Ratusan WNI Terjebak di Sudan! Panglima TNI Yudo Margono Terjunkan Kopasgat, Menlu Retno: Situasinya Sangat Sulit!

Ratusan WNI Terjebak di Sudan! Panglima TNI Yudo Margono Terjunkan Kopasgat, Menlu Retno: Situasinya Sangat Sulit!

Panglima TNI Yudo Margono kirim 39 persenol Kopasgat ke Sudan-Istimewa-Berbagai sumber

JAKARTA, DISWAY.ID - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menerjunkan puluhan pasukan elit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) untuk mengevakuasi 291 Warga indonesia (WNI) yang terjebak di Sudan.

Kopasgat adalah pasukan elite TNI AU yang memiliki kemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Pasukan ini dikenal sebagai Korps Baret Jingga.

Anggota Kopasgat yang dikirim ke Sudan tergabung dalam Satgas berjumlah total sebanyak 39 personel dari TNI dan tenaga kesehatan.

BACA JUGA:Sudan Memanas! Pelaku dan Motif Pembunuhan Staf Kedutaan Mesir Masih Misterus

"Pelibatan pasukan elite ini dilakukan karena potensi ancaman yang bisa saja datang dari paramiliter di Sudan," kata Yudo di dalam pernyataanya, Rabu 26 April 2023. 

"Rata-rata kemarin ada informasi lagi dari jeda itu ternyata ada serangan lagi. Makanya kita kirim Tim Kopasgat yang nantinya akan mengamankan di bandara tempat untuk evakuasi," sambungnya.

Yudo menjelaskan, bahwa nantinya 291 WNI tersebut akan diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi terlebih dahulu untuk dievakuasi kembali ke tempat lebih aman. 

BACA JUGA:AKBP Achiruddin Dicopot Usai Lindungi Anaknya Aniaya Mahasiswa

Setelah itu, para WNI tersebut akan diterbangkan kembali ke tanah air dengan menggunakan pesawat komersial.

"Karena situasinya darurat yang 291 ini sehingga kita diperintah untuk melaksanakan evakuasi darurat," ujarnya. 

Selain itu, Yudo meminta pasukannya berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri Sudan demi mendapat informasi terkini soal situasi di sana. 

"Laksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kemenlu, Atase Pertahanan, dan jajaran KBRI serta pihak terkait di Sudan. Yakinkan kalian mendapatkan informasi terkini," tegasnya.

Kendati menerjunkan Kopasgat, kata Yudo, bukan berarti TNI mau terlibat secara militer lebih jauh dalam operasi kemanusiaan ini. 

"Sementara ini belum. Kita tidak mau mencampuri urusan dalam negeri mereka. Kecuali kalau betul-betul terancam WNI. Nanti akan ada perintah lebih lanjut," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: