bannerdiswayaward

Soroti Kayu Gelondongan, Lasarus: Banjir di Pulau Sumatera Bukan Sekadar Hujan

Soroti Kayu Gelondongan, Lasarus: Banjir di Pulau Sumatera Bukan Sekadar Hujan

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyoroti penyebab banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera-Dok. DPR RI-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyoroti penyebab banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.

Ia menegaskan bahwa meski curah hujan tinggi menjadi faktor utama, tidak seharusnya hujan lebat langsung memicu bencana sebesar itu apabila kondisi lingkungan masih terjaga.

BACA JUGA:Gubernur Pramono Anggap PBB Keliru Tetapkan Jakarta Jadi Kota Terpadat di Dunia

BACA JUGA:8 Rekomendasi Body Scrub untuk Memutihkan Kulit Paling Favorit 2025, Cerah Merata dan Lembap Seharian!

“Persoalan bencana ini memang tadi sudah disampaikan, faktor hujan itu faktor utamanya. Tapi selama ini apakah tidak pernah hujan selebat itu? Saya cek juga, kalau pernah, kenapa tidak terjadi banjir bandang seperti ini?” ujar Lasarus.

Menurutnya, jika di masa lalu curah hujan serupa tidak menimbulkan banjir bandang, maka ada indikasi kuat bahwa kerusakan lingkungan menjadi titik lemah yang memperparah dampak bencana.

Ia mendorong pemerintah pusat, daerah, dan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan penyebab kerusakan lingkungan serta menindak pihak yang bertanggung jawab.

“Kalau pernah dan tidak terjadi banjir bandang, berarti titik lemahnya kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan ini mesti kita cek sejauh mana. Kalau memang ada, siapa yang bertanggung jawab harus diurai semua sampai tuntas,” tegasnya.

BACA JUGA:Curhat Peternak Ayam dan Telur Pemasok Program MBG: Omzet Meroket Hingga 100 Persen

BACA JUGA:Mendagri Minta Aparat Investigasi Asal Kayu Gelondongan di Lokasi Banjir Sumut

Lasarus juga menyoroti video viral yang menunjukkan kayu gelondongan hanyut saat banjir terjadi.

Menurutnya, kondisi tersebut mengindikasikan penyebab bencana tidak semata-mata karena hujan ekstrem.

Selain itu, ia turut menyinggung citra satelit yang memperlihatkan dugaan pembalakan liar di kawasan hulu. Ia meminta pemerintah menindaklanjuti temuan itu secara serius.

“Sekarang sangat mudah. Sebelum dan sesudahnya kita lihat saja di Google Maps, foto udaranya. Ketahuan kok, gampang itu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads