Marak Prostitusi Anak di Bawah Umur, Pengamat Anak: 'Ada Peluang Bisnis, Incar Keluarga Tidak Harmonis'
Maraknya Prostitusi Anak di Bawah Umur, Pengamat Anak: 'Ada Peluang Bisnis, Incar Keluarga Tidak Harmonis'-dok Andrew Tito-
Kesamaan dari kasus-kasus prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur adalah sama-sama menggunakan medsos.
Medsos sama-sama digunakan baik sebagai sarana media promosi dan penjajakan muncikari terhadap calon korbannya.
Tanggapan Psikolog Anak
Tanggapi kasus tersebut, psikolog anak Ghianina Yasira Armand, BSc Psychology, MSc Child development, sekitar 150.000 anak Indonesia dilacurkan dan diperdagangkan untuk tujuan seksual.
BACA JUGA:Ungkap Prostitusi Online dari Iklan, Polisi Nyamar Gabung Grup Telegram, Amankan Mucikarinya
Ghianina menjelaskan maraknya prostitusi anak dapat mengindikasikan bahwa di masyarakat banyak permintaan yang akhirnya membuat pihak-pihak tertentu berusaha menjawab kebutuhan.
"Adapun kebutuhan yang ada di masyarakat dijadikan sebuah peluang bisnis untuk mencari keuntungan pribadi," tutur Ghianina.
Upaya negara untuk menanggulangi kondisi prostitusi anak dengan salah satunya menangkap sindikat sangat perlu diperhatikan dan lebih ditingkatkan.
Ghianina menegaskan bahwa faktor lingkungan dan keharmonisan keluarga juga menjadi peran penting anak dapat terantisipasi dari perdagangan untuk tujuan seksual.
Melihat kasus-kasus yang sama, para mucikari mengincar anak-anak perempuan dari keluarga yang tidak harmonis sebagai calon korban mereka.
Berarti selain pekerjaan pihak berwajib untuk memberantas praktik ini, pihak keluarga juga perlu membentengi anak-anak mereka dari kemungkinan jeratan bisnis prostitusi di bawah umur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: