Indonesia Swasembada Daging-Susu
Program ini memiliki fokus utama mempercepat swasembada. Tentu melalui kolaborasi: pemerintah, swasta dan peternak. -Dok. Disway-
Saat ini, konsumsi susu nasional masih rendah. Sebagian besar pasokan datang dari luar negeri.
Prabowo ingin meninggalkan warisan: bukan cuma kedaulatan pangan. Tapi mengubah pola konsumsi rakyat.
Dari jarang minum susu, menjadi segelas sehari. Dari tergantung impor menjadi punya produksi sendiri.
Kebijakan itu disambut suka cita oleh peternak lokal. Salah satunya peternak dari Putra Jakarta Farm yang berada di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat tim Bisik Disway mengunjungi kandang sapi milik Putra Jakarta Farm, dari depan terlihat rapi dan bersih. Bahkan, sampai tak tercium aroma semerbak khas hewan sapi.
Kami mulai mengetuk gerbang pintu kandang sapi. Pintunya terbuat dari seng. Assalamualaikum! Pria bertopi dengan kulit kecokelatan sawo matang muncul.
Pria itu bernama Syaiful. Penanggung jawab kandang sapi di Putra Jakarta Farm.
"Pemilik kandang ini lagi berangkat umrah. Sama keluarganya," kata Syaiful dengan ramah kepada Disway pada Jumat, 19 September 2025.
Meski begitu, Syaiful tetap mengkonfirmasi kedatangan kami kepada sang pemilik. Persetujuan oke. Syaiful akhirnya membeberkan semua hal tentang kandang sapinya hingga tanggapan soal kebijakan Prabowo itu.
Dia bercerita, sudah menekuni bidangnya itu sejak tahun 2016. Tak perlu diragukan lagi, jika pria asli Jakarta ini lihai mengurus sapi.
Kandang Putra Jakarta Farm ini mulai berdiri sekitar tahun 2020-an. Syaiful sangat peduli: mulai dari memberikan makan tiap harinya hingga memeriksa kesehatan sapi-sapi. Ibaratnya: sapi-sapi ini seperti anak asuh. Dirawat dari kecil hingga besar.
Pria yang tinggal di perbatasan Jakarta Barat-Selatan (Kampung Baru) itu sangat mendukung inisiasi Presiden Prabowo tentang sistem pengolahan daging dan susu sapi yang meliputi program pengadaan sapi dan pengolahan daging untuk kurban.
Tak hanya itu. Dia juga mendukung rencana besar mengimpor 1,5 juta sapi perah untuk program makan bergizi gratis serta meningkatkan konsumsi susu nasional dan menekan ketergantungan impor.
"Saya setuju banget. Cuma ya itu harus didukung dengan pengusaha-pengusaha yang mau terjun langsung," tutur Syaiful.
Sebab jika tidak turun secara langsung, menurut Syaiful, pengusaha tidak akan bisa mengerti kualitas sapi-sapi lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
