Bak Hitler, Inilah Kisah Raymond Westerling, Penjahat Perang Brutal atas Genosida di Sulawesi Selatan

Bak Hitler, Inilah Kisah Raymond Westerling, Penjahat Perang Brutal atas Genosida di Sulawesi Selatan

Raymond Westerling saat di Indonesia- historischnieuwsblad.nl-

Jumlah korban yang diakui Belanda hanya 2.000. Belanda sendiri baru mengakui dan meminta maaf atas kejahatan itu 67 tahun setelahnya.

Atas tindakan Westerling, pada 2013 lalu, Duta Besar Belanda untuk Indonesia meminta maaf kepada pemerintah Indonesia.

Pemerintah Belanda juga memberikan sejumlah kompensasi kepada janda-janda yang masih hidup akibat tindakan Westerling.

Westerling tidak sendirian, ternyata sang putri, Palmyra Westerling, juga mati-matian mencoba membersihkan nama ayahnya.

Pada 12 September 2013, Pemerintah Belanda lewat Duta Besarnya Tjeerd de Zwaan meminta maaf untuk semua eksekusi-eksekusi tanpa pengadilan di seluruh Nusantara pada periode 1945-1950.

Di tahun 2013, 10 janda yang suaminya menjadi korban eksekusi di Sulawesi Selatan mendapat ganti rugi sebesar 20.000 euro (Rp 296 juta).

Namun tidak semua mendapat ganti rugi karena terbentur status dan masa gugatan.

Putri Raymond Westerling, Palmyra Westerling

Palmyra Westerling adalah putrri dari Raymond Westerling. Ia disebutkan akan menjadi pembicara tamu dalam acara peringatan 

National Indies Remembrance di Amsterdam, Selasa 15 Agustus 2023.  Palmyra menjadi sorotan pada 2021 ketika dia menulis surat terbuka yang mendesak pemboikotan film Oost.

Itu adalah film Belanda yang dirilis pada Juni 2021 yang berlatar Perang Kemerdekaan Indonesia yang menggambarkan tindakan brutal Westerling.

Palmyra bilang dalam suratnya, pembuat film itu telah "memalsukan sejarah" dan "menggambarkan tentara KNIL laiknya penjahat perang Nazi". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: