Kekesalan Rosti Simanjuntak Pada Kuat Maaruf dan Ricky Rizal, 'Sungguh Luar Biasa Kalian Sebagai Manusia'

JAKARTA, DISWAY.ID - Ibu kandung Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau biasa dikenal Brigadir J, Rosti Simanjuntak merasa kesal dengan kata maaf yang diterimanya dari terdakwah Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal.

Dalam sidang tersebut, kekesalan Rosti Simanjuntak pada Kuat Maaruf dan Ricky Rizal, hingga mengungkapkan, 'Sungguh Luar Biasa Kalian Sebagai Manusia'.

Dirinya tidak bisa menerima permintaan maaf yang disampaikan oleh kedua terdakwah tersebut karena sudah terlanjur sakit hati perbuatan mereka.

Ia mengatakan skenario atau kebohongan yang dilakukan oleh kedua terdakwah tersebut bersama dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dianggap sadis dan tidak memiliki hati nurani.

BACA JUGA:Pengakuan Rizky Noviyandi Achmad di Depok Tega Bantai Istri dan Anak Perempuannya, Mengerikan..

BACA JUGA:Muncul Kecurigaan Hubungan Kuat Maruf dengan Istri Sambo, Ibu Brigadir J Heran: Siapanya Si Putri Kamu?

“Kamu dan atasan kamu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sangat-sangat luar biasa skenariomu,” ujar Rosti saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 2 November 2022.

“Kebohongan-kebohongan disini, dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia,” lanjutnya.

Rosti juga meminta kedua tersangka, yaitu Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal untuk jujur selama sidang berlangsung.

BACA JUGA:Rosti Simanjuntak Penuh Amarah Lihat Wajah Kuat Ma'ruf: Kau Menginginkan Kematian Anakku!

BACA JUGA:Tanggung Jawab PSSI Saat Arema vs Persebaya, Komnas HAM: Ada Kewenangan yang Tidak Dijalankan.

“Kamu sudah katakan maaf tadi, maaf tidak hanya ada di bibir. Maaf itu mohon pengampunan pada Tuhan,” kata Rosti.

“Kalian yang tahu gimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupin disini bersama dengan atasanmui itu? Sama si PC itu? Jadi tolong jujur!,” tambahnya.

Diketahui, terdakwah Ricky Rizal menyampaikan rasa permintaan maafnya kepada orang tua Brigadir J, yaitu Samuel Hutabarat dan Resti Simanjuntak.

Sumber: