Hasil Autopsi Advent Pratama Keluar, Ini Penyebab Kematian Siswa SPN Polda Lampung
Pengungkapan hasil autopsi siswa SPN Kemiling, Advent Pratama, Rabu 30 Agustus 2023. -Radar Lampung -
LAMPUNG, DISWAY.ID-Hasil autopsi kematian Advent Pratama Telaumbauna diungkap RSUP Hi Adam Malik.
Advent Pratama Telaumbanua, siswa yang lulus Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bintara Polri, Polda Lampung, ditemukan meninggal dunia setelah berhasil lolos seleksi dan dinyatakan lulus pada tanggal 20 Juli 2023.
Keluarga Advent Pratama akhirnya secara resmi melaporkan kematian Advent Pratama Telaumbanua (20) ke Polda Lampung, Kamis 24 Agustus 2023.
BACA JUGA:Tukang Bubur Cabut Laporan Setelah Dugaan Penipuan Calon Bintara Polri Jadi Sorotan, Ada Apa?
Sementara, dr. Nasib M. Situmorang, Sp.J.P., dokter forensik RSUP Hi. Adam Malik mengungkapkan hasil autopsi Advent Pratama Telaumbauna.
Dokter Nasib menjelaskan, autopsi dilaksanakan pada 17 Agustus 2023, ada beberapa yang diperiksa, seperti bagian tubuh luar yang menemukan luka di tangan, dagu, bibir, dan kening.
"Itu luka baru. Kemudian kami menemukan luka di punggung tangan dan punggung bagian belakang. Itu luka lama," katanya, mengutip Radarlampung.disway.id, Rabu 30 Agustus 2023.
Setelah itu dilakukan autopsi bagian dalam, kata dr. Nasib, hasil pemeriksaan jantungnya membesar.
BACA JUGA:5 Anggota Polri Dipecat Buntut Suap Penerimaan Bintara Polri 2022
"Kami lakukan pemeriksaan patologi anatomi. Makanya hasil visum tidak bisa langsung hari itu dikeluarkan. Kita menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Setelah keluar hasilnya ditemukan iskemia. Kami menyimpulkan penyebab kematian almarhum karena penyakit jantung yang dideritanya," ungkapnya.
Terkait luka lama, dr. Nasib menyatakan luka baru karena bersentuhan dengan benda keras.
"Kemudian luka lama adalah luka lecet yang sebagian sudah dalam proses penyembuhan," katanya.
Terkait penerimaan polisi ada tes kesehatan kenapa almarhum Advent bisa lolos, Kompol dr. Haris, Sp.J.P. dari Pusdokkes Mabes Polri menjelaskan kondisi yang terjadi pada almarhum anemia manifest.
"Proses serangan jantung sangat begitu cepat. Terjadi dalam hitungan detik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar lampung