bannerdiswayaward

BAPAN Kepri dan Babeh Aldo Laporkan Tambang Bauksit Ilegal di Sanggau ke Kementerian ESDM

BAPAN Kepri dan Babeh Aldo Laporkan Tambang Bauksit Ilegal di Sanggau ke Kementerian ESDM

BAPAN Kepri bersama aktivis Babeh Aldo laporkan dugaan tambang bauksit ilegal di Sanggau, Kalbar, ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)-Istimewa-

“Saya turun langsung ke Sanggau hari Selasa. Tambang itu masih beroperasi,” ujarnya.

BACA JUGA:Mafia Tanah Makin Canggih, Menteri Nusron Ingatkan BPN: Jangan Jadi Bagian Ekosistemnya!

Berdasarkan temuan BAPAN, aktivitas tersebut sudah berlangsung lama. Ahmad menyebut dugaan operasi ilegal terjadi sejak tahun 2008 hingga 2025 dan tidak pernah mendapat tindakan tegas.

“Data ESDM menunjukkan tidak ada izin aktif dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.

Ia menyebut tidak ada catatan investasi tambang pada 2023 hingga 2025 untuk perusahaan terkait. 

Ahmad menilai kerugian negara akibat aktivitas tambang tanpa izin sangat besar. Potensi kerugian disebut mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah, jika menghitung produksi dan rentang waktu operasi.

Ia juga mempertanyakan sikap otoritas pelabuhan di Kalimantan Barat.

“Apa alasan Syahbandar memberi izin pengiriman?” tanya Ahmad.

Ia juga menyoroti tidak adanya tindakan dari pemerintah daerah dan aparat setempat.

“Kapolda Kalbar ke mana? Gubernurnya ke mana? Ini harus dijawab,” ujarnya.

Ahmad menilai aktivitas tambang tanpa izin berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan dan meningkatkan risiko bencana. Ia menyinggung bencana banjir yang terjadi di wilayah Sumatera sebagai contoh dampak kerusakan hutan.

“Pohon di atas tambang pasti ditebang. Resapan air hilang. Itu memicu bencana,” kata Ahmad.

Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak ingin daerah lain ikut terdampak kerusakan lingkungan serupa.

“Kami ingin menjaga Indonesia dari bencana yang bisa dicegah,” katanya.

Ahmad mengatakan laporan ke Kementerian ESDM adalah langkah awal. Pihaknya akan mengirim laporan tambahan kepada beberapa lembaga lain.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads