pers seperti Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) dan Reporters Without Borders mengutuk serangan tersebut.

Pihaknya mencatat bahwa perang Israel-Hamas telah menjadi salah satu konflik paling mematikan bagi wartawan, dengan setidaknya 192 wartawan tewas di Gaza sejak Oktober 2023.

Al Jazeera menyebut serangan ini sebagai "upaya jelas untuk membungkam kebenaran,"

Sementara Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, meminta komunitas internasional untuk memberlakukan embargo senjata dan sanksi terhadap Israel.

BACA JUGA:4,5 Juta Milisi Venezuela Siaga, AS Naikkan Bandrol Perburuan Maduro Sebesar Rp742 Miliar

Konteks dan Dampak Lebih Luas

Rumah Sakit Nasser, salah satu fasilitas medis terakhir yang masih beroperasi di Gaza selatan, telah menghadapi serangan dan penggerebekan berulang kali selama 22 bulan perang, dengan laporan kekurangan staf dan pasokan medis yang kritis.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan ofensif Israel yang diperluas ke Kota Gaza, kawasan terpadat di wilayah tersebut dengan ratusan ribu penduduk, banyak di antaranya adalah pengungsi.

Perang di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang, telah menewaskan lebih dari 62.686 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dengan sekitar setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan terhadap wartawan dan fasilitas medis telah memicu tuduhan pelanggaran hukum internasional, termasuk kelompok hak asasi manusia menyerukan penyelidikan independen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads