Tangsel Darurat Sampah: Kenyaman Warga Terganggu, Usaha Mandek, Apa Solusi Pemerintah?
Tumpukan sampah di sepanjang Flyover dan Pasar Ciputat kembali menghiasi Kota Tangerang Selatan-Disway.id/Bianca Khairunnisa-
Agus pun berharap agar permasalahan sampah tersebut segera ditangani agar lingkungan kembali bersih dan aktivitas perdagangan kembali normal.
"Harapan kita ya semoga sampah cepat diangkut, cepat teratasi. Biar kelihatan bersih, nggak bau, dan nggak ada keluhan lagi dari konsumen," harapnya.
Suara senada juga diutarakan Fikri (35), salah satu pedagang sayur di Pasar Ciputat, sudah sepekan lalu sampah di bawah flyover dan di sekitar lapak-lapak pedagang telat diangkut.
"Seminggu, itu dekat lapak pedagang," tuturnya.
BACA JUGA:Ketemu Dubes Khalid, Wamen Christina Bahas Penempatan Pekerja Migran Ke Kuwait
BACA JUGA:Tuntas Digelar, Honda DBL Banten Series 2025 Hadirkan Duel Panas Basket Pelajar
Dari pengakuannya, permasalahan sampah ini diduga karena adanya masalah sengketa lahan pembuangan sampah.
Itu, kata dia, berlangsung selama tiga bulan terakhir. Alhasil semua pedagang Pasar Ciputat merasa bingung di mana meraka harus membuang sampah.
Ketika terjadi penumpukan limbah sampah di kawasan tersebut, justru didemo warga karena bau menyengat dan menyebabkan banjir ketika hujan.
"Isunya sih buang di sono gak masuk sama yang punya tanah, kurang tahu tempatnya, udah tiga bulan. Di sini juga ada yang bilang di demo, bau, banjir (Tempat pembuangannya, red)," jelasnya.
Uang Kebersihan Jalan Terus, Tapi...?
Fikri berseloroh. Menurutnya semua pedagang termasuk dia, setiap hari selalu ditagih uang kebersihan. Per lapak paling kecil memberi Rp10.000.
Namun yang terjadi, sampah-sampah itu justru tak kunjung dibersihkan. Padahal setiap hari petugas kebersihan datang. Fikri menyebut pemberiannya menjadi sia-sia saja.
"Setiap hari, orang uang kebersihan diambilin. Kita tiap hari cuma-cuma dong ngasih uang kebersihan kalau efeknya kayak gini," ujarnya.
"Itu tukang sapu kita kasih sepuluh ribu, masih bayar kita, banyak sih enggak, paling tiga ribu atau dua ribu uang sampah. Masih aktif tiap hari," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: