Apa Hukum Wanita Menjadi Khatib? Buya Yahya Minta Berhati-hati dengan Pemikiran 'Konyol': Ini Seruan Kesetaraan Gender!

Apa Hukum Wanita Menjadi Khatib? Buya Yahya Minta Berhati-hati dengan Pemikiran 'Konyol': Ini Seruan Kesetaraan Gender!

Buya Yahya pertanyakan keputusan Inara Rusli buka cadar di depan Media-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Al-Bahjah TV-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Al-Bahjah TV

Buya Yahya kembali menegaskan untuk berhati-hati dengan seruan kesetaraan gender yang menurutnya sangat aneh.

"Ini tuh adalah seruan kesetaraan gender, kesetaran gender, yang itu tadi tuh, yang aneh-aneh itu. Itu sebenarnya ada hubungannya dengan emansipasi," katanya.

Kata Buya Yahya, emansipasi bukanlah pemikiran yang dianjurkan dalam Islam bagi kaum wanita.

"Itu sebetulnya bukan pemikiran di dalam Islam. Maka saya tidak pernah mengatakan emansipasi," jelasnya lagi.

Buya Yahya memberi tahu, tren kesetaraan gender atau keinginan wanita agar disamaratakan dengan laki-laki merupakan ide-ide orang barat.

"Emansipasi tidak pernah ada dalam kaum muslimin. Itu karena di negeri kafir, Eropa, karena wanita direndahkan, mereka punya tuntutan agar disamakan dengan kaum pria. Perlu kesetaraan gender," bebernya.

Ia menegaskan, bahwa di dalam agama Islam wanita sudah sangat dimuliakan, dijaga oleh Allah SWT.

Salah satu contoh kembali yang dijelaskannya adalah soal hukum wanita pergi keluar rumah, di mana jika seorang suami membiarkan maka bukan istri yang berdosa, melainkan suaminya.

"Ya kita [Islam] wanita sudah sangat mulia. Mau dinikah saja tidak boleh sendirian, perlu didampingi wali biar nggak salah.

"Mau pergi, kau [wanita] mau pergi, suamimu membiarkan maka suamimu dosa, abangmu berdosa. Enak, dijaga," tegasnya.

Sehingga terkait wanita yang ingin memiliki kedudukan sama dengan kaum laki-laki seperti menjadi khatib memberikan khutbah, Buya Yahya meminta untuk tidak bermain-main dengan hukum Islam.

Menurutnya, wanita boleh berceramah dengan syarat hanya kepada sesama kaum perempuan.

Tetapi, khusus untuk masalah khutbah, ini adalah kewajiban bagi kaum laki-laki, bukan wanita.

"Islam itu indah. Sudahlah jangan main-main deh dengan Islam. Saya paham dengan pemikiran-pemikiran itu, pemikiran konyol itu.

"Baik semoga Allah mengampuni, mereka juga umat Islam. Semoga diberikah hidayah kepada kita semua, Wallahu'alam bisowab," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: