Kekayaan Prajogo Pangestu Kembali Meroket, Kini Menduduki Peringkat 26 Orang Terkaya Dunia

Kekayaan Prajogo Pangestu Kembali Meroket, Kini Menduduki Peringkat 26 Orang Terkaya Dunia

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya 26 dunia saat ini dari sebelumnya peringkat 27 terkaya dunia-Facebook-

Kucuran uang dari para miliarder tanah ai, kata Presiden Jokowi membuka mata banyak orang bahwa investasi di IKN memang cuan.

BACA JUGA:Cara Memulai Bisnis Waralaba Alfamart, Pahami Syarat dan Ketentuannya

BACA JUGA:Cove Menyediakan Layanan Pengelolaan 'All-In-One' Berbasis Data dan Teknologi yang Optimal

Dilansir Forbes Real Time Billionaires, sebagian besar rejeki Pangestu disumbang oleh meroketnya nilai kepemilikan sahamnya di perusahaan produsen energi panas bumi, Barito Renewables Energy, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia bulan lalu. 

Saham perusahaan telah meningkat lima kali lipat sejak itu, dengan lonjakan 25persen tercatat dalam satu hari pada minggu lalu.

Hal ini memicu pemutusan sirkuit dan menyebabkan bursa saham menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan tersebut pada Jumat lalu untuk mengendalikan volatilitas harga. 

Perdagangan dilanjutkan pada hari Senin tetapi kapitalisasi pasarnya masih sekitar 45 miliar dolar, naik dari 8,3 miliar dolar saat tercatat di bursa.

BACA JUGA:Ubah Properti Jadi Investasi, Tingkat Hunian Kelolaan Cove Capai 92%

BACA JUGA:Sam Altman, Mantan CEO OpenAl Gabung ke Microsoft Saat Pembuat ChatGPT Memecatnya

Barito Renewables merupakan induk perusahaan Star Energy Geothermal Group, produsen panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas 886 megawatt.

Star Energy mengoperasikan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di provinsi Jawa Barat, dan memiliki izin untuk melakukan eksplorasi di beberapa bagian provinsi Maluku Utara dan Lampung. 

Menurut firma riset ThinkGeoEnergy, Indonesia merupakan produsen energi panas bumi terbesar kedua di dunia, setelah AS, dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi sebesar 2.356 megawatt pada akhir tahun lalu.

Tahun lalu, Green Era, sebuah kendaraan tujuan khusus dari kantor keluarga Pangestu yang berbasis di Singapura, mengambil alih Star Energy, dengan mengakuisisi sepertiga saham BCPG Thailand senilai 440 juta dolar. 

Sisa sahamnya sudah dipegang oleh Barito Pacific, perusahaan induk yang terdaftar di mana Pangestu memiliki saham mayoritas.

BACA JUGA:Sam Altman Dipecat Sebagai Ceo OpenAI Perusahaan Pembuat ChatGPT, Begini Reaksinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: