Pemkab Mukomuko Sediakan Seragam Gratis Bagi Siswa Baru SD dan SMP
Isu ganti kurikulum pendidikan selalu mencuat pada pergantian pemerintahan dan Menteri Pendidikan yang menjabat.-dok disway-
MUKOMUKO, DISWAY.ID-Tahun ajaran 2022 ini, orang tua siswa tidak perlu lagi mengeluarkan biaya, khususnya untuk pembelian seragam sekolah putih merah bagi murid kelas 1 SDN dan belanja pakaian sekolah putih biru bagi siswa kelas VII SMP.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu memastikan akan menyediakan seragam gratis bagi pelajar SD dan SMP.
"Orang tua siswa baru SD dan SMP tak perlu beli seragam lagi. Pihak sekolah juga tidak perlu mengkoordinir pengadaan pakaian seragam itu,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Arni Gusnita.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Mukomuko mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 2,4 Miliar untuk penyediaan seragam tersebut.
Meski begitu Arni mengatakan, belum dapat memastikan apakah cukup mengakomodir seluruh SD, SMP negeri dan swasta.
“Kita lihat dulu kebutuhannya. Kan sudah ada untuk SD sekian paket perencanaannya, SMP juga sekian paket. Kalau ada kelebihan, maka kita bagikan ke seluruh anak baru,” tutur Arni.
Arni melanjutkan, pihaknya akan menyusun sistem agar kebutuhan seragam dapat mencukupi, salah satunya dengan membuat kriteria murid baru yang mendapatkan seragam gratis.
“Kalau seandainya nanti tidak mencukupi, maka pembagian akan kita tetapkan kriteria. Termasuk pemberiannya ke sekolah swasta. Mengenai kriterianya, nanti kita bahas lagi,” ucapnya.
Saat ini pihaknya kembali melakukan survei harga untuk mengetahui harga terbaru.
Dengan begitu, dapat pula ditentukan jumlah paket pengadaan. Serta isi dari setiap paket.
Pastinya, baju putih dan celana atau rok merah untuk murid SD. Baju putih serta celana atau rok biru bagi siswa SMP. Sedangkan penyerta paket yang direncanakan, berupa dasi, topi, jilbab dan ikat pinggang.
“Intinya kita lihat dulu pendaftaran murid baru ini berapa jumlahnya se-Kabupaten Mukomuko. Baru nanti kita sesuaikan,” imbuhnya.
Sedangkan ukuran pakaian yang diberikan, pihaknya membeli pakaian sesuai ukuran standar nasional. Artinya, tidak ada kegiatan pengukuran baju bagi setiap siswa baru.
“Kami usahakan bisa diserahkan di bulan Juli mendatang, setelah pendaftaran siswa baru. Karena kita butuh jumlah murid baru di setiap sekolah. Untuk paket, kalau memang memungkinkan, kita akan lebih dari satu. Disesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran,” demikian Arni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rakyatbengkulu