CEO Drone Baykar Turki: ‘Kami Tak Akan Pernah Pasok Drone Bayraktar TB2 ke Rusia’
Salah satu perusahaan dron terkemuka di Turki Bykar mengungkapkan bahwa mereka tak akan pernah pasok Bayraktar TB2 ke Rusia. -twitter@UkrWarReport-
BACA JUGA:Sule Absen di Sidang Cerai Pertama, Pengacara Ungkap Keinginan sang Komedian, 'Hanya Mau...
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengungkapkan pada akhir Juni bahwa Ukraina telah menerima 50 UAV dari Baykar sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Reznikov juga berterima kasih kepada Ukraina dan Baykar atas sumbangan tiga TB2 Bayraktar setelah kampanye penggalangan dana media sosial Ukraina, yang telah mengumpulkan dana untuk membeli tiga drone.
Baykar mengatakan menolak untuk mengambil uang dan sebaliknya akan menyumbangkan drone.
BACA JUGA:Putin Mengatakan Ukraina Tak Ingin Perdamaian, Perang Bakalan Terus Berlangsung
BACA JUGA:Kenaikan Tarif Airport Tax Disebut Pengaruhi Harga Tiket Pesawat, Sekarpura II Bereaksi
Ayah Haluk Bayraktar mendirikan perusahaan Istanbul pada 1980-an. Dia menjalankannya bersama saudaranya Selcuk Bayraktar, menantu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Drone Bayraktar memiliki waktu terbang maksimum 27 jam dan dapat terbang setinggi 7.620 meter (25.000 kaki).
BACA JUGA:7 Kasus Hukum Habib Rizieq Shihab yang Bebas Bersyarat Hari Ini
BACA JUGA:Menggelegar! Usai Bebas Bersyarat, Habib Rizieq Shihab Siap Lanjutkan Revolusi Akhlak
Ini telah mencapai status tertinggi di Ukraina, bahkan ada lagu yang didedikasikan untuk UAV di negara yang dilanda perang.
Meskipun awalnya dipuji sebagai alat yang berguna dalam persenjataan militer, Rusia, yang memiliki tentara yang jauh lebih kuat dan lebih besar, mengklaim telah menghancurkan lusinan drone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: