Pemerintah India Ancam Tutup Twitter, Narendra Modi: Jack Dorsey Pembohong

Pemerintah India Ancam Tutup Twitter, Narendra Modi: Jack Dorsey Pembohong

Jack Dorsey yang merupakan mantan CEO Twitter mengatakan bahwa pemerintah India ancam tutup twitter. -freepik-

JAKARTA, DISWAY.IDJack Dorsey yang merupakan mantan CEO Twitter mengatakan bahwa pemerintah India ancam tutup twitter.

Menurut Dorsey, pemerintah India meberikan ancaman jika twitter tidak membatasi menggunaan akun yang memberikan kritik maka twitter akan di tutup.

Tak hanya itu, Dorsey juga mengatakan jika twitter tidak mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah India, maka mereka akan menggerebek kantor twitter.

BACA JUGA:Simak Nih! Begini Cara Konsumsi Pare yang Tepat Untuk Menurunkan Gula Darah

BACA JUGA:Rudal Rusia Hantam Kampung Zelenskyy

“Ancaman tersebut berupa, 'Kami akan menutup Twitter di India', yang merupakan pasar yang sangat besar bagi kami; 'kami akan menggerebek rumah karyawan Anda', yang mereka lakukan; Dan ini adalah India, negara yang demokratis,” kata Dorsey.

Sedangkan Narendra Modi selaku Perdana Menteri India beberapa kali membantah terlibat dalam penyensoran online dan mengatakan pada hari Selasa bahwa pernyataan Dorsey adalah sebuah kebohongan.

“Tidak ada yang masuk penjara dan Twitter juga tidak 'ditutup'. Rezim Twitter Dorsey memiliki masalah dalam menerima kedaulatan hukum India,” ucap Rajeev Chandrashekhar selaku Menteri Muda Teknologi Informasi India dalam postingannya.

BACA JUGA:14 Nakes Dievakusi ke Sorong Papua Akibat Ancaman KKB

BACA JUGA:Johnny G Plate Jadi Justice Collaborator, Kejagung: Angkat Bicara

Protes petani atas reformasi pertanian berlangsung selama satu tahun dan merupakan salah satu yang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah Modi dan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP). 

Para petani mengakhiri protes pada akhir 2021 setelah memenangkan konsesi.

“India adalah negara yang mendapat banyak permintaan dari kami seputar protes petani, seputar jurnalis tertentu yang mengkritik pemerintah,” kata Dorsey.

Selama protes, pemerintah Modi mencari "pemblokiran darurat" dari tagar Twitter "provokatif" "#ModiPlanningFarmerGenocide" dan lusinan akun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads