Pemkab Indramayu Suarakan Peran Penting Perempuan dan Kesetaraan Gender di Hari Kependudukan Dunia 2023
Pemerintah Kabupaten Indramayu menyuarakan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan. -bkkbn-
Adapun upaya yang dilakukan pemkab untuk menaikkan rata-rata lama sekolah di antaranya dengan menggenjot program kejar paket (Jaket).
Program Jaket ini merupakan 1 dari 10 program unggulan Bupati Indramayu dan melalui program ini, warga yang putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan secara gratis.
Pada bidang kesehatan, pada 2020 Kabupten Indramayu berhasil menurunkan kasus kematian ibu menjadi 38 kasus dengan angka kematian yang dilaporkan sebesar 126,44 persen.
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi Perpanjangan SIM Keliling di Jakarta dan Sekitarnya, Jumat 21 Juli 2023
Beberapa upaya penurunan kematian ibu, bayi dan balita yang telah dilakukan antara lain melalui pelayanan kesehatan yang diprioritaskan pada pelayanan promotif dan preventif, namun juga tetap melakukan pelayanan kuratif dan rehabilitatif.
Bupati mengatakan, tahun 2021 Indramayu berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 29.19 persen menjadi 14.4 persen di 2022 (SSGI 2022).
Seangkan di bidang ekonomi, masih terjadi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan.
Hal ini disebabkan oleh aksesibilitas perempuan dalam kesempatan kerja, sehingga akumulasi upah perempuan secara keseluruhan menjadi sangat rendah.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan bagi perempuan, pemerintah Kabupaten Indramayu mengintensifkan pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Selain itu, ada pula salah satu program unggulan Bupati, yaitu Perempuan Berdikari yang merupakan program pelatihan kewirausaan bagi purna PMI.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca se-Jabodetabek Hari Ini, Jumat 21 Juli 2023: Kembali Panas?
BACA JUGA:Menteri Investasi BKPM Bahlil Lahadalia Kunjungi Pabrik Chery di Tiongkok
Pada bidang politik dan pengambilan keputusan, perempuan di legislatif hasil Pemilu 2019 DPRD Kabupaten Indramayu berjumlah 17 orang atau 34 persen yang artinya sudah memenuhi target 30 persen kuota yang ditetapkan.
Adapun perempuan di eksekutif, seperti disampaikan Bupati, terdiri satu kepala daerah, eselon II tiga orang 11.5 persen dari 26 perangkat daerah, eselon III 34 orang 32 persen, organisasi perempuan 41 organisasi, kuwu 27 orang 8.5 persen, BPD 72 orang 22.64 persen lurah dua orang 25 persen, camat satu orang 3.2 persen dan sekretsris camat tiga orang 9,6 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: