Varian Flu H3N2 Picu Gelombang Baru, RS Makin Tertekan, Pasien Dirawat di ICU
Foto ilustrasi orang terkena penyakit flu. --Freepik.com
Di Inggris, H3N2 mendominasi musim ini. Virus ini merupakan turunan dari strain yang menyebabkan musim flu terburuk di Australia tahun ini.
Sejak itu, strain tersebut mengalami tujuh mutasi baru, menghasilkan apa yang disebut ilmuwan sebagai strain H3N2 yang mengalami “drift”, yang dinamai subclade K.
BACA JUGA:DFSK Hadirkan Varian Baru Gelora E di GJAW 2025: Perkuat Komitmen Sebagai Mitra Pertumbuhan Usaha
Mutasi-mutasi ini diduga membuat virus menyebar lebih cepat, meskipun tidak tampak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Nah, eski dampaknya berbeda-beda di tiap negara.
Secara umum, musim flu di Eropa daratan dimulai tiga hingga empat minggu lebih awal, namun di beberapa wilayah strain H3N2 yang mengalami drift baru muncul sebagai penyebab utama infeksi dalam beberapa minggu terakhir.
Data terbaru dari Robert Koch Institute di Jerman menunjukkan musim flu di negara tersebut dimulai dua hingga tiga minggu lebih awal.
Meski H1N1 dan H3N2 sama-sama beredar, terjadi peningkatan signifikan kasus H3N2 dalam tiga minggu terakhir.
BACA JUGA:Rekomendasi Kuliner Korea, 3 Varian Baru Shin Ramyun Ramaikan SHINsational Day 2025
Di Prancis, kasus muncul sedikit lebih lambat. Dr Vincent Enouf, wakil direktur Pusat Virus Pernapasan Nasional Prancis di Institut Pasteur, Paris, mengatakan kepada Guardian bahwa musim flu hanya dimulai sekitar satu minggu lebih awal dari biasanya, dan jumlah kasus H1N1 yang terdeteksi sebanding dengan H3N2 subclade K.
Badan kesehatan masyarakat Prancis, Santé publique, menyatakan minggu ini bahwa aktivitas flu meningkat tajam di wilayah metropolitan Prancis, dengan kenaikan kasus di semua kelompok usia. Hampir seluruh wilayah metropolitan kini berada dalam fase epidemi influenza, kecuali Korsika yang masih mencatat kasus lebih rendah.
BACA JUGA:Gaduh Soal Isu Virus Influenza D, Lebih Berbahaya dari Varian Lainnya? Ini Kata Pakar
Jumlah pasien flu yang datang ke unit gawat darurat dan angka rawat inap juga meningkat dalam sepekan terakhir.
Di negara Eropa lain, Spanyol mengalami lonjakan kasus dengan tingkat infeksi sudah melampaui puncak musim dingin tahun lalu, sementara rawat inap berlipat ganda hanya dalam satu minggu.
Rumania dan Hungaria juga melaporkan lonjakan kasus.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: