PDIP Tolak Keras Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Ribka Tjiptaning: Saya Menolak Keras
Soeharto tidak layak menerima gelar tersebut karena dianggap memiliki catatan kelam dalam sejarah bangsa.-Disway/Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Penolakan terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, disuarakan keras oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning.
Ia menegaskan, Soeharto tidak layak menerima gelar tersebut karena dianggap memiliki catatan kelam dalam sejarah bangsa.
BACA JUGA:Megawati Sudah Wanti-wanti, Kini Whoosh Diselidiki KPK, PDIP: Kami Dukung Sepenuhnya
BACA JUGA:Dukung Program 3 Juta Rumah, BNI Salurkan 109 Ribu KPR Subsidi
"Oh saya menolak keras. Iya kan? Apa sih hebatnya si Soeharto itu sebagai pahlawan hanya bisa memancing, eh apa membunuh jutaan rakyat Indonesia," ujar Ribka kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa 28 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa masih banyak pelanggaran hak asasi manusia yang belum diluruskan hingga saat ini.
"Udah lah pelanggar HAM, membunuh jutaan rakyat. Belum ada pelurusan sejarah, udah lah enggak ada pantasnya dijadikan pahlawan nasional," ucapnya.
BACA JUGA:DPR Soroti Penampilan Pramugari di Pesawat Haji: Roknya Tinggi-Tinggi!
BACA JUGA:Cak Imin Update Program Pemutihan BPJS Kesehatan, Tetapkan Syarat Ini
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyerahkan daftar 40 nama tokoh kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon, selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, pada Selasa 21 Oktober 2025.
Salah satu nama dalam daftar tersebut adalah Soeharto, yang menjadi kontroversi dan menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk PDIP.
Menanggapi hal itu, Esti menilai bahwa pencabutan Tap MPR yang dilakukan beberapa tahun lalu belum otomatis menghapus rekam jejak pelanggaran Soeharto.
BACA JUGA:Intip Sefety Fitur Mitsubishi All-New Destinator, Tetap Aman dan Nyaman Bertualang di Musim Hujan
BACA JUGA:NUS Innovation Forum Jakarta Dorong Kolaborasi dalam AI, Ekonomi Digital, dan Deep Tech
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: