Alasan di Balik Jokowi Tunjuk Zulhaz dan Hadi Tjahjanto Jadi Menteri

Alasan di Balik Jokowi Tunjuk Zulhaz dan Hadi Tjahjanto Jadi Menteri

Daftar Lengkap Menteri Terbaru Setelah Reshuffle Kabinet Jokowi--Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden

JAKARTA, DISWAY.ID-- Akhirnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) benar-benar melakukan reshuffle sejumlah menterinya.

Reshuffle yang dilakukan pada Rabu Pahing di Istana Negara Jakarta tersebut, di antaranya dengan melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

BACA JUGA:Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023! PSSI: Terima Kasih Atas Kerja Kerasmu, Penggawa Garuda

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menggantikan posisi Muhammad Lutfi.

Sedangkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Hadi Tjahjanto menggantikan Sofyan Djalil.

Di balik penunjukan terhadap keduanya, ternyata Presiden Jokowi memiliki alasan tersendiri.

Ia mengungkapkan penunjukan kedua menteri tersebut didasari sejumlah aspek.

Aspek yang dimaksud Presiden Jokowi, di antaranya rekam jejak, pengalaman, hingga manajerial skill untuk dapat melihat dan menyelesaikan persoalan secara detail.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Mengadu 'Om Deddy Corbuzier! Rumah Gue Dikepung Polisi'

BACA JUGA:Cerita Nikita Mirzani Saat Rumahnya Didatangi Sejumlah Polisi, Nyai: Ngapain dari Jam 3 Subuh?

“Sekarang memang bukan hanya makro saja, tapi mikronya juga harus secara detail dikerjakan. Saya melihat Pak Zul dengan pengalaman, dengan track record, rekam jejak yang panjang, saya kira akan sangat bagus untuk menteri perdagangan,” kata Presiden mengungkapkan alasannya menunjuk Zulkifli Hasan jadi Mendag.

Presiden pun menekankan salah satu tantangan yang krusial di bidang perdagangan adalah pemenuhan kebutuhan pokok atau pangan bagi masyarakat.

Dalam menyelesaikan tantangan tersebut dibutuhkan sosok yang memiliki pengalaman lapangan untuk melihat langsung dan menyelesaikan persoalan yang ada.

“Kalau urusan ekspor, saya kira juga menjadi urusan Menteri Perdagangan ya, tapi yang lebih penting adalah urusan kebutuhan pokok di dalam negeri harus bisa kita jaga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: