Otopsi Ulang

Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 17-07-2022,04:00 WIB

Kadiv Propam Irjen Fredy Sambo dan Alm Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat--

ANDA sudah hafal meme ini: polisi tembak polisi, CCTV yang duluan mati. Atau yang ini: polisi tembak polisi, di rumah polisi, diperiksa polisi... justru saya lupa terusan bunyi meme itu.

Saya ikut mati: mati angin. Pekerjaan lagi menggunung –1001 gunung ukuran 48 semua.

Berita penembakan di Duren Sawit 3 itu hanya terbaca sepotong-sepotong. Ada satu berita yang kelihatannya agak panjang: judulnya ''Sembilan Keanehan...''.

Begitu saya buka, berita itu dipotong menjadi lima laman. Saya jengkel. Gak mau lagi membuka halaman 2 dan seterusnya. Juga begitu banyak iklan di berita itu. Ribet.

Saya urung ingin mengutip ''Sembilan keanehan....'' itu. Toh Anda juga sudah membacanya.

Tapi hari ini adalah hari Minggu. Biasanya Disway terbit dengan berita penembakan. Benar. Banyak sekali penembakkan di Amerika. Polisi pun ditembak: 3 polisi mati. Ditambah anjing pelacaknya.

Tapi saya malu menulis tentang itu. Kan ada gajah di pelupuk mata. Mengapa harus melihat kota kecil Allen di pelosok Kentucky.

Tapi gajah itu terlalu besar. Saya sulit harus meraba bagian mananya. Maka saya mencari sisi lain saja dari gajah itu: saya telepon jaringan Disway di Jambi.

"Tolong kirim wartawan ke kampungnya Brigadir Joshua Hutabarat," pinta saya ke pimpinan harian Jambi Ekspres Syarkawi.

"Siap," jawabnya.

"Berangkat setelah Subuh ya, biar bisa untuk Disway edisi tembak-menembak Minggu," kata saya.

Tiga wartawan pun meninggalkan Jambi. Sabtu kemarin. Sebelum pukul 06.00. Mereka naik mobil menyusuri jalan utama ke arah Palembang. Sebelum perbatasan Jambi-Sumsel mereka harus belok kanan. Memasuki kawasan kebun sawit yang luas. Itulah kebun sawit yang sudah berumur lebih 15 tahun.

Setengah membelah kebun sawit mereka tiba di desa Suka Makmur. Berarti 68 Km perjalanan yang mereka tempuh. Banyaknya truk sawit membuat jarak itu begitu jauh: dua jam.

Nama Brigadir Joshua terkenal di seantero Jambi –bahkan Nusantara. Tidak adil kalau tidak ada media Amerika yang menulis tentang kematiannya.

"Mudah sekali mencari rumah orang tuanya," ujar Andri Brilliant Avolda, salah satu dari tiga wartawan itu. Andri, 28 tahun, lulusan Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang.

Andri ditemani M Hafizh Alatas dan wartawan foto M Ridwan. Hafizh lahir di Mangun Jayo dan lulus dari pertanian Universitas Batanghari. Sedang Ridwan pernah memenangkan foto jurnalistik terbaik Dahlan Iskan Award tahun 2011.

"Rumah beliau di belakang SDN Suka Makmur itu," ujar Andri yang kelahiran Sungai Penuh itu.

Itu memang rumah dinas. Ibunda Brigadir Joshua, Rosti Simanjuntak, adalah guru SD di situ. Di situ pula Brigadir Joshua sekolah. Sempat diajar sendiri oleh Sang Ibu.

SD Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.--

Ke rumah itu pula peti jenazah Brigadir Joshua diantar pulang. Empat hari setelah tewas di tembak-menembak di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.

Di rumah itu peti dibuka. Diteliti. Ada luka-luka. Dan memar di perut. Dan jarinya nyaris putus.

"Keluarga memotret semua itu," ujar Andri mengutip keterangan keluarga.

Suasana rumah masih penuh duka. Masih banyak famili yang datang. Harapan terakhir keluarga pun tidak kesampaian.

"Keluarga berharap bisa dimakamkan secara militer," ujar Andri. Tapi tidak bisa. "Alasan petugas, administrasinya belum lengkap," ujar Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir Joshua. Sang Ayah heran. Sudah diberangkatkan dari Jakarta mestinya sudah lengkap.

Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.--

Ya sudah. Dimakamkanlah Joshua dengan upacara agama. Pemakamannya sekitar 2 Km dari rumahnya.

Rumah itu rumah bedeng. Empat pintu. Hanya dua yang terisi. Salah satunya ayah-ibu Brigadir Joshua. Mereka hanya berdua di rumah itu.

Anak pertama, wanita, bekerja di Jambi, di karantina pertanian.

Joshua adalah anak kedua. Adik wanitanya baru lulus dari Universitas Jambi, jurusan kesehatan masyarakat.

Si bungsu, laki-laki, jadi polisi: Bripda Mahareza Hutabarat.

Brigadir Joshua setidaknya sudah dua kali bahagia dalam hidupnya: saat diterima sebagai anggota Polri dan saat diterima seleksi menjadi ajudan perwira.

Joshua, setamat SMAN di Muara Bungo, memang langsung melamar jadi polisi. Penempatan pertamanya di Jambi. Di pedalaman. Di Merangin. Di kompi Brimob di situ. Lebih 3 tahun Joshua bertugas di Merangin.

Ia pun berkenalan dengan gadis di situ: Vera. Mereka pacaran. Sudah 8 tahun masih setia. Mereka bertekad segera kawin. Ayah-ibu Joshua pun merestui.

Kali terakhir Joshua pulang kampung adalah akhir tahun 2021 lalu. Liburan Natal. "Ia dekat sekali dengan ibunya. Tidur di ketiak ibunya," ujar Samuel.

Tanggal 5 Januari 2022 Joshua balik ke Jakarta. "Ia membeli banyak sekali oleh-oleh khas Jambi untuk bapak dan ibu," ujar Samuel yang kini berumur 57 tahun.

Yang dimaksud bapak dan ibu adalah Irjen Pol Ferdy Mambo dan istri. "Ongkos bagasinya saja Rp 2 juta," ujar Samuel.

Sebagai petani sawit kecil-kecilan, Samuel kaget dengan angka itu. Ia pun menyarankan apakah tidak dikirim lewat paket saja. Lebih murah. Yang terpenting saja yang dibawa sendiri. Dan yang terpenting itu adalah pempek ''Selamat'' yang memang terkenal di Jambi

Membayangkan menjadi ajudan jenderal memang membahagiakan Joshua. Waktu itu, ia sedang bertugas di Brimob Jambi –dipindah dari Merangin. Ia melihat ada seleksi untuk menjadi ajudan. Ia pun melamar. Mengikuti tes. Lulus. Bahkan langsung bertugas.

"Ia tidak sempat pulang lagi ke Jambi. Ia minta adiknya mengepak barang-barangnya untuk dikirim ke Jakarta," ujar Samuel.

Rumah keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.--

Maka Joshua pun menjadi ajudan Ferdy Sambo. Sejak Sambo masih berpangkat Kombes (kolonel). Lalu naik menjadi bintang satu. Dan terakhir jenderal bintang dua.

Sambo, kelahiran Barru, Sulsel, 49 tahun lalu, memang punya karir cemerlang. Tugasnya selalu di Jakarta. Hanya sebentar di Bogor, dekat Jakarta. Juga sebentar di Brebes, tidak jauh dari Jakarta.

Joshua sering mengirim uang untuk sang Ibu. Padahal sudah diingatkan agar lebih dulu mencukupi kebutuhannya sendiri. "Semua sudah ada jatahnya," jawab Joshua seperti dituturkan Sang Ibu.

Bagaimana kalau jenazah Joshua diotopsi ulang?

"Silakan saja. Saya tidak keberatan," ujar Samuel yang aktif di majelis Gereja GPIB Sungai Bahar itu.

Otopsi mungkin akan dilakukan. Atau tidak. Masih terlalu banyak pertanyaan di seputar tembak-menembak ini. Kian lama tidak diungkapkan kian banyak pertanyaan.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Demo Gugat

Budi Utomo

Prof. Nidom menurut saya termasuk salah satu peneliti yang benar benar serius meneliti, bukan hanya bertujuan cari gelar profesor saja. Dan anda sudah tahu, professor semacam ini sudah sulit di cari di negeri via valen, apalagi via valen sekarang sibuk mempersiapkan pernikahan nyi.

ALI FAUZI

Agama, terutama Islam, menjunjung tinggi keilmuan. Kalau pun ada yang merdeka berpikir/berkarya, lantas mandek karena merasa sensitif, saya pikir sensitifnya lebih pada respon sebagian orang. Mungkin orang itu akan marah, dll. Bukan pada agama ajaran itu sendiri. Jadi agama bukanlah penghalang merdeka berpikir/berkarya. Sebagian orang yang mudah emosi itulah penghalang merdeka berpikir/berkarya.

Pryadi Satriana

"Mikra Gugat": Bla ... bla ... bla ... "Bukan Gugat": " ... tidak perlu ditulis di Disway ini lagi." "Demo Gugat": Cas ... cis ... cus ... Komen saya: "Telek ... telek ..."

citrhours 547

pry pry, kalau tidak ada yang ngeyel terus nasibe peneliti Indonesia piye, kalau tukang nyinyir sudah banyak, contohnya your kitchen wkwkwk

Jimmy Marta

"Hanya hari ini..! diskon 50%..". Itu tulisan ditoko supermarket. Berhari2 tulisan nya dipampangkan terus...hehe..

yohanes hansi

Ini yang beneeer.. ada tantangan, hambatan, atau masalah harus diatasi. Bangsa kita terlalu sering mengandalkan bantuan/ sumbangan. Begitu bantuan tidak ada lantas diam, menyerah. Tidak heran kalau kemajuan bangsa kita lambat. Hidup Prof. Nidom! Semangatmu, mentalmu, ilmumu menginspirasi..

Jimmy Marta

Kenapa untuk penelitian prof nidom takut bermasalah pakai hiu..? Kita ambil analogi lain saja. Narkotika itu dilarang diperdagangan bebas. uu 05/1997, tentang psikotropika untuk tujuan ilmu pengetahuan dan kesehatan boleh digunakan. Yg lain tentang hutan lindung. Untuk alasan ilmu pengetahuan dan pengembangan bisa dieksploitasi terbatas. Ada di uu no.41/1999 tentang kehutanan. Sy yakin untuk tujuan ilmu pengetahuan pemanfaatan hiu boleh dilakukan. Jelas perlu izin, perlu legalitas. Urusannya pasti ke birokrat. Prof mikra dan Prof sama2 peneliti. Sama2 punya kendala. Namun selalu ada solusi. Salam semangat prof...!

Jimmy Marta

Besok2 tidak ada lg istilah kelinci percobaan. Sudah diganti ikan

Sutikno tata

Mikra Gugat: gugat pemerintah.. Bukan Gugat: gugatan basi Demo Gugat: harusnya mikra gugat tuhan walaupun beragama.

LiangYangAn 梁楊安

Ada beberapa jenis hewan yang dapat dimanfaatkan untuk model penyakit pada manusia, yang paling banyak digunakan pada percobaan ialah Mencit (Mus musculus), Tikus putih (Rattus norvegicus), Kelinci (Oryclolagus cunucilus), dan juga Ikan zebra (Danio rerio). Ikan zebra memiliki 70% kesamaan gen dengan manusia, bahkan 84% gen manusia yang diketahui terkait dengan berbagai penyakit memiliki padanan pada ikan zebra. Ikan zebra memiliki organ dan jaringan utama yang sama dengan manusia. Otot, darah, ginjal, dan mata mereka memiliki banyak kesamaan dengan sistem manusia. Ikan zebra memiliki kemampuan unik untuk memperbaiki otot jantung, misalnya jika bagian dari hati mereka diambil, mereka dapat menumbuhkannya kembali dalam hitungan minggu. Ikan zebra selain dimanfaatkan untuk mengkarakterisasi penyakit manusia, peneliti juga dapat mengidentifikasi dan menguji obat baru untuk mengobati penyakit yang dimodelkan. Kemampuan ikan zebra untuk menghasilkan banyak embrio setiap kali mereka berkembang biak membuat mereka sangat berguna untuk penyaringan obat dengan hasil tinggi, sebagai alternatif untuk studi toksikologi. Ikan zebra telah mendapatkan perhatian sebagai model yang kuat untuk penelitian kanker terutama karena fekunditasnya yang tinggi, pemeliharaan yang hemat biaya, visualisasi pertumbuhan tumor yang dinamis. Ada berbagai cara untuk menginduksi kanker pada ikan zebra, seperti mutagenesis kimia, mutagenesis iradiasi, mutagenesis penyisipan, yang dapat berbasis transposon

edi hartono

"Benar to. Dahlan kliru. Untung sudah kembali ke jalan yg benar. Prof Nidom itu contoh yg sip." "Betul Gus. Orang yg menyerah pd minimnya anggaran penelitian itu mikir e duit. Outputnya mentok jurnal. Biasanya untuk memenuhi syarat akademis," ulas Amien. "Betul. Kalau mental peneliti sungguhan itu mental pejuang. Berjuang mewujudkan ide besar di kepalanya. Hasilnya Karya Agung yg bermanfaat bagi kemanusiaan. Jurnal dipakai untuk validasi dan diskusi dgn sesama peneliti," tambah Gus Dur. "Seperti temannya Dahlan yg viral itu ya, Gus." "Teman dahlan yg mana, Min?" "dr.Terawan! Metode pengobatannya sdh bermanfaat mengobati puluhan ribu orang, dari perdana menteri, presiden, pejabat tinggi, sampai rakyat biasa. Terus malah dirusuhi idi. dr.Terawan terbitin jurnal di Unhas. Tapi dasar wong srei, sudah divalidasi jurnal resmi, level scopus tinggi, tetap saja dirusuhi." Ucap Amien. "Iya. Sialan. Idi mbelgedes tenan. Ormas biasa gitu kok dikasih kewenangan berlebihan. Harusnya kewenangan di kemenkes." Ucap Gus Dur. "Kelihatan ada udang di balik lemper," ucap Amien sambil ngunyah lemper. "Iya." Tambah Gus Dur sambil nyeruput kopi. "Lha kemarin sampean jadi tanya ke Jibril atau tdk, Min?" Amien berpikir. "Tentang nasib imin dan zul itu to? Saya ini punya mental peneliti, Gus. Mental pejuang." Ucap Amien semangat. "Jadi pengennya meneliti sendiri. Gak mau pakai jalan pintas gitu." Gus Dur yg sakti paham. "Heleh, bilang saja sampean takut ketemu Jibril. Gitu aja pake cari2 alasan..."

Er Gham

Sudah setua ini, penelitian apa yang bisa saya berikan sumbangsihnya ke masyarakat. Memang sih saya bukan profesor. Tapi minimal pernah kuliah. Misal petani riset kecil kecilan untuk mencari pupuk yang tepat. Nelayan yang riset dengan berbagai umpan. Atau riset untuk menemukan pistol yang ringan sehingga bisa mudah digunakan. Pistol glock itu misalnya. Penemunya merasa pistol yang ada terlalu berat dan hentakannya keras. Jadi dia beli beberapa pistol, lalu dia bongkar. Dia pelajari cara kerjanya. Percobaan yang ke-17 berhasil. Maka lahirlah pistol glock 17. Ringan, bisa digenggam 1 tangan. Pistol yang lain perlu 2 tangan digenggamnya. Maka cukup favorit pistol ini.

alasroban

Secara umum, Seharusnya Ilmu itu ya bermanfaat. Membantu menyelesaikan masalah yang di hadapi oleh masyarakat. Contoh yang kurang baik ya di Jogja. Konon ibarat kata di Jogja itu anda melempar kerikil ke arah manapun akan mengenai seorang doktor. Saking banyaknya doktor di Jogja. Anda semua sudah tahu betapa mendalamnya keilmuan seorang doktor. Namun demikian masalah sampah belum bisa di atasi di Jogja. Seharusnya dengan banyaknya doktor, Jogja menyelesaikan sampah dengan cara-cara penerapan ilmu pengetahuan. Hingga bisa jadi percontohan daerah lain. Apa karena tak ada dana riset ya ? Entahlah....

Re Hanno

Saya sebetulnya ingin menggugat Abah, kenapa tak menulis tentang penembakan di rumah tetangga. Kalau terjadi di kampung lain e malah ditulis detail dan lengkap sekali. Tidak berani apa takut disebut tukang kipas. Tapi saya tak tahu mau menggugat ke mana.

fajar rokhman

Akhirnya tulisannya bersambung juga, walau sempet di ultimatum gak mau nulis lagi masalah penelitian di dalam negeri. Dan masih ada satu lagi abah yang belum di tulis, yang selalu nylempit dikit-dikit di tiap tulisan, yang katanya terlalu sensitif, sehingga harus dicicil nulisnya. Atau emang begitu strateginya, karena terlalu sensitif jadi harus dicicil-cicil dikit2 sambil liat reaksi komentar. Semangat terus menulis ya abah, saya senang baca disway.

edi hartono

"Dah lah, Gus. Gak usah bahas anggaran penelitian lagi. Bosen. Sekarang kita bahas agama saja, Gus. Sampean ini kan kiai, ulama, politisi. Cocok lah kalau bahas agama." Ucap Amien. "Yowes lah, daripada gak ada kegiatan. Siang2 di surga gini juga mau ngapain. Sampean juga ulama dan politisi. Jadi cocok." "Iya, Gus. Saya ini heran. Kenapa ya walaupun ustad dunia sekarang ini senang cerita kejayaan islam, hafal nama ilmuwan2 besar jaman dulu, Ibnu Sina, al khawrizmi, al kindi, al farabi, dll, tetapi tdk muncul generasi islam selevel ilmuwan jaman dulu itu." Amien memulai pembahasan dgn pertanyaan. "Ya karena goblok2 to," Ucap Gus Dur. "Goblok piye to, Gus?" "Goblok karena ajaran agama dipersempit. Belajar agama diartikan sebatas belajar fikih, hadis, hafal qur'an dan semacaamnya. Gitu tok. Gak nyambung to? Kalau bangga punya Al Khawrizmi, harusnya dipahami ilmu logika dan matematika itu juga termasuk ilmu agama. Kalau bangga punya Ibnu Sina, harusnya orang belajar kedokteran itu juga dipahami sebagai belajar ilmu agama, dipahami sebagai ibadah, juga dapat pahala sama seperti ngapalin al Quran, ilmu hadis dll itu. Lha sekarang kan tidak. Ngaji Al Quran dianggap ibadah dan dpt pahala, tetapi belajar matematika dianggap ilmu dunia dan tdk dapat pahala." "Sesudah itu malah nggremeng, kenapa jaman sekarang tidak muncul ilmuwan2 besar lagi." "Dasar gemblung," Ucap Gus Dur sambil tertawa kecut. "Iya, aneh, untung kita sudah disini." Mereka tertawa bersama2. Tertawa jengkel!

Jimmy Marta

Bukan saya ahli hiu. Atau suka makan hiu. Atau sy manusia kelas hiu. Bukan itu yg buat sy tertarik hiu. Kalau ikan sy sukanya malah yg kecil2. Sebesar jari. Teripun boleh Hehe... Waktu tugas di satu propinsi di utara sulawesi benar2 berkesan. Di laut pantai botubarani kab. bonbol. Naik perahu nelayan khusus wisata paus. Hiu dipanggil dg cara perahu diketok2 pakai pendayung. Saat muncul sang hiu bisa di elus2, jinak. Mulut menganga diberi makanan yg disiapkan.... wah... ngeri2 takut... hihi.. Gimana coba...! hiu nya.banyak. jaraknya dekat. ukurannya lebih besar dari perahu....sensasional sekali. Hiu paus adalah jenis yg dilindungi penuh di indobesia. Ada empat jenis lainnya dibuat terbatas. Hiu martii, hiu koboy, martil tipis dan yg satu lagi.... Hidup hiu...!

Dodik Wiratmojo

Butuh 100 juta sampai ke jepang, padahal biaya penelitian studi ilmu ekonomi di universitas swasta 150jutaan, itupun tanpa alat2 laborat, penelitian terbentur agama,dan satu satunya jalan hanya dengan itu, konsultasi dengan ulama, bersinergi, jika ada ulama yang mendampingi,mgkn tidak ada apa apa.. Ini lucu tapi serius, Semoga ikan lele tidak menularkan covid, jutaan pedagang pecel lele bakal gulung tikar.. Belum peternaknya :)

Er Gham

Saya penasaran. Saat masih menjadi mahasiswa, apakah Prof Mikra dan Prof Nidom aktif dalam suatu kegiatan unit kemahasiswaan. Jika ada, apa saja unit kegiatan mereka masing masing. Prof Nidom lebih ulet sepertinya dalam mencari dana penelitian. Dan lebih berpikir merdeka. Juga berani mengambil keputusan. Bukan tipe Prof yang sekedar cari aman dalam berkehidupan. Tidak peduli uang pensiun bulanan. Merdeka. Mandiri. Upayanya Senyap, Tepat, Cepat dalam mencari dana penelitian. Semoga terus Berani, Benar, Berhasil.

Gito Gati

Perguruan tinggi kita sdh banyak yang terpapar ajaran islam politik. Pun juga islam secara keseluruhan di muka bumi. Sehingga sekarang sdh tdk ada lagi ilmuwan muslim seperti eranya harun al-rasyid. Islam kita (juga termasuk di perguruan tinggi Indonesia) lebih memilih melaksanakan iman islam dengan cara memanjangkan jenggot, mencingkrangkan celana termasuk sunah poligami. Semoga kelak "islam nusantara" bisa menghasilkan umat islam patriotik dibidang ilmu pengetahuan. Amin

Agus Suryono

BIAYA PENELITIAN HAMPIR PASTI "MAHAL".. Mengapa..? Karena namanya juga penelitian, pasti di dalamnya ada "trial & error". Jika itu menyangkut ilmu murni, lembaga penelitian swasta kayak milik Prof Nidom, pasti lebih sulit mendapatkaj "pengembalian". Kalau penelitian "terapan", semoga hasilnya bisa "dibisniskan". Yang jelas, semangat menelitinya perlu diacungi jempol. Dan semoga lembaga yang "mendapatkan manfaat" dari penelitian "ilmu murni"nya, tergerak tuk bantu-bantu. Atau malah menggantinya seluruhnya. Dan semoga, setelah dikenalkan oleh Dusway ke publik, banyak "orderan" penelitian. Baik ilmu murni maupun terapan..

Agus Suryono

BAPAK CAPRES ABCDE.. KALAU bapak terpilih sebagai Presiden, apakah Bapak melihat perlunya peningkatan anggaran penelitian..? ++ Ya sudah pastilah.. APA yang pertama akan Bapak prioritaskan untuk diteliti..? ++ Kalau saya tidak terpilih, akan saya minta dilakukan penelitian, mengapa saya TIDAK terpilih. Sehingga pada PENCAPRESAN berikutnya, pemyebab kekalahan bisa diantisipasi.. NAH kalau Bapak terpilih..? Apa yang prioritas diteliti.. ++ Jika itu yang terjadi, maka akan saya perintahkan untuk diteliti, mengapa saya terpilih. Sehingga itu bisa menjadi referensi saat saya mencalonkan diri lagi. APA tidak ada prioritas penelitian yang sasarannya kemakmuran rakyat..? ++ Oh ada. Di penelitian di atas, akan saya minta disisipkan, berapa tarif "serangan fajar" yang optimal di Pemilu yad. Dirinci per propinsi..

Mirza Mirwan

Yang dimaksud Pak Agus mungkin penembakan Jayland Walker, 25, oleh polisi di Akron. Itu sudah terjadi dua minggu yang lalu. Tentang penembakan di kediaman Kadiv Provam Polri, memang lebih baik Pak Di tidak menulisnya dulu. Bukan soal sensitif atau tidak, melainkan karena duduk-soalnya belum jelas. Memang banyak kejanggalan dari keterangan polisi Senin yang lalu. Misalnya, seorang polisi dengan pangkat paling rendah pegang senjata semi otomatis, Glock 17. Lalu soal dekoder CCTV yang diganti sehari setelah penembakan, soal keterangan polisi yang baru diberikan tiga hari setelah penembakan, dan kejanggalan lainnya. Kita tunggu saja hasil investigasi tim yang diketuai Wakapolri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 141

2 tahun
Rien Fitri Hardiani

Ada polisi tembak polisi di rumah polisi gara2 istri polisi terus lapor polisi diusut polisi. Sudah jelas urusan polisi, kenapa kita ribut

2 tahun
TTS Klasik

Jangan-jangan HP Abah DI pake adblocker, jadi iklannya ga muncul pas buka disway ... ..

2 tahun
Agus Munif

KS vs Pri. Seru. Mugo cellawacecellamet. Rahayu all

2 tahun
Agus Munif

KS vs Pri. Seru. Mugo cellawacecellamet. Rahayu all

2 tahun
Mirza Mirwan

Membaca komentar Pak Johanes di bawah itu, tentang Kapolda Metro, tiba-tiba seperti kembali ke tahun 1973. Kapolda -- saat itu sebutannya masih Kadapol -- Metro saat itu adalah Mayjen (sekarang Irjen) Widodo Budidarmo. Sejauh yang saya ikuti dari koran, waktu itu, beliau ini benar-benar meneladani Jenderal Hoegeng. Ketika anak ke-2, Agus Aditono, secara tak sengaja menyebabkan sopirnya tewas, ia segera mengumpulkan stafnya dan minta saran, bagaimana harus menyikapi kasus itu. Para staf menyarankan agar kasus itu ditutupi, karena akan mempengaruhi karirnya. Tetapi ternyata Pak Wid, panggilan akrabnya, lebih condong mengikuti apa kata hatinya. Ia minta Polsek Kebayoran Baru memproses kasus itu sesuai hukum yang berlaku. Ia lantas melaporkannya ke Kapolri Jenderal M. Hasan, Pangkopkamtib Jenderal Sumitro dan Menhankam Jenderal Maraden Panggabean. Bahkan juga melaporkannya kepada Presiden Soeharto. Ia mengaku salah karena lalai dan siap untuk dipecat. Tapi beberapa bulan kemudian Pak Harto malah mengangkatnya sebagai Kapolri. Saat menjadi Kapolri itu ia menerima laooran dari Pak Hoegeng adanya indikasi korupsi yang dilakukan Letjen (sekarang Komjen) Siswadji yang saat itu menjadi Deputi Kapolri (wakapolri). Menhankam yang dilapori minta agar kasus itu diselesaikan secara diam-diam. "Kalau dibuks, nanti akan membuat kita semua malu," begitu kurang lebih alasan Panggabean. Tetapi Pak Wid punya argumen sendiri justru harus dibuka agar publik tahu bahwa .... (bersambung)
- 2 tahun
  Mirza Mirwan
  
  ....Polri tidak mentolerir perilaku korupsi. Apalagi korupsi di tubuh institusi Polri. Begitulah, Siswaji dan dua (atau tiga) jenderal lain yang terbukti merugikan negara Rp6milyar (nilai kala itu) dihukum 8,7 dan 6 tahun penjara. Tentang Agus Aditono -- yang memutar-mutar pistol yang diisi sebutir peluru pemberian sopirnya dan tiba-tiba menyalak hingga menyebabkan sopirnya tewas -- diganjar hukuman oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan hukuman satu tahun dalam masa percobaan. Masih banyak keteladanan lain dari Pak Wid, tetapi pembatasan karakter menyulitkan untuk menuliskannya di sini.
- 2 tahun
  Mirza Mirwan
  
  Agus Aditono yang saat itu kelas dua SMP memasuki ruang kerja di rumah dinas. Tono, panggilannya, menemukan revolver tanpa peluru di laci. Saat bersama sopir hendak menjemput adiknya, Tina, Tono menunjukkan senjata itu kepada sopirnya, yang kemudian memberi sebutir peluru. Tono mengisikan peluru itu, mengikuti arahan sopirnya. Begitulah, Tono lantas memutar-mutar senjatanya, dan berakibat fatal. Kepada wartawan Jenderal Widodo mempersilakan untuk menuliskan kasus itu, tetapi itu murni kecelakaan, bukan kesengajasn. Oh iya, Pak Wid adalah Kapolri non muslim pertama, menjabat selama 4 tahun. Jenderal Listyo Sigit Prabowo non muslim kedua yang menjadi Kapolri.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Terima kasih penjelasannya Pak Mirza. Perilaku seperti ini patut diteladani. Jarang kita jumpai sosok pejabat seperti ini. Salut !
- 2 tahun
  Johannes Kitono
  
  Mlm dan thx P Mirza Mirwan atas penjelasan yang sangat lengkap. Thx

2 tahun
tari ningsih

Baca Disway sekarang juga ribet karena iklan Bah

2 tahun
Beny Arifin

Untuk menutupi 1 kebohongan, minimal dibutuhkan 3 kebohongan baru. Itu yang pernah saya alami, eh, saya baca..
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  1 kebohongan pasti akan membuka pintu pintu kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Khilaf dan salah adalah sifat dasar manusia. Jadi kalau salah, lebih baik istigfar minta ampun kepada Allah dan minta maaf kepada yang telah kita dzolimi. Sebelum tertutup pintu taubat, yaitu kematian.

2 tahun
Pryadi Satriana

Ada tuduhan pelecehan di kamar Putri oleh brigadir J. Yg dituduh nggak bisa membela diri. Sudah almarhum. Saya pribadi nggak percaya itu. Sopir pribadi punya banyak kesempatan utk melakukan itu di mobil - seandainya memang ada niat. Kalau pelecehan itu memang ada, satu2nya alat bukti yg valid/sahih adalah rekaman CCTV - yg lazim ada di rumah seorang jenderal. Kesaksian Putri atau pun orang yg menembak Brigadir J ndhak bisa objektif karena terlibat langsung dg kematian brigadir J, korban riil/nyata. Putri sebagai korban itu tuduhan terhadap brigadir J. Bahwa brigadir J menjadi korban penembakan itu fakta. Bahwa Putri jadi korban pelecehan itu opini. Fakta adalah hal yg bisa diverifikasi/dicek kebenaran kejadiannya. Brigadir J adalah korban penembakan. Bisa dicek kebenarannya. Bahkan sudah dimakamkan. Bahkan itu pun bbrp hari setelah penembakan. Opini adalah pendapat subjektif tentang suatu kejadian. Putri jadi korban pelecehan adalah opini. Hanya bisa dibuktikan secara objektif oleh rwkaman CCTV, tapi justru CCTV katanya mati. Bahkan kata RT setempat, decodernya justru diganti sehari setelah kejadian. Gunakan akal sehat. Bedakan antara fakta & opini. Sehat selalu semuanya. Salam. Rahayu.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Kalau ini hoax, lu yang tanggung jawab lho ya, wkwkwk.... Saya mau tanya. Kenapa korban dan yang dituduh pelaku tak muncul juga ? Kedua, sampeyan tahu jenis senjata yang dipakai ? Makanya pentingnya info dari berbagai sumber itu.
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Saya 'share' perbedaan fakta dan opini dalam kasus penembakan brigadir J, tanpa berspekulasi dan menuduh siapa pun. Hukum itu bicara tentang fakta, bukti2, pembuktian, dan logika argumentasi berdasarkan fakta2 dan alat2 bukti yang ada. Bicara sesuai yg diketahui aja, "ndhak usah kemana-mana." Pahami keterbatasan diri sendiri. Itu lebih baik. Dan ndhak diketawain orang. Salam.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Dari yang sampeyan tulis itu, tidak ada fakta sama sekali. Darimana sampeyan tahu bahwa CCTV mati. Iya kalau mati beneran. Kalau diganti ? Selebihnya opini sampeyan belaka.
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Brigadir J ada luka tembak di tubuhnya itu dongeng ta? Pemakamannya itu khayalan ta? Angel wis angel lek wis ngene iki ....

2 tahun
zinta singa

"Begitu saya buka, berita itu dipotong menjadi lima laman. Saya jengkel. Gak mau lagi membuka halaman 2 dan seterusnya. juga begitu banyak iklan di berita itu. Ribet." tiba-tiba saya tertawa membacanya HAHAHA. cobalah abah sesekali buka situs disway.id dan membaca berita selain tulisan abah tentunya, abah akan merasakannya juga. Ribet.

2 tahun
Johannes Kitono

Dulu ada Kapolda Metro yang anaknya iseng main senjata supir yang merangkap ajudan. Tiba tiba senjatanya meletus dan supir adjudan itu tertembak mati. Tentu saja bikin heboh dan rumor langsung beredar, pasti habislah karir sang Kapolda. Benar saja, tidak lama kemudian ada pengumuman tentang Kapolda tsb. Bukan dipecat atau dimutasi tetapi justru di promosikan oleh Presiden Soeharto jadi Kapolri. Berita ini tentu bikin heboh lagi khususnya dikalangan para jendral polisi. Sampai ada guyon, kalau mau jadi Kapolri harus pakai tumbal supir atau adjudan. Siapa tahu Irjen FS bisa lolos investigasi dari TPF yang dipimpin Wakapolri dan dipromosikan jadi Kapolri.

2 tahun
Atrasa Bangsa

Ya mirip2 kasus penembakan ormas di Tol tahun kemarin. Cctvnya juga rusak katanya. Tembak2an juga katanya. Apa sutradaranya sama ya? Hmmm.. Negeri yg membangongkan. Ngoahahahahaha...

2 tahun
Er Gham

Mengapa seorang pejabat perlu memiliki ajudan. Apakah dia tidak sanggup mengurus keperluan dirinya sendiri. Jika seseorang tidak cacat fisik dan masih dipercaya untuk bekerja, pastinya bisa mengurus dirinya sendiri. Kalo memiliki sopir pribadi okelah, masih wajar.

2 tahun
DeniK

Di negri inspektur Vijay. Cctv selalu rusak kalau lagi di perlukan. Di bentuk tim ini itu plus janji akan bla..bla...bla. Laporan di edit sana sini ,intinya mengulur Waktu .ketika di umumkan apapun hasil nya masyarakat sudah lupa . Semua senang semua aman.

2 tahun
Komentator Spesialis

Silahkan googling dengan keyword : "Sebuah utas yang bocor".
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Kalo itu 'hoax' lu yang tanggung jawab lho ya?
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Isi diserahkan ke masing masing. Karena setiap manusia punya akal untuk mencari dan membedakan mana yang hoax dan mana yang benar.
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Ya ndhak bisa gitu, membuat pernyataan negatif tentang seseorang tanpa bukti bisa dikategorikan pencemaran nama baik dan bisa digugat secara hukum, dan yg menyebarkan secara massal, misalkan melalui Disway - yg dibaca orang banyak, bisa dituntut berdasarkan UU ITE menyebarkan berita bohong dan ujuran kebencian oleh pihak yg dirugikan. Sudah siap menghadapi resiko itu? Salam. Rahayu.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Letak pertanyaan negatif saya dimana pak de ? Saya nggak nulis bagus, jelek atau memfitnah seseorang. Saya hanya bilang silahkan coba googling. Ini agar berita berimbang. Kesimpulan silahkan masing masing. Memang salah ?
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Dengan "Silahkan googling ..." itu, Mas KS membuat pembaca Disway yg 'googling' menjadi tahu berita itu, padahal itu belum tentu benar. Kalau itu ndhak benar, Anda memfitnah secara tidak langsung. Anda yg membuat pembaca Disway - jumlahnya saya ndhak tahu - yg 'kepo' jd 'googling', itu karena Anda bilang "Silakan googling ...". Moga2 aja Mas KS ndhak kena masalah krn hal ini. Kali lain tolong lebih hati2. Kudu 'eling' lan 'waspada.' Salam. Rahayu.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Kok jadi ketakutan begini sampeyan. Lha kalau suatu password diinput, ya terserah mbah googlenya mau ngeluarkan apa. Bisa saja sekarang dan nanti sudah beda. Hasil googling sampeyan dan saya beda. Lagian yang keluar jutaan, bukan cuman tentang hal itu.
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Kalau sudah paham makna hidup, ndhak akan takut akan apa pun ataupun kepada siapa pun. Hanya takut akan Allah. Salam. Rahayu.

2 tahun
Komentator Spesialis

Kesalahan terbesar kita adalah membiarkan peristiwa pembunuhan 6 orang di KM50 berlalu begitu saja. Tanpa menaruh curiga. Apriori bahwa korban berlumur radikalisme dan laskar FPI. CCTV mati tidak dianggap aneh. Rest area KM50 yang merupakan barang bukti penting dirobohkan, pedagang sebagai saksi kunci dipindah dibiarkan dll. Itu semua sebuah kejangalan. Apalagi pada akhirnya tidak ada seorangpun yang dihukum atas kasus tsb. Dan Allah menampakkan kasus yang serupa, dan sangat serupa terjadi. Kali ini bukan menimpa laskar FPI, tetapi seorang anggota polisi non muslim. Kita cukup menjadi manusia untuk membela bahwa keadilan harus ditegakkan atas keduanya. Tanpa penegakan keadilan, bangsa ini suatu saat akan runtuh saudaraku...
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Ngapain jg dihubungkan ke FPI dan pake nyebut2 non-muslim segala? Sudah siap resiko jadi provokator dan penyebar 'hoax'? Siap tanggung jawab lho ya ...
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Yang menghubungkan sopo ? Saya hanya membandingkan 2 kasus pembunuhan berbeda, terlepas siapa korbannya, yang punya kejanggalan. Seperti matinya CCTV dll. Hoaxnya dimana ? Lha sampeyan sendiri ngapain komen kalau merasa itu tidak ada kejanggalan ? Yang aneh itu orang yang main ancam kebebasan orang lain berpendapat.
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Judul tulisan hari ini "Otopsi Ulang", tentang penembakan brigadir J. Kalimat pertama komentar Anda adalah "Kesalahan terbesar kita adalah membiarkan peristiwa pembunuhan 6 orang di KM50 berlalu begitu saja." Apa itu ndhak menghubungkan? Apa itu ndhak provokatif? Sudahlah, ndhak usah ngeyel terus. Saya belajar hukum dari Gregory Churchill, JD - lulusan Princeton & Harvard, dan pernah jadi konsultan di Mahkamah Konstitusi. Saya sekadar mengingatkan Mas KS utk lebih berhati-hati, ndhak mengancam kebebasan Anda berpendapat. Silakan berpendapat sepuas Anda. Sehat selalu. Salam. Rahayu.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Lha yang ahli hukum itu sampeyan. Harusnya yang posisinya di garis paling depan mempertanyakan kejanggalan kedua kasus itu sampeyan, bukan saya. Karena hukum bukan ilmu saya. Saya hanya dalam posisi manusia yang masih punya jiwa kemanusiaan. Mari berdoa dan berlindung dari ilmu yang tak berguna.
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Angel wis angel lek wis rumangsa bener dewe ngene iki ...

2 tahun
doni wj

Catatan Harian Dahlan kali ini akhirnya menyentuh kasus yang sedang heboh dengan segala misteri di baliknya. Dar der dor (atau indikasinya ada juga bag big bug) yang berujung tewasnya Brigadir J. Sidang Perusuh Disway mendorong supaya Abah Dis menginvestigasi hal ini. Banyak yang tidak puas. Karena liputan dar der dor kalah luas dan dalam dibanding ulasan bang bang bang! Kenapanya, komentar Pak Mirza bisa menjelaskan hal ini. Ada juga yang mempertanyakan kenapa tulisan semacam ini diangkat di hari Minggu. Momennya orang bersantai dan menikmati hobi atau hal-hal yang menggembirakan. Alasannya bisa jadi ada di Catatan beberapa minggu yang lalu. Ketika Abah Dis membezoek mantan bosnya, Pak Alwy. Tempatnya memulai karir sebagai wartawan. Kesan yang menjadi pondasi dan pasti akan mewarnai pilihan tema reportase selanjutnya. Memberitakan perselisihan, perkelahian, dan kadang pembunuhan. Di Pasar Pagi, pinggir sungai Mahakam. Minat orang memang berbeda-beda. Ada penggemar Freddie S, banyak pula pandemen Agatha Christie. Kalau hasil investigasinya belum tuntas, itu karena kasusnya memang masih berjalan. Fakta yang lengkap tidak semudah itu diungkap, Ferguso.. Kapolri saja bludreg. Sampai perlu membentuk Tim Independen beranggotakan internal Polri, Kompolnas, dan Komnas HAM. Karena pihak yang terlibat dan sumber beritanya ada di lingkungan yang sangat terbatas. Penyelidikan internal dihadapkan pada tembok "kode senyap". Yang biasanya hanya berlaku untuk kasus internal vs eksternal

2 tahun
Pryadi Satriana

Gusti Allah ora nate sare Kebenaran akan menemukan jalannya Time will tell Just wait and see ... Salam. Rahayu.

2 tahun
Re Hanno

Terima kasih Abah sudah ada tulisan penembakan hari ini. Dengan ini saya urungkan niat untuk menggugat. Saya kini ajukan permintaan, tulisan ini paling tidak 3 seri. Biar lengkap tiga jempol untuk Abah.

2 tahun
Udin Salemo

Dor. "Tembakan" jitu mengena telak pada cctv di rumah. Salah satu bukti penting yang tak bisa bohong sudah "diamankan." Hehehe...

2 tahun
Pryadi Satriana

Kapolri sedang melakukan 'scientific crime investigation'. Pun mengajak pihak eksternal untuk bergabung dalam tim khusus. Bukti keseriusan Polri dalam menangani kasus ini. Hal yg pantas diapresiasi. Selamat bekerja. Ditunggu hasilnya. Good luck! Salam. Rahayu.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Polisi dibunuh polisi, dirumah polisi, diinvestigasi oleh polisi juga. Selamat bekerja buat bapak polisi.

2 tahun
Pryadi Satriana

Drama bisa disiapkan dalam 3 hari. Hari ke-1: Mempersiapkan naskah, sutradara, pemain, 'setting', dan peralatan. Hari ke-2: Latihan,latihan, dan latihan. Ditutup dg 'gladi resik'. Hari ke-3: Pementasan. Tapi ta gitu, kalau persiapannya cuma 3 hari, ada aja yg masih "belepotan." Tapi, tetap saja kita senang melihat "drama", meski tahu kita sedang "dikibuli" ... "Semuanya ternyata sekadar permainan belaka." Tetap 'eling' dan 'waspada'. Sehat selalu semuanya. Salam. Rahayu.
- 2 tahun
  Pryadi Satriana
  
  Tapi ya gitu ...

2 tahun
Zakaria Chen fu

Ini tulisan penembakan atau tulisan riwayat hidup ya?sangat beda dengan tulisan penembakan di kampung mamarika sana

2 tahun
azid lim

Terima kasih Pak DI yang telah menulis tentang kisah tembak menembak di dalam negeri mudah mudahan tulisan ini berlanjut berjilid jilid supaya pemberitaan bisa berimbang versi Disway yang maju dan sukses .

2 tahun
kurniadi adi

ternyata abah tidak suka baca berita yang banyak iklannya, padahal disway baru ini iklannya bbuanyak banget :) dan biasanya kasus penembakan diamerika yg diulas adalah penembaknya bukan korbannya, ini tentu menjadi kejanggalan untuk disway keluar dari kultur penulisan untuk kasus penembakan, coba tunjukkan apakah disway pernah mengulas lebih banyak pada korbannya dari pada pelakunya, ngompori abah biar mengulas penembaknya, setidaknya penembak dari versi press release polri kan sudah ada :)

2 tahun
Rully Wijayakusuma

Abah, membaca Disway juga terlalu banyak iklan...

2 tahun
Jokosp Sp

Kalau Abah baru kesal dengan berita yang dipotong jadi 5 halaman, dan beritanyapun diselipin dengan penuh iklan. Sama dengan kami. Namun bedanya kami sudah lama mengeluhnya, sekedar mengeluh dan menulis di kolom komentar. Kalau membaca dari HP memang sangat sulit, faktanya ada 16 iklan dalam satu halaman tulisan Abah. Sementara gambar yang sesuai dengan topik hanya 3 gambar, berapa % coba ?. Beda jika membacanya dari Lap Top, hanya ada 1 iklan dari 3 foto sesuai topik. Menghilangkan iklan ? tinggal pembaca saja yang bijak, dengan instal aplikasi adblock di HP masing - masing. Kalau ingin dapat kebijakan khusus dari team IT Disway sepertinya tidak mungkin. Arti pembaca sepertinya bukan customer yang harus diprioritaskan, belum merasuk dipola pikirnya. Sing penting pemasukan iklan besar ngono wae.

2 tahun
Komentator Spesialis

Kasus ini sekaligus membuktikan bahwa informasi di medsos lebih advance, dalam dan akurat, dibanding dengan media mainstrean yang cenderung berpihak, hati hati dan kurang dalam. Terlepas dari tercampurnya informasi yang sifatnya "noise". Ini wajar. Seperti dalam teknologi signal processing, kita harus memisahkan sinyal informasi yang valid dengan noise.

2 tahun
Impostor Among Us

beberapa kata kunci di medsos tentang ini: istri polisi, sosialita, tidak harmonis, perselingkuhan, api cemburu, harga diri, institusi, kehormatan, nyawa, tembak, polisi, mati, otopsi.

2 tahun
Sutikno tata

Gak papa segede gajah... Anggap aja kita sekarang mulai dr rambut ekor, lama - lama juga sampe otaknya.., sabar menanti berjilid2.. daripada baca dari yang julid-julid...

2 tahun
Komentator Spesialis

Anda cek di twitter, baca tweet @BuronanMabes semua lengkap. Kalau mau dibantah silahkan kalau bisa. Dari jenis pistol yang dipakai sampai acara arisan dll. Cuman sayangnya akun @BuronanMabes dikabarkan lenyap tak berbekas hari ini. Entah kemana.
- 2 tahun
  Komentator Spesialis
  
  Akun OPPOSITE6890 hidup lagi under @BuronanReskrim

2 tahun
Komentator Spesialis

Sungguh Allah Maha Besar. FS ini ikut terlibat menangani kasus pembunuhan KM50. Yang anda lebih tahu gimana kesudahannya. Pengadilan membebaskan tidak ada yang dihukum. Otak pelaku entah siapa. Yang terbunuh ada 6 orang. Kok kejadiannya mirip mirip. CCTV mati. Korban bekas disiksa. Setidaknya dari pengakuan keluarga korban setelah melihat jenazah. Tapi kali ini menimpa orang yang menangani kasus pembunuhan KM50 tsb. Ini baru di dunia. Belum sidang pengadilan akhirat yang adil dimana tidak ada sedikitpun ada pihak pihak yang terdzolimi. Allahu Akbar ! Maha Suci Allah.

2 tahun
Jimmy Marta

Tentu semua tahu duren. Rasanya enak. Aromanya semerbak. Disimpan bagaimana pun bisa dicari. Gk perlu yg berhidung tajam. Yg biasa saja, bahkan yg sedikit pilek pun bisa. Kata BN atau NB ya..? polisi biasa saja pasti bisa mengungkap. Kebenaran atau tidak, ini soal duren. Bicaranya ya pasti tentang aromanya. Satu duren sj gk bisa diumpetin. Apalagi duren nya tiga...

2 tahun
Tuan Sumartan

Bersambung..???

2 tahun
Johannes Kitono

Kasus ini pasti bikin pusing Kapolri. Polisi ditembak mati polisi di rumah jendral polisi.Semakin lama tidak terungkap bola liar lari kemana mana yang menyebutkan polisi.Sebaiknya sop pengawalan /keamanan dirubah.Pengawal atau ajudan didalam rumah pejabat tinggi tidak boleh membawa sajam atau pistol. Kecuali pistol yang melekat pada tubuhnya.Disway sudah meliput kerumah alm Brigadir J di Jambi dan seyogyanya juga meliput kerumah Bharada E, si jago tembak itu dikampungnya sehingga cover both side. Semoga Team Pencari Fakta yang dipimpin Wakapolri bekerja cepat dan profesionil. Dan tragedi polisi tembak mati polisi tidak jadi misteri abadi.

2 tahun
Subrata Kampit

Kalau kata salah satu Pati Polisi yang saat ini lagi disidang, ini perkara biasa. Bisa ditangani oleh penyidik biasa. Jika bersesuai dengan ungkapan Pati itu, maka stright news pun sudah mewakili. Namun, kalau kondisinya simpang siur kayak gini, jadi ingat cerita di intisari, yang dari foto ilustrasi ada darah-darahnya. Misteri penembakan, investigasi mendalam.

2 tahun
Dodik Wiratmojo

Buka kasus ini terang benderang, jangan terkesan ditutupi, Irjen sambo bertemu dengan kapolda metro jaya sepertinya salah, brtemu orang terkena kasus, jangan sampai tagar selalu muncul

2 tahun
ALI FAUZI

Saya tahu Pak DIS begitu gatal dengan kasus polisi tembak polisi ini. Ingin sekali investigasi dan menulisnya. Terutama menulis terkait hal-hal yang janggal itu. Tapi apa daya "tangan tak sampai." Ibarat kerbau, saat ini Pak DIS sudah sangat keberatan tanduk. Dulu, saat belum bertanduk (banyak urusan), sebagai wartawan bisa bergerak bebas. Sekarang tanduknya sudah berat (banyak urusan), membuat gak bebas bergerak. Apa saja urusan yang menghambatnya? Anda semua lebih tahu.

2 tahun
Jimmy Marta

....polisi tembak polisi, dirumah polisi, diperiksa polisi, diceritain polisi..yo terserah polisi..

2 tahun
Kurniawan Roziq

Core of the core , intinya inti , mukadimahnya tulisan har ini antara lucu , putus asa , dan asa jadi satu
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  Kebetulan sebelah rumah ada anggota paguyuban lg pesta. Nonton campursari aja...! dari campurrasa..

2 tahun
omami clan

Seperti bapak saya, di usia Abah yang makin berisi layaknya padi senantiasa menjulur ke bawah Saking menunduknya kadangkala jadi bias, saat membahas tentang ide beliau bisa menulis dari dua sisi, saat membahas tentang peristiwa pemaparan Abah juga berimbang, tapi saat membahas tentang seseorang biasanya terlihat hanya dari sisi baiknya saja sekalipun secara personal, pribadi yang terbahas tidak baik-baik amat Hal itu bias, disadari atau tidak platform Abah sudah terlanjur besar Jangan sampai terjadi seakan-akan "dhollu wa adhollu" Bukankah penyeimbang mutlak diperlukan dalam setiap aspek kehidupan, bahkan kehidupan setelah kematian tentu saja bagi anda yang mempercayainya Maaf
- 2 tahun
  omami clan
  
  Kalau tidak salah dalam menulis kata "dhollu wa adhollu" kurang lebih artinya "sesat dan menyesatkan" Sangat boleh di koreksi bila salah kata apalagi artinya

2 tahun
donwori

turut prihatin untuk Kapolres Jaksel, kepala divisi humas polri, dan para perwira menengah yang terlibat dalam kasus ini. mereka harus tertimpa durian runtuh (dalam arti harfiah) menjadi tukang cebok sana sini untuk mengkondisikan skandal keluarga jenderal bintang dua. selain bikin kepala sakit krn tertimpa duren, nyawa pun menjadi taruhannya. saksi kunci tinggal nyonya jenderal dan bharada E yang masih disembunyikan sampai saat ini. apakah betul kejadian pelecehan itu terjadi? jika terjadi apakah ada consent (suka sama suka) atau beneran dugaan pelecehan sambil menodongkan pistol (pistol keras ataupun lunak). sangat bau amis sekali seorang prajurit rendahan berani masuk kamar istri jenderal yang sudah bertahun2 dikawalnya dan dianggap seperti keluarga sendiri untuk melakukan tindakan pelecehan. di jawapos sudah ada bocoran dari sumber yg tidak mau disebut namanya, bahwa almarhum disiksa dulu sebelum dieksekusi. disway jangan mau kalah juga sama mantan dalam mencari sumber orang dalem.

2 tahun
Saiful Amri

Saya gak terlalu heran kalo abah gak suka baca yg terpotong2 dan iklannya itu nauzubillah. Dan gak juga heran kalo di disway juga gak beda jauh. Saya hanya curiga kalo saham abah di disway hanya 1 atau 2 persen spt yg dimana itu. Atau mungkin cuma diganti uang nulis aja.... Jadi gak bisa protes admin yg semaunya dewe. Paling abah cuma bisa nyindir dan mesem2 aja..... Maaf ya bah hihi...

2 tahun
Juve Zhang

Sangat menarik ungkapan pembela hukum keluarga Alm.Brig.J. ternyata alm. Bukan sopir pribadi nyonya.juga tidak berani masuk rumah kecuali ambil minuman. Berikutnya menolak ada tembak menembak.asumsi di siksa dan di tembak. Silakan simak di medsos. Asumsi pak Kamarudin sebagai pengacara hukum kekuarga.alm.Brig.J. otopsi ulang sangat baik .tim Inafis juga sudah masuk ke rumah kejadian. Buktikan dengan ilmiah kisah ini sebenarnya. Itu bagus. Bukti ilmiah kuat sekali .

2 tahun
supri yanto

Ada gajah di depan mata, Gajahnya terlalu besar, Saking besarnya, Malah sulit meraba, Ya di Tabok aja to Bah, Kl di Tabok kan gak " Sensitif" lagi, Beda kl Abah tetap meraba, Urusan bisa jadi kemana mana, Bisa jadi "bahaya", Anda sudah tau. Sekian dulu.

2 tahun
Jimmy Marta

Minggu itu hari libur. Artikel sebaiknya yg menghibur. Membuat gairah. Lha abah kok menetapkan minggu untuk nulis tembak2an. Kan lebih baik yg bikin semangat dan inspiratif. Seperti travel history. Great people story. Atau yg ringan orang biasa yg inovatif menginspirasi. Oh iya, tugas abah masih menggunung. Ditunggu travelling nya..
- 2 tahun
  Juve Zhang
  
  Great people story ada di Google . Contohnya Huawei ingin merekrut seorang Jenius Matematika dari Rusia .anak muda umur 20an bagaimana kisah merekrut, katakter si jenius yg "super gila" sangat cocok buat sebuah Novel, Ren zheng Fei bilang semakin jenius semakin "gila karakternya" bikin heboh seluruh huawei yg super jeinius ini , sampai ditawari gaji 2 juta usd/tahun oleh Bos Huawei. Dan kisah kerja nya yg ugal ugalan. Super story yg endingnya seru banget.
- 2 tahun
  Jo Neka
  
  Minimal.tembak tembaķan yang mengenakan ya pak
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  Bagi link nya donk..! Eh iya disini gk bisa..
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  ...pakailah pistol yg melekat ...kt pak joki diatas... Tetap semangat pak Jo...
- 2 tahun
  Juve Zhang
  
  Rencana ZF bos Huawei malah sekarang merekrut banyak genius genius matematika dari mana saja. Gaji 1juta/tahun. Kalau yg anak muda Rusia itu memang spesial 2 juta/tahun. Sudah banyak yg direkrut Huawei. Armada Genius nya ini yg bikin perusahaan lain was was. Kalau tidak di blokir Trump ,Huawei sudah juara 1 Penjualan HP SE dunia. Apple ,Samsung kalah.

2 tahun
Mirza Mirwan

Kenapa Pak DI menulis tentang penembakan di Amerika bisa begitu rinci, tetapi penembakan di depan hidung sendiri kok cuma kayak gini? Begitu kurang lebih beberapa komentar yg saya baca barusan. Gini, lho, manteman jamaah Disway. Nama rubrik ini adalah "Catatan Dahlan Iskan". Kalau Pak DI menulis tentang penembakan di Amerika, tentang kebrangkutan Sri Lanka, dan peristiwa lain di luar negeri, sumber Pak DI adalah media-media di negara bersangkutan. Penembakan di Amerika, misalnya, Pak DI bisa menulisnya dengan mengutip dari berbagai media. Dan sebuah berita di media sana biasanya detail banget, karena hasil reportase dari beberapa wartawan. Biasanya cukup panjang. Jadi "digest"-nya ada. Meski begitu, dalam kasus penembakan tetap saja bersumber dari keterangan polisi dan saksi mata. Selebihnya adalah investigasi wartawan tentang latar belakang pelaku dan (para) korban. Bandingkan dengan di sini. Pemberitaan di media begitu singkat. Kalaupun panjang, biasanya ada beberapa alinea yang diulang-ulang. Belum lagi banyak media yang mencampuradukkan antara fakta dan opini -- sesuatu yang menurut kode etik wartawan versi PWI, AJI dan organisasi wartawan lain, juga Dewan Pers, tak boleh dilakukan. Dalam catatan Pak DI kali ini, yang ditulis hanya latar belakang korban. Itupun dengan mengirim tiga wartawan ke kampung korban, "digest" nya tidak ada.
- 2 tahun
  Saiful Amri
  
  Betul pak mirza, dari pada abah cari berita yg 'dicari2 kebenarannya' yg memang blm terkuak, lbh baik abah begini aja, ambil aja sisi lainnya. Sy rasa juga lbh aman bagi pembaca agar jgn terpapar hoax dari abah, kalo dari yg lain ya tanggung sendiri lah 'manis' hoaxnya itu

2 tahun
Rofi'udin

sbg pembaca seluruh tulisan disway sejak tulisan pertama, saya yakin tulisan ttg brigadir j ini akan dibuat berseri. kebiasaan pak dahlan. pada sabar kenapa ya?

2 tahun
Waris Muljono

Soal tulisan dar der dor di luar negri lebih detail , sementara tulisan dar der dor dlm negri terkesan masuk angin serta cari aman ya wajar dan bisa dimaklumi. Tulisan dar der dor diluar negri referensi beritanya terbuka, sumber berita dr yg berwenang juga terbuka. Beda dengan sumber berita negri wakanda : sumber resminya ga terbuka sampai dibentuk tim khusus, wartawan yg mau investigasi diintimidasi dan dihapus video wawancaranya. Tp entah kenapa pak DIS ga nyenggol kejadian intimidasi terhadap sejawat profesinya ini. Oh iya, sdh ada pemakluman : sedang sibuk ngurus gunung super besar

2 tahun
layl rahmawati

Pak Dahlan, sekedar usul supaya laman Disway.id ini juga tidak dipenuhi iklan-iklan yang sangat mengganggu mata saat membaca tulisan panjenengan. Media online lokal saja lamannya lumayan bersih dari iklan-iklan yang unfaedah. Toh, bapak sendiri merasa terganggu saat membaca berita online yang dipenuhi sampah iklan bukan? Mohon pertimbangan bapak. Salam sehat selalu untuk bapak

2 tahun
surya dewantara

memang benar, kian lama tidak diungkapkan kian banyak pertanyaan. Termasuk 1001 macam persoalan menggunung ukuran 48, haha

2 tahun
Agus Suryono

AUTOPSI ULANG..? Bagi Polisi, mengungkap kasus adalah "santapan" harian. Semua kasus di Indonesia, yang sukses maupun yang gagal diungkap, penyidiknya ya Polisi. Kalau ada kematian yang harus diungkap, syarat adanya AUTOPSI, tentulah Polisi sudah SANGAT PAHAM. Masak Polisi harus diajari oleh Abah, untuk AUTOPSI ULANG. Apalagi ini menyangkut kematian ANGGOTA POLISI. Dan kejadiannya pun di rumah pejabat tinggi Polisi. Pasti di sana banyak BUKTI dan SAKSI. Polisi pasti sudah hafal di luar kepala, apa yang harus dilakukan.. Sesuai SOP.. Masak harus mengikuti saran Abah DI. @Yang (hanya) ahli menulis penembakan khusus di Amerika..

2 tahun
Waris Muljono

Pak DIS mengakhiri tulisan pagi ini dgn kalimat : terlalu banyak pertanyaan seputar peristiwa tembak menembak itu. Maka sy menulis komentar pagi ini juga dgn pertanyaan seputar isi tulisan pagi ini. Pertanyaannya : di media online mana pak DIS membaca tulisan sembilan keanehan itu, yg tulisannya dipecah jadi banyak halaman, yg banyak iklannya, yg bikin ribet sehingga pak DIS ga melanjutkan membacanya? Mudah mudahan pak DIS membacanya bukan di disway.id

2 tahun
Agus Suryono

INDEPENDENSI vs BUDAYA MALU - DARI JENDRAL SAMPAI KOPRAL.. Auditor internal pemerintah adalah BPKP. Sedangkan auditor externalnya pemerintah adalah BPK. Keberadaan BPK diperlukan karena masalah independensi, meski BPKP secara profesi bisa saja tetap independen. Tetapi dari sisi pemisahan wewenang, tingkat independensinya bisa "diragukan". Nah, sekarang POLISI harus "menyidik" POLISI. Sebenarnya BISA SAJA tetap independen. Apalagi POLRI juga sudah punya mekanisme untuk mengatasi hal itu, antara lain dengan adanya KOMPOLNAS. Tetapi karena masalah ini bisa SENSITIF dilihat dari sisi PARA PIHAK. Maka akhirnya semua tergantung SIKAP dari semua yang merupakan pimpinan TERTINGGI.. Semoga BUDAYA MALU dijunjung tinggi.. Oleh semua JENDRAL dan KOPRAL.. Di negeri ini..

2 tahun
Jimmy Marta

Sampai saat ini belum ada penetapan siapa korban siapa pelaku. Banyak sih dugaan. Itu di duren tiga. Kalau yg di Nduga, dar dor menelan 10 korban rakyat sipil. Pelaku nya diduga kogoya.

2 tahun
Suharyanto

Biasanya... Anak yg sayang dg Ibu, sangat menghargai wanita. Oyyaa Abah... Hari minggu memang cocok untuk thema tembak-tembakan, yang sedang pacaran biasa 'nembak' pas apel malam minggu... Minggu panen untuk jalan2 - dunia serasa milik berdua...

2 tahun
Randang MakPay

Inilah artikel jurnalistik terbaik Dahlan Iskan selama karir jurnalisnya. Saya tidak tahan utk tidak berkomentar, untuk pertama kali sejak 3 tahun membaca disway. Terima kasih Pak Dahlan utk karya terbaiknya
- 2 tahun
  Cah kene ae
  
  Iya ta, Mase Apa parameter e lek iki karya jurnalistik terbaik Pak Dahlan? Aja-aja sampeyan iki nganu... Xixixixixii.....

2 tahun
Agus Suryono

UKURAN GUNUNG.. Abah lagi sibuk. Pekerjaan menggunung. Ada 1001 gunung, semua ukuran 48. Menurut mbah Google, pemilik gunung ukuran 48 itu berat badannya adalah antara 75-85 kilo. Pantas Abah capek. He he..
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  Gunung yg tinggi, pasti lembahnya dalam, hutannya lebat...

2 tahun
Jimmy Marta

"Saya ini jenderal loh meskipun rt". Kata pak ss kesal. Mantan mayjend yg pensiun bintang tiga. Ada mantan lain yg berbeda. Walau super sibuk akhirnya "tunduk" oleh pemirsa disway. Akhirnya juga nulis gajah yg dipelupuk mata. Komentator emang hebat... Abah warbiasyah... Terbukti komentator itu

2 tahun
thamrindahlan

Selamat rehat dan olahraga di hari Ahad. Selain mpek mpek Selamat ada lagi oleh oleh kuliner Jambi terkenal yaitu Kopi AAA. Wartawan Abah melintas melewti kampong ku Tempino yaitu simpang tiga Palembang, Padang dan Jambi. Desa Sungai Bahar kampong sebelah hanya sepelemparan batu dari Tempino di Kabupaten Muaro jambi. Tugas pokok selesai bolehlah nyambi / Tambah penghasilan asalkan halal / Berdayakan wartawan investigasi di Jambi / Agar persoalan bisa diterima akal / Salamsalaman

2 tahun
munawir syadzali

Pak Dakelan males baca barita yg dipotong2 Dan banyak iklannya. Hahaha Aku yg sdh berminggu2 sejak migrasi gak pernah melu komen maneh. Abah Dakelan, tak paringi ngertos, Neg Disway yo ngunu iku. Iklane nggilani, artikel di potong2. Hanya tulisane jenengan yg tak baca. Berita lainnya "NGGAK"
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  Rada2 kenal..mirip2 mr...

2 tahun
edi hartono

"Hahaha, Dahlan gak mau baca berita karena satu artikel dibagi lima laman dan kebanyakan iklan," Gus Dur tertawa ditengah2 membaca. "Your kitchen tenan," sahut Amien. "Harusnya ada yg ngirim cermin ke dia. Biar ngaca. Disway kan tiap dua kalimat diselingi iklan," lanjut Amien sambil nyeruput kopi. Gus Dur lanjut membaca. "Ini jenis artikel otw, Min. Yg baca mencari informasi pertandingan, dia malah cerita lapangan, stadion, dan jalanan macet. Pertandingannya malah gak dibahas." "Provokator, Gus. Beraninya ngomong kencang dari kejauhan. Cari aman. Kalau sudah ada hasil baru rebutan panggung mau jadi yg pertama mengabarkan. Your kitchen tenan." "Hahaha, gpp lah Min. Hari minggu juga. Biar pada santai gak banyak pikiran."

2 tahun
herry isnurdono

Abah DI usul otopsi ulang. Kapolres Metro Jaksel, sudah pegang hasil otopsi. Hanya Abah DI belum tahu hasilnya. Sekelas Abah DI belum banyak dapat info seputar dor dor di rumah jendral FS. Kenapa tidak dikupas bersih2 di tubuh Polri sendiri, yg jadi tugas Jendral FS. Pasti banyak musuhnya. Brigadir J tes ajudan perwira kata berita wartawan di Jambi. Ternyata sopir istri Jendral FS. Ajudannya Barada E. Abah DI harusnya nunggu aja hasil investigasi Kapolri. Dari pada kirim wartawan ke Jambi, cuma tanya otopsi ulang. Blas ora nyambung. Kupas tuntas berita di USA panjang lebar. Ini dor dor an di rumah Jendral cuma tulis obgkos kirim oleh2 dari Jambi, empek2 khas Jambi habis Rp. 2 juta. Lupa berapa belanjanya empek2 habis berapa juta. Padahal untuk bapak dan ibu Jenderal di Jakarta.

2 tahun
Muin TV

Kalau Irjen Pol.Ferdy Sambo lolos dari dari kasus ini, bisa dipertimbangkan untuk Kapolri 2024. Dah itu aja.

2 tahun
Legeg Sunda

#31.

2 tahun
Lukman bin Saleh

Awalnya sy membayangkan kepolisian kita sudah canggih. Sudah maju. Ternyata masih primitif. Kayak polisi2 India d film tahun 90an. Penjahat bisa jd polisi. Polisi bisa menjadi penjahat. Secara terorganisir. Begitu gampang polisi kita masuk angin. Kasus kecil begini sj bisa membengkak sedemikian rupa. Padahal ini hanya kasus pribadi. Tp bisa menjalar begitu rupa. Menggerogoti kepolisian secara institusi. Begitu banyak yg terlibat. Kasus yg d tutup2i. Keterangan polisi yg tidak masuk akal. Wartawan yg d intimidasi, dan sebagainya. Apalagi kasus yg memang berkaitan dg institusi. Entah bagaimana ribet jadinya. Sungguh ini semua membuat kecewa dan meruntuhkan rasa percaya...
- 2 tahun
  Muin TV
  
  Biasa Bosquuu... Kalau di jalanan kita sering melihat tulisan di belakang bus, "Sesama bus kota, dilarang saling mendahului." Sama juga. Sesama polisi, dilarang saling mendahului.

2 tahun
extra ordinary

Ampun si abah mah...ditunggu-tunggu berita A1 eh...ternyata tulisan kayak cerita serial si gundul di Tv sebelah.hahahhaha
- 2 tahun
  Muin TV
  
  Tak usah kecewa brooo.... "Tidak semua yang saya tahu, bisa saya katakan. Tidak semua yang saya alami, bisa saya ceritakan." (Karni Ilyas)

2 tahun
DeniK

Siri' Na Pesse. Itu keyword nya.

2 tahun
Pryadi Satriana

"Ongkos bagasinya saja Rp 2 juta." Itu tanda sayang ke yg diberi oleh2 Saya jadi ingat lagunya Queen "Too much love will kill you If you can't make up your mind Torn between the lover and the love you leave behind You're headed for disaster 'cause you never read the signs Too much love will kill you every time" Btw, Bandung dingin, bbrp hari hujan Sruput dulu sekotengnya ah ... Salam. Rahayu.
- 2 tahun
  Gianto Kwee
  
  Komentar bung Pry yang sejuk di udara bandung yang juga sejuk karena hujan,

2 tahun
DeniK

Tulisan penggugur kewajiban.
- 2 tahun
  Fajar Priokusumo
  
  Congormu gak onok gunane...

2 tahun
fu susanto

Buat pak DI sedikit saran supaya koran Disway tdk mengikuti media2 online yg judul beritanya menjebak pembaca supaya mau membacanya setelah diklik utk membaca yg ada sumpah serapah yg muncul dalam hati, contoh berita disway hari ini dg judul PENGAKUAN JUJUR BHARADA E ,EPISODE PALING DITUNGGU DALAM DRAMA 7 PELURU saya yakin banyak pembaca yg dongkol setelah membaca berita tsb ternyata hanya menjebak dg judulnya saja dan isinya sama sekali tdk ada pengakuan jujur BHARADA E dan judul tsb peris seperti banyak yg dilakukan media2 on line utk menjebak dg judul yg bikin penasaran tapi isinya tdk sesuai dg judulnya.
- 2 tahun
  mzarifin umarzain
  
  judul yg menjebak= penipuan. dewan pers harus beri sanksi?
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  @mzarifin. Setuju pak. Sudah pembohongan publik. Harus ada yg menindak..!
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  Sangaaaat dongkolllll. .

2 tahun
A fa

"Juga begitu banyak iklan di berita itu. Ribet." Nah..nah...itulah yang setiap pagi kita rasakan ketika mampir kesini bah, tapi tetap kita jabanin juga kan. Syukur kalau ahirnya merasakan.

2 tahun
Herman Gunawan

Gunung ukuran 48 segede apa ya? Jadi penasaran, bah?

2 tahun
Budi Utomo

Yang lebih janggal lagi, abah DI kirim wartawan jauh jauh dan hasilnya hanya menulis kondisi rumah dan ada kemungkinan otopsi ulang apa tidak. Saya yakin pasti ada yang di simpan berita, cerita dan fakta lainya. Kita tunggu abah DI menulisnya di DISWAY entah kapan, mungkin menunggu hasil final dari tim khusus bentukan Kapolri.
- 2 tahun
  Mundir Ansori Al Fauroni
  
  mending nulis yg diluar negeri lebih aman, klo disini nulis terlalu detail, bisa2 abah yg kena masalah

2 tahun
Richolas Tjhai

Akhirnya ditulis juga "bang bang bang" dalam negeri, ini abah kesenggol tombol Send atau emang tulisannya hanya segitu? Padahal sudah mengirim 3 wartawan berangkat subuh perjalanan jauh.hahaha Sepertinya masih sibuk mengurus gunung yg ukuran 48 itu, atau menunggu komentar ala ala detektif dari komentator untuk dipilih melanjutkan tulisan. Toh yg menulis komentator, bukan abah. Jadi tidak takut menyinggung siapa".
- 2 tahun
  Gianto Kwee
  
  Gunung ukuran 48 (6XL) pesannya harus "Custom" Saat ini yang ada di pasaran paling besar 5XL alias Ukuran 46,
- 2 tahun
  Jimmy Marta
  
  Pakar hutang piutang...wkwk..

2 tahun
Abu Abu

Bos Disway ini sebenarnya lagi menyindir anak buah atau apa? Laman berita Disway juga ada beberapa yang isinya dipotong-potong. Iklannya juga. Banyak. Entahlah. Hanya Anda yang tahu itu.

2 tahun
DeniK

Selamat hari Ahad

2 tahun
Sam Edy

Dengan tulisan sependek ini, Pak Dahlan telah memenuhi tuntutan pembaca setia disway agar menulis tentang tembak menembak Di tanah air. Walaupun tak sedetil tulisan tembak menembak Di America. Tetapi lumayanlah, sisi lain pun cukup menyentuh ceritanya.

2 tahun
Mada Suradi

Polisi tembak polisi adalah kado "terindah" ultah korps bhayangkara...adalah rangkaian romantisme kepolisian... Rekrutmen anggota polisi... Sampai dar der dor suara petasan...

2 tahun
Kam Adi

Menghilangkan iklan semacam keluhan Abah, dan iklan2 yg ada di disway itu bisa. Begini caranya: 1. Klik pengaturan (masing2 hp) saya kurang tahu kalo Apple. Ini khusus hp android 2. Ketik : 'DNS Pribadi' di kolom pencarian 3. Muncul 3 pilihan: mati, otomatis, nama host penyedia DNS pribadi (yg pilihan ketiga ini tiap hp kadang namanya sedikit beda, tapi intinya sama) Pilih yg ketiga ini ya 4. Di kolom isian yg ketiga ketik : DNS.adguard.com 5. Selesai. Iklan yg meribetkan menghilang

2 tahun
JIM vsp

Maju kena mundur kena, diungkap kena ga diungkap kena

2 tahun
Saipul Amri

Wkwkwkkwkwwkwk,, Pak Dahlan masuk angin! Tulisannya cuma ambil aman, mungkin Pak DI takut ditembak,

2 tahun
Otong Sutisna

Tulisan abah yang paling lucu...why?, karena abah ribet baca tulisan yang banyak iklannya, terus kita setiap hari ya seperti itu abah! Kami disway sejati terus baca walau banyak iklan.

2 tahun
Kam Adi

Saya berharap tulisan ini semacam menuju titik terang kisah kasus polisi tembak polisi. Eh ternyata masih 'preambule' Kenapa yg berita di Amerika tidak sekalian ditulis Bah, kan juga sudah biasa dalam satu tulisan mengisahkan beberapa peristiwa. Biar agak panjang tulisannya. Saya salah satu penikmat berita tembak tembakan tulisan Abah di wilayah Amerika. Asyik..

2 tahun
Fauzan Samsuri

Terima kasih Abah

2 tahun
bitrik sulaiman

Alhamdulillah

2 tahun
bagus aryo sutikno

Saya ikut senang membaca Disway, lebih mengutamakan dar der dor di negeri sendiri tinimbang liputan bang bang bang di negeri paman Sam. Lebih senang lagi, Disway tampil kian bening. Yg jualan kaos di toped menyelipkan ilustrasi melon yg ranum. Waow keren banget Boss. Apalagi yg jualan bikini, hijau dan kuning memukau. Menghangatkan pagi biar kian berseri. Sungguh menyenangkan. Matur nuwun Disway.

2 tahun
Lukman bin Saleh

Beritanya d potong menjadi 5. Banyak iklan. Jangan2 abah baca Disway.id... haha Tp sama Abah. Kalau sy baca berita gitu. Banyak iklan masih maklum. Bagaimanapun mereka butuh dana operasional dan dananya dr iklan. Tp kalau beritanya sudah d potong2 sedemikian rupa. D sanalah batas kesabaran sy. Tidak mau meneruskan membaca. Kok kyak serakah gitu...

2 tahun
Sri Wahyuni

68 Km perjalanan yg tak mudah, 3 wartawan dikirim pagi2, keluhan bung Dahlan baca artikel sebelah yg katanya 5 halaman bersambung2 dan banyak iklan, rasa malu ketiban gajah di pelupuk mata... Ternyata bung Dahlan jg malu2 utk menulisnya, entah malu entah masuk angin. Ringkas, padat dan gak jelas blasss. Menulis penembakan di amrik bisa sedetail itu, menulis penembakan gajah bener2 kyk tulisan anak SD lagi memperkenalkan diri :p Tak nyruput kopi sambil dengerin uyon2 ae wes..

2 tahun
Nurkholis Marwanto

Bukan kejadian pertama, sandiwara seperti ini. Jadi tidak begitu kaget. Sandiwara yang paling wah menurut saya adalah penjatuhan Antasari Azhar, ketua KPK zaman dulu. Hebat sekali skenarionya. Ini baru didunia perpolisian. Belum dunia perpolitikan, sandiwaranya seperti dagelan.
- 2 tahun
  Azza Lutfi
  
  Setelah menunggu sedikit lama, akhirnya saya bisa mengucapkan, selamat...anda menempati no emp4t, tersenyumlah dan nikmati hari ini dgn bahagia...

2 tahun
rid kc

Saya menduga kasus tersebut tidak jauh dari wanita alias cinta. Kasus itu emang aneh masak baru tiga hari setelah kejadian baru tercium oleh media bahkan keterangan Polri berubah-ubah. Wajar yang terlibat adalah kadiv yang berpangkat jendral. Sangat kentara kronologi kejadian yang diungkapkan polri dibuat-buat. Bahkan sampai anggota Dpr pun dikondisikan sedemikian rupa seakan yang salah adalah Brigjen J. Semoga tim yang dibuat oleh komnas HAM dan Kapolri mengungkap kejadian ini secara benar dan transparan.

2 tahun
alasroban

nititp sandal

2 tahun
mzarifin umarzain

0?
- 2 tahun
  mzarifin umarzain
  
  Keselamatan bagi Anda2.
- 2 tahun
  mzarifin umarzain
  
  cctv mati duluan. takut keterbukaan?mati angin. angin sorga? atau angin neraka? ukuran 48, di pelupuk mata?panggung sandiwara? siapa dalang nya? keterbukaan itu sulit? siapa yg mau ngawal keterbukaan? siapa yg mau jadi bhayangkara/bhayangkari keterbukaan? kementerian informasi bisa jadi pelopor keterbukaan? wartawan perlu dibatasj buru info? info jadi monopoli yg punya uang? demokrasi/ rakyat berkuasa bila ada keterbukaan?
- 2 tahun
  mzarifin umarzain
  
  ketidakadilan bisa ditutupi dg keadilan? itu nama nya tobat. ketidak adilan ditutupi dg ketidakadilan.sampai numpuk2, meledak.

Terkini

Terpopuler

Pilihan

Otopsi Ulang

Komentar: 141

Silahkan login untuk berkomentar

Berita Terkait

Terkini

Terpopuler

Pilihan