Rekonstruksi Penembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan Tidak Ada, Komnas HAM Angkat Bicara

Rekonstruksi Penembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan Tidak Ada, Komnas HAM Angkat Bicara

Komnas HAM sesalkan tidak adanya proses penembakan gas air mata dalam rekonstruksi kerusuhan di tragedi Kanjuruhan.- Rafi Adhi Pratama-

Dijelaskannya, pihak Devi Athok ingin mengautopsi jenazah para putrinya lantaran ingin tahu apa penyebab meninggalnya.

"Niatnya memang ingin mengetahui apa penyebab kematian kedua putrinya," terang Anam.

Menurut Anam, jika proses autopsi berjalan nyaman dan sesuai, pihak Devi Athok sangat bersedia dilakukan hal tersebut.

BACA JUGA:Rongga Leher Korban Kanjuruhan Menghitam Membuat Keluarga Ajukan Autopsi Jenazah

BACA JUGA:Isi Doa Bharada E Sebelum Tembak Brigadir J

"Waktu terakhir berjumpa dengan kami itu kita tanya, seandainya prosesnya nyaman, proses untuk menuju hasil juga dijaga dengab baik, apakah dia bersedia, pada prinsipnya memang dia berkomitmen untuk ingin tahu apa penyebab kematiannya." tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Anam yang sedang berada di Malang, Jawa Timur menemui keluarga korban yang meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Anam mengatakan dirinya bertemu dengan Wiharto, orang tua dari dua orang wanita yang meninggal dalam kerusuhan yang rencananya akan diotopsi.

"Semalam pada tanggal 20, Kamis, kami Komnas HAM berjumpa langsung dengan Pakde Wiharto orangtua dari kedua almarhum yang direncanakan untuk dilakukan otopsi," katanya.

Dijelaskannya, Wiharto ingin melakukan otopsi jenazah putrinya lantaran kondisi terakhir wajah bagian rongga leher almarhum menghitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: