Komitmen Febri Diansyah 'Bela' Ferdy Sambo Buat Refly Harun Bingung: Saya Harap Anda Mau Menarik Diri

JAKARTA, DISWAY.ID - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut bereaksi soal kabar mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Refly Harun kemudian menyoroti kabar Febri Diansyah yang berjanji akan objektif saat menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo dan istri.

Lantas Refly Harun juga mempertanyakan jika Febri Diansyah memilih objektif apakah ia mau untuk tidak dibayar saat menangani kasus Sambo?

Hal ini diungkapkan oleh Refly Harun di kanal YouTube dengan judul: "LIVE! FEBRI MAU BELA SAMBO-PUTRI DENGAN OBJEKTIF! NETIZEN: JANGAN TERIMA FEE-NYA KALAU OBJEKTIF!" diunggah pada Rabu 28 September 2022.

BACA JUGA:Febri Diansyah Dampingi Putri Chandrawathi Wajib Lapor ke Bareskrim Polri Besok

Refly Harun kemudian menceritakan jika ada lawyer yang membela tanpa harus dibayar, jadi komitmennya mengarah pada demokrasi dan hak asas manusia (HAM).

Namun komitmen dari Febri bela Ferdy Sambo ini mengarah kemana? hal tersebut yang membuat Refly Harun bingung.

"Nah saya tidak tahu Febri Diansyah dan Rasamala ketika ingin bela Ferdy Sambo komitmennya pada apa? pada demokrasi? pada konstitusi? atau pada profesi? biasanya orang mudahnya bilang profesionalisme untuk suatu kegiatan yang uangnya banyak," ujar Refly Harun, dilansir dari YouTube Refly Harun, pada Kamis 29 September 2022.

BACA JUGA:Kekecewaan Novel Baswedan saat Febri Diansyah jadi Pengacara Putri Candrawathi: Saya Kaget

Refly Harun juga secara pribadi mau mundur dari kasus Ferdy Sambo ini.

"Saya harap anda mau menarik diri dari kasus ini walaupun barangkali kasus ini anda lebih banyak privilege," ujar Refly Harun.

Kemudian Refly Harun juga menegaskan tidak memojokan sebuah profesi.

BACA JUGA:Ini Penyempurnaan Signifikan New Xpander Cross, Punya Fitur Tidak Dimiliki Kompetitor di Kelasnya

"Sama seperti apapun, membela itu berdasarkan pilihan. Misalnya anda ingin membela klien ya itu hak anda tetapi masyarakat juga berhak menilai dengan namanya moralitas," ujarnya.

Sumber: