bannerdiswayaward

Menteri PPPA Takziah ke Rumah Duka Andika, Siswa SMK yang Meninggal Dunia Usai Ikut Demo di Gedung DPR

Menteri PPPA Takziah ke Rumah Duka Andika, Siswa SMK yang Meninggal Dunia Usai Ikut Demo di Gedung DPR

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, melayat ke rumah duka Andika Lutfi Fala (16), seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang meninggal dunia setelah mengikuti demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Raky-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, melayat ke rumah duka Andika Lutfi Fala (16), seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang meninggal dunia setelah mengikuti demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian dan empati pemerintah terhadap keluarga korban sekaligus menegaskan komitmen dalam melindungi anak dari segala bentuk kekerasan.

“Kami jajaran Kemen PPPA menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Andika Lutfi Fala, seorang anak bangsa dalam peristiwa demonstrasi di Jakarta pada 28 Agustus lalu. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita bersama untuk meningkatkan pengawasan keluarga, termasuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dengan anak-anaknya,” ujar Menteri PPPA, di kediaman korban, di Kabupaten Tangerang, 4 September.

BACA JUGA:Promo Harga Suzuki Fronx September 2025, Ada Diskon, Simulasi Cicilan Ringan

BACA JUGA:Peringatan! Real Madrid Tegaskan Raul Asencio Tak Akan Dilepas ke Klub Turki, Ini Alasannya

Dalam kunjungan itu, Menteri PPPA menghargai keputusan keluarga korban yang memilih untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum. Namun, Menteri PPPA menegaskan, peristiwa ini harus menjadi refleksi bagi seluruh pihak.

“Kami memohon maaf atas kekurangan Negara dalam melindungi anak, yang berujung pada hilangnya satu nyawa berharga anak kita," tutur Menteri PPPA.

"Seluruh anak Indonesia adalah anak kita bersama, mari saling bergandeng tangan dan bahu membahu agar kejadian ini tidak terulang kembali. Kami meminta agar pihak kepolisian mengedepankan pendekatan yang manusiawi dan memperhatikan keberadaan kelompok rentan, termasuk anak-anak dalam situasi kerumunan atau demonstrasi,” tambahnya.

BACA JUGA:Daewoong Pharmaceutical Indonesia Raih Sertifikasi CPOB untuk Produksi Terapi Sel

BACA JUGA:AQUA Rayakan 50 Tahun Kebersamaan, Luncurkan Program 'Minum AQUA Dapat Hadiah Miliaran'

Lebih lanjut, Menteri PPPA menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap anak dan mencegah anak berada dalam situasi rentan kekerasan sebagaimana mandat Undang-Undang Perlindungan Anak.

Menteri PPPA juga menggarisbawahi pentingnya peran keluarga untuk saling menjaga dan meningkatkan perlindungan bagi anak.

“Begitu kami melihat demonstrasi yang besar dan kami melihat banyak anak yang terlibat di situ, kami berkoordinasi dengan berbagai organisasi perempuan agar menjaga anak-anaknya, menjaga keluarganya untuk tidak keluar rumah dalam waktu tertentu sampai kondisi menjadi lebih baik," terang Menteri PPPA.

"Selain itu, sebagai upaya pencegahan eksploitasi anak dalam demonstrasi, melalui organisasi perempuan kami juga memberikan pemahaman kepada para orang tua untuk mengedukasi anak-anaknya bahwa mereka memiliki hak bersuara, tapi harus mengikuti aturan supaya aman dan tidak merugikan orang lain,” ujar Menteri PPPA.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads