Begini Etilen Glikol Bikin Gagal Ginjal Pada Anak, Menkes: Membentuk Kristal Runcing

Begini Etilen Glikol Bikin Gagal Ginjal Pada Anak, Menkes: Membentuk Kristal Runcing

Menkes memeparkan bagaimana etilen glikol bikin gagal ginjal pada anakhingga menyebabkan meninggal dunia. -Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI), Budi Gunadi Sadikin membeberkan kronologi terkait penyakit gagak ginjal akut pada anak. 

Ia mengatakan bahwa penyakit itu terjadi karena adanya zat kimia berbahaya yang tercemar pada obat sirup. 

Menkes memaparkan bagaimana etilen glikol rusak ginjal anak hingga menyebabkan meninggal dunia.

"Senyawa kimia ini, itu kalau masuk ke tubuh kita, tubuh kita melakukan metabolisme. Itu mengubah senyawa kimia tadi jadi asam oksalat dan kalau masuk ke ginjal bisa jadi kalsium oksalat," ujar Budi Gunadi Sadikin kepada media di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Oktober 2022.

BACA JUGA:Intip keindahan Pantai Menganti Kebumen New Zealand Jawa Tengah

BACA JUGA:Jadwal Semi Final Denmark Open 2022, Dua Ganda Putra Indonesia Hadapi Malaysia

Diketahui, asam oksalat adalah molekul yang sangat kecil dan mengikat mineral, seperti kalsium.

Ketika sudah masuk ke ginjal akan berubah menjadi kalsium oksalat yang membentuk kristal dan terdapat banyak bagian yang runcing dibagian kristal tersebut.  

"Tubuh akan menghasilkan asam oksalat yang jadi kristal-kristal runcing yang akan merusak ginjal terus kita biobsi ginjal dan ternyata benar, ada seperti itu," jelas Budi. 

Mendapati hal tersebut, Budi bersama dengan timnya langsung bertindak untuk mencari tahu dari mana asal asam oksalat tersebut, karena anak-anak yang meninggal itu tidak memiliki riwayat penyakit ginjal. 

BACA JUGA:Tips Jaga Kesehatan Ginjal Pada Anak, Apoteker: Minum Air Putih Jangan Sampai Dehidrasi

BACA JUGA:Hilang Kendali Pemotor Tabrak Trotoar dan Hantam Pohon di Tanah Abang

"Permasalahnya senyawa kimianya masuk dari mana? Nah yang kita lakukan adalah kita datangi tuh semua rumah anak-anak ini," kata Budi. 

Dari 241 data, 156 rumah didatangi Budi dan timnya, di mana saat mendatangi rumah-rumah tersbeut mereka menanyakan obat apa yang dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: