Pemerintah Perkuat Literasi Digital di Sektor Pendidikan
Pemerintah gelar Literasi Digital di sektor Pendidikan-ilustrasi-Berbagai sumber
JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Pandu Digital Indonesia menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital sektor Pendidikan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada hari Jumat, 12 Mei 2023.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulawesi Selatan ini diikuti oleh lebih dari 230 peserta offline dan sekitar 60 peserta online yang terdiri dari Tenaga Pendidik, Peserta Didik, Dosen, dan Mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Tujuan kegiatan ini adalah menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang mempunyai etika, berbudaya dan tentram dalam penggunaan serta pemanfaatan media digital.
BACA JUGA:Johnny Plate Dipanggil Kejagung Dalami Kasus Korupsi BTS Kominfo
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memicu tenaga pengajar untuk berperan aktif dalam meliterasi digital anak didik guna meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam menyelesaikan masalah terkait digitalisasi.
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai “sedang” yaitu sebesar 3.54 dari 5.00.
Merespon hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi di Indonesia untuk melakukan literasi kepada masyarakat di sektor pendidikan mengenai materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Asisten 2 Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Ichsan Mustari dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa masyarakat jangan menolak akan adanya perubahan dan harus berani bertransformasi di era digital.
Perubahan ini harus disesuaikan dengan kaidah sosial dan kearifan lokal setempat. Ichsan juga menyampaikan bahwa pada era revolusi industri 4.0 dan smart society 5.0 memberikan dampak positif terhadap sistem pendidikan di Indonesia,
“Salah satu dampaknya adalah bagaimana pendidikan sekarang lebih diarahkan kepada peningkatan kemampuan mahasiswa dalam bidang Science, Technology, Engineering, dan Math” ujar Ichsan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. dalam sambutannya secara daring menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah sikap jalan tengah, tidak berada di kutub ekstrim dan tidak berlebih-lebihan dalam segala hal termasuk saat beraktivitas di media sosial.
Zainut juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat memicu peserta didik agar lebih kreatif dalam membuat konten di media sosial,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: