Bersiap! Analis Sebut Gejolak Baru Perang Dagang China-AS Bakal Meledak, Damai Cuma Sementara
Hubungan dagang China-Amerika Serikat diperkirakan kembali memasuki fase penuh gejolak meski keduanya baru saja mencapai jeda damai.--Dallas Texas TV
“Jadi, pada akhirnya semakin jelas: kami memproduksi di AS untuk AS. Kami memproduksi di China untuk China. Kami memproduksi di Eropa pada dasarnya untuk Eropa, tapi juga untuk bagian dunia lainnya,” kata Wuttke.
Sebagai respons terhadap perang dagang, ia mencatat bahwa perusahaan-perusahaan mulai mendesain ulang rantai pasok mereka, mendorong penilaian ulang atas investasi di China dan AS serta pencarian alternatif.
Di luar rantai pasok, Kennedy mengatakan negara lain ragu untuk berkomitmen penuh ke satu kubu, menyebut rentetan kesepakatan Washington dengan negara lain sebagai strategi “merebus katak” untuk secara bertahap mengisolasi China.
Namun, menurutnya strategi itu tidak mungkin berhasil, karena negara-negara tersebut memiliki kepentingan bisnis sendiri, sementara gelombang PHK besar di pemerintahan AS membuat kapasitas untuk menjalankan semua kesepakatan menjadi terbatas.
BACA JUGA:Direktur Binus Bekasi Beberkan Cara Bertahan di Tengah Badai Perang Dagang Internasional
Kennedy menekankan bahwa meskipun kedua pihak bekerja keras merebut sekutu, permainan “harus memilih sisi” tidak akan efektif.
“China dan AS harus menawarkan lebih banyak insentif (carrot), dan lebih sedikit tekanan (stick),” katanya.
“Jika mereka ingin menang, pada akhirnya yang akan menentukan adalah siapa yang menawarkan nilai terbaik bagi dunia," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: