Keracunan Massal Siswa Seusai Santap MBG Marak, BPOM Kok Gak Tahu Penyebabnya?

Keracunan Massal Siswa Seusai Santap MBG Marak, BPOM Kok Gak Tahu Penyebabnya?

BPOM RI belum mengetahui penyebab pasti keracunan ribuan siswa seusai menyantap Makan Bergizi Gratis -Dok. BPOM RI-

JAKARTA, DISWAY.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah kini tengah menghadapi tantangan serius.

Rentetan kasus keracunan massal yang menimpa siswa di berbagai daerah setelah menyantap hidangan program tersebut menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan orang tua dan masyarakat.

BACA JUGA:Dilengkapi Teknologi Tinggi, Pakar Lingkungan Pastikan RDF Rorotan Aman Beroperasi

BACA JUGA:Tambah Ganas! Justin Kluivert Resmi Dapat Guinness World Records, Hampir Hancurkan Newcastle

Menanggapi insiden yang terus berulang, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar mengakui hingga saat ini pihaknya masih belum dapat menyimpulkan penyebab pasti di balik gelombang keracunan ini.

"Ya, kan saya sudah sampaikan kemarin bahwa sebetulnya dari salah satu tugasnya Badan POM untuk pengawalan makan bergizi gratis adalah yang berhubungan dengan, ada dua. Pertama tentu proses membantu, mencegah supaya tidak terjadi, dengan kita memastikan standar dari dapurnya itu sesuai dan sumber makanan itu baik," ujar Taruna Ikrar kepada wartawan, Senin 22 September 2025.

"Dan yang kedua adalah proses distribusinya, kita mitigasi di situ. Yang jelas teman-teman dari Balai POM, kita kan yang pusat ya, ada di daerah itu Balai POM dan ada Loka POM. Unit pelaksana teknis kami sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi untuk mencari tahu proses apa yang terjadi, kenapa terjadi. Belum sampai laporannya ke kami. Karena itu kan teman-teman di daerah yang jalankan sesuai dengan lokus areanya, lokus areanya bukan di Jakarta," sambungnya.

Rentetan Insiden dengan Pola Serupa

Laporan kasus keracunan massal akibat program MBG datang dari berbagai wilayah dalam beberapa pekan terakhir.

BACA JUGA:HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Kakorlantas Janji Humanis dan Tertibkan Sirene-Strobo

BACA JUGA:Kejagung Tetapkan CEO Navayo Jadi DPO,  Tersangka Kasus Satelit Kemhan

Pola yang terjadi umumnya serupa: beberapa jam setelah menyantap makanan yang disediakan, puluhan siswa secara serentak mengeluhkan gejala yang sama, seperti mual, muntah, pusing, sakit perut, dan diare.

Akibatnya, banyak siswa yang harus dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Kondisi ini sontak menimbulkan kepanikan dan keresahan, terutama di kalangan orang tua. Banyak dari mereka yang kini merasa was-was dan memilih untuk membawakan bekal dari rumah bagi anak-anaknya, khawatir insiden serupa akan menimpa buah hati mereka.

BACA JUGA:Cegah Kecelakaan Berulang, Transjakarta Gandeng KNKT Evaluasi Menyeluruh Keselamatan Layanan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads