11 Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di Banten
Varian Arcturus menyerang anak-anak-Ilustrasi/Kidney Disease Children -Ilustrasi/Kidney Disease Children
BANTEN, DISWAY.ID-Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mencatat pada tahun 2022 terdapat 21 kasus gagal ginjal akut di Provinsi Banten. Kasus itu didominasi oleh bayi di bawah lima tahun (balita).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) dan Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr. Dendi.
Dendi menuturkan, dari 21 kasus itu, 11 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Dan 10 berhasil sembuh.
BACA JUGA:Terungkap, Kronologi Penyebab Terjadinya Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Jakarta
"Tahun kemarin ada 21 kasus di Banten, mereka semua dirawat di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta,” kata Hendi, Kamis 9 Februari 2023.
Hendi mengatakan, kasus gagal ginjal akut itu diduga disebabkan oleh penggunaan obat-obatan jenis sirup.
"Kasusnya berawal dari obat, tapi yang lebih berwenang itu dari BPOM. Karena kita tidak mengawasi peredaran obat,” katanya.
Menurutnya, awal tahun 2023 pihaknya tidak mendapatkan adanya laporan warga Banten yang terkena kasus gagal ginjal akut.
Katanya, kasus terakhir tercatat di bulan November 2022 saat pertama kali isu soal obat sirup itu mencuat.
BACA JUGA:Polri Tangkap Dua DPO Kasus Gagal Ginjal Akut Anak
BACA JUGA:Polri Kembali Tetapkan Tersangka 3 Perusahaan Terkait Gagal Ginjal Akut Anak
"Sebenernya sudah tidak ada kasus, terakhir itu pas di bulan November. Sekarang sudah nihil,” ucapnya.
Melihat angka kasus gagal ginjal akut cukup banyak dan berbahaya, khususnya bagi anak-anak, Hendi mengimbau kepada warga khususnya orang tua untuk lebih berhati-hati saat memberikan obat kepada anaknya.
"Kalau balita atau anak-anak sakit flu atau demam kita perlu tetap membaca kandungan obat supaya aman terutama yang sirop itu aja,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Radar Banten