Komjen Agus Andrianto Ungkap Pengakuan Saksi Soal Aksi Terlarang Kuat dan Putri: Kok Jauh Ya...

Komjen Agus Andrianto Ungkap Pengakuan Saksi Soal Aksi Terlarang Kuat dan Putri: Kok Jauh Ya...

Beredar pengakuan seorang pria mengaku bernama Ismail Bolong telah menyetorkan uang senilai 6 miliar rupiah terkait bisnis ilegal tambang batu bara di Kalimantan Timur---PMJ News

JAKARTA, DISWAY.ID - Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengungkap adanya kemungkinan hubungan terlarang yang terjalin antara Putri Candrawathi dengan Kuat Ma'ruf.

Majikan dan sopir pribadi itu disebut-sebut mempunyai kemungkinan berselingkuh diam-diam di belakang Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Hanya saja, Komjen Agus Andrianto menilai kemungkinan Putri dan Kuat berselingkuh sangatlah kecil sehingga sangat sulit untuk dibuktikan.

BACA JUGA:Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli Bebas

BACA JUGA:Rusia Beli Peluru dan Roket Dari Korea Utara, Mulai Kehabisan Amunisi?

Tidak ada bukti kuat yang bisa mengungkap isu dugaan tersebut menjadi suatu kenyataan yang benar.

Sampai saat ini Timsus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo masih belum menemukan adanya bukti kuat perselingkuhan antara Kuat dan Putri.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh para saksi dan tersangka, Komjen Agus Andrianto meyakini perselingkuhan Kuat dan Putri tidak benar.

"Kalau isu (Putri Candrawathi) dengan Kuat (Ma'ruf) kok jauh ya," ucap Agus, Senin 5 September 2022.

BACA JUGA:Dinas Bina Marga Targetkan Kabel Semrawut di Jakarta Selesai 2 Minggu

BACA JUGA:Parah! Peran Kombes Agus Nurpatria Bukan Hanya Rusak CCTV, Irjen Dedi Prasetyo: Dia Melanggar Beberapa Pasal

"Kuat baru seminggu masuk setelah hampir dua tahun karena pendemi Covid-19 (yang bersangkutan kena covid). Hal ini terkonfirmasi saksi-saksi lainnya," tambah Agus.

Sementara itu, setelah menjalani pemeriksaan menggunakan Lie Detector terhadap Bharada E dan Bripka RR serta Kuat Maruf, Brigjen Andi Rian selaku Dirtipidum Bareskrim Polri menungkapkan hasilnya.

Pemeriksaan terhadap Bharada E dan Bripka RR serta Kuat Maruf menggunakan Lie Detector atau alat pendeteksi kebohongan ini dilakukan di Puslanfor Sentul, Jawa Barat terkait dengan kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: