Sebut Disalah Tafsirkan, Ini Ucapan Lengkap Sekjen PBB Soal Gaza yang Picu Israel Marah Hingga Bersumpah

Sebut Disalah Tafsirkan, Ini Ucapan Lengkap Sekjen PBB Soal Gaza yang Picu Israel Marah Hingga Bersumpah

Sekjen PBB Antinio Guterres saat sidang Dewan Keamanan.-tangkapan layar /Zumapress-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ucapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres soal Gaza telah memicu Israel marah.

Israel mendesak Antonio Guterres mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PBB dan bersumpah membalas pernyataannya. 

Adanya kemarahan dan sumpah Israel itu, Antinio mengaku kaget.  

BACA JUGA:Brigade Hijau Celtic Selalu di Hati Palestina, Abaikan Klub dan Larangan UEFA Kibarkan Bendera Palestina

BACA JUGA:KPK Hormati Penggeledahan Rumah Firli Bahuri

Ia menyebut, pernyataannya telah disalahtafsirkan.

"Saya terkejut dengan salah tafsir beberapa pernyataan saya kemarin di Dewan Keamanan - seolah-olah saya membenarkan tindakan teror yang dilakukan Hamas," kata Guterres kepada wartawan, tanpa menyebut nama Israel, sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis 26 Oktober 2023.

Sedangkan ucapan Antonio yang membuat Israel marah tersebut, terjadi saat dirinya berpidato di sidang Dewan Keamanan tentang Situasi Timur Tengah, termasuk Palestina, Selasa 24 Oktober 2023.

Antonio Guterres, tanpa menyebut nama Israel, mengutuk "pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional yang kita saksikan di Gaza."

"Penting juga untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa," kata Antinio Guterres.

"Rakyat Palestina telah mengalami pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun. Mereka menyaksikan tanah mereka terus-menerus dirusak oleh pemukiman dan kekerasan; perekonomian mereka terhambat; orang-orang mereka mengungsi dan rumah mereka dihancurkan," ujar diplomat asal Portugal ini.

BACA JUGA:Adian Tak Mau Pedulikan Manuver Gibran, Katanya: Ciee!

BACA JUGA:KPK Klaim Telah Serahkan Dokumen ke Penyidik PMJ Atas Kasus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo Oleh Firli Bahuri

"Tetapi keluhan rakyat Palestina tidak bisa membenarkan serangan mengerikan yang dilakukan Hamas. Dan serangan mengerikan itu tidak bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina. Perang pun ada aturannya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait