Bharada E Tentara Dalam Polisi, Edwin Partogi: Kultur Brimob Semua Perintah Laksanakan

Bharada E Tentara Dalam Polisi, Edwin Partogi: Kultur Brimob Semua Perintah Laksanakan

Bharada E mempunyai latar belakang pendidikan sebagai sorang Brimob, di mana dalam kultur Brimob semua perintah laksanakan.-Tangkapan layar TV Pool-Tangkapan layar TV Pool

Menurut Ponto, kedua orang ini sangatlah berbeda, Ricky merupakan seorang Polisi Lalu Lintas jangankan menolak tugas, atasanya saja bisa ditilang jika salah di jalan.

Sedangkan Bharada E merupakan seorang prajirit yang dididik dengan semi militer dalam kesatuan Brimob.

“Tidak bisa membandingkan antara Bharad E dengan Ricky yang statusnya sangat berbeda, Bharada E merupakan seorang Brimob yang dibentuk dalam pelatihan semi militer, di mana mereka dilatih wajib mengikuti perintah,” terang Ponto.

“Dengan pendidikan semi militer tersebut makanya Bharada E akan melakukan apa saja agar dapat menjalani perintah atasannya dan tidak dapat disamakan dengan Ricky yang hanya Polisi Lalu Lintas. Pendidikan mereka saja berbeda,” ungkap Ponto.

BACA JUGA:Kapolri Kembali Kena Prank Sambo: Saya Akui Ikut Menembak Karena Tekanan Penyidik

BACA JUGA:Paksa Masyarakat Naik Kendaraan Umum, Dirlantas Polda Metro Jaya Usulkan Biaya Parkir di Jakarta Dimahalkan

Ponto juga menyinggung tentang persiapan yang dilakukan sebelum penembakan Brigadir J, di mana Sambo memberika senjata pada Bharada E dan amunis.

“Dari persiapan yang dilakukan jelas bahawa Bharada E diperintahkan untuk menembak Brigadir J, dan apapun yang keluar dari mulut Sambo hanya mengarah pada satu perintah ‘tembak mati’,” terang Ponto.

Ponto juga heran dalam pengadilan yang mempertanyakan bahwa kenapa Bharada E tidak memikirkan akibat dari perbuatannya.

“Jangan mempertanyakan kenapa Bharada E tidak berpikir sebelum melakukan penembakan, karena Bharada E sebagai seorang Brimob didisain untuk tidak berpikir, namun hanya menjalankan perintah,” papar Ponto.

“Bharada E adalah alat, dia robot, apalagi dia dengan pangakat paling bawah. Pengalaman saya mempunyai manusia seperti Bharada E, dia adalah robot, gak boleh mikir,” jelas Ponto.

“Jadi jangan lagi memperdebatkan kenapa Bharada E tidak berpikir terlebih dahulu atau salah mengartikan perintah Sambo. Dia Brimob dengan pangkat Bharada yang didisain sebagai seorang eksekutor bukanlah seorang yang dilatih untuk berpikir sebelum melakukan tindakan, doa adalah Brimob bukan Polisi Lalu Lintas,” tegas Ponto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: