Respons Bawaslu Soroti Kasus Pemilu 2024 di Kuala Lumpur
Respons Bawaslu Soroti Kasus Pemilu 2024 di Kuala Lumpur-Disway/Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja, menyoroti kasus yang terjadi di Kuala Lumpur yang membutuhkan pendekatan luar biasa.
"Kecuali kasus Kuala Lumpur, ini agak luar biasa, karena kami minta pemutahirannya yang kemudian dimulai dari pemutahiran ini. Karena kalau hanya pemungutan suara ulang, tidak akan mencapai yang real terjadi di Kuala Lumpur," jelas Rahmat saat konferensi pers, Kamis 15 Febuari 2024.
BACA JUGA:Muncul Usulan Pemungutan Suara Ulang, Begini Solusi Bawaslu dalam Hadapi Pelanggaran Pemilu 2024
Rahmat mengatakan, perlunya diskusi lebih lanjut untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatasi masalah pemilu dan pemungutan suara umum di Kuala Lumpur melalui pemutahiran dan pemenuhan data pemilih yang akurat.
"Jadi disini harus kita obrolkan dulu bagaimana solusi untuk pemilu, pemungutan suara umum di Kuala Lumpur melalui pemutahiran dan data pemilih yang benar," tutup Rahmat.
BACA JUGA:Bawaslu Temukan 19 Masalah pada Perhitungan Suara Pemilu 2024
Sebelumnya, ditemukan dugaan pelanggaran administrasi Pemilu di Kuala Lumpur, Malaysia, setelah hasil pengawasan terhadap pemungutan suara.
Setelah temuan tersebut, Panwaslu telah mengeluarkan enam rekomendasi pemungutan suara ulang kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur.
BACA JUGA:Pesan Jokowi Jika Temukan Kecurangan Terkait Pemilu 2024: Ada Bawaslu!
Dalam temuan di lapangan, setidaknya terdapat lima pelanggaran dalam Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia, termasuk dari daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) di luar negeri yang hanya mampu tercoklik sebesar 12 persen.
Langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk memastikan integritas pemilu dan keakuratan pemungutan suara di Kuala Lumpur, Malaysia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: