Indonesia Swasembada Daging-Susu

Indonesia Swasembada Daging-Susu

Program ini memiliki fokus utama mempercepat swasembada. Tentu melalui kolaborasi: pemerintah, swasta dan peternak. -Dok. Disway-

"Produk susu segar masih sangat kurang," kata Sonny kepada Disway pada Jumat, 19 September 2025.

Apabila sebagian sapi perah diberdayakan oleh masyarakat, dia yakin akan membuka lapangan pekerjaan baru dan pemenuhan susu dalam negeri meningkat.

Ia meyarankan pemerintah agar impor sapi hidup ini tidak hanya memenuhi kebutuhan jangka pendek. 

Selain itu, dapat memberikan insentif kepada masyarakat untuk ikut mengelola sapi dan menyedikan lahan plus pakan ternak.

Terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menjelaskan peluang pasokan susu untuk memenuhi program MBG ini.

Ia menyampaikan dibutuhkan sebanyak 50-60 ekor sapi perah per Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memenuhi agar bisa menghasilkan sekitar 10 liter sehari. 

"Untuk ini BGN menyampaikan peluang pasokan yang dibutuhkan BGN yaitu 50-60 ekor sapi perah per SPPG," ujar Dadan kepada Disway pada Kamis, 18 September 2025.

Dia mengklaim adanya impor sapi ini, peternak sapi diuntungkan. Karena pembelian susu yang lebih baik. 

Dadan berharap agar pemenuhan susu dan daging terpenuhi bukan hanya untuk program MBG. Tapi juga kebutuhan susu secara keseluruhan. 

Seorang peternak sapi asal Tangerang, Edy Suprayitno membagikan pengalamannya dalam menjaga kesehatan ternak agar tetap berkualitas. 

Menurutnya, faktor utama dalam pemeliharaan adalah kebersihan kandang dan perhatian serius terhadap kesehatan sapi.

"Yang jelas tempatnya harus bersih. Sapi juga kan hewan yang bernyawa. Dia perlu kenyamanan. Dengan kandang yang bersih, pakan berkualitas, insya Allah sapi-sapi bisa tumbuh gemuk," katanya pada Disway

Untuk menjaga kualitas, Edy rutin berkoordinasi dengan Dinkes Tangerang. Khususnya seorang dokter hewan bernama Pak Ade. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebulan sekali, termasuk pemberian vitamin.

"Kalau ada sapi yang sakit, langsung saya koordinasi dengan Pak Ade. Jadi selalu dicek kesehatannya. Alhamdulillah diberi vitamin supaya kualitas daging tetap bagus," ujarnya.

Meski begitu, Edy mengaku masih menghadapi tantangan besar dalam usaha ternak sapi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads