Pemantau Pemilu Bawaslu Soroti Banyaknya Laporan Kendala Pengiriman Logistik dalam Pemilu 2024

Pemantau Pemilu Bawaslu Soroti Banyaknya Laporan Kendala Pengiriman Logistik dalam Pemilu 2024

Koordinator Pemantau Pemilu, Farid Fathur, mengungkapkan sejumlah kendala pengiriman logistik saat pemungutan suara di Pemilu 2024-Fajar Ilman-

BACA JUGA:Opsi Bagi TPS Terendam Banjir, Mulai Dari Pindah Lokasi hingga Pemungutan Suara Susulan

Terkait penghitungan surat suara, Fathur mencatat bahwa 44 TPS (3 persen) tidak melakukan penghitungan sesaat setelah surat suara dikeluarkan dari kotak suara sebelum pemungutan suara dimulai. 

"Pemungutan suara dilakukan langsung tanpa pemeriksaan ulang karena sudah masuk pada waktunya," ujarnya.

Dalam tanggapannya, Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Lolly Suhenty, mengapresiasi keterlibatan pemantau pemilu dalam mendeteksi masalah ini. 

BACA JUGA:Banjir Selutut Rendam Rawa Buaya, Halaman Rumah Warga Dijadikan TPS Darurat

BACA JUGA:Sejumlah TPS di Jakarta Terendam Banjir, Termasuk di Belakang KPU

"Pemantau pemilu, ini merupakan hal baru. Karena di 2019 yang kita tau hanya 17 lembaga pemantau saja yang menyerahkan laporannya," kata Lolly.

Lolly juga menekankan pentingnya tradisi pemantauan pemilu yang terus berlanjut sesuai dengan amanat undang-undang. 

"Kami mengapresiasi ini menjadi tradisi baik. Karena ini sesungguhnya amanat undang-undang 7 tahun 2017, lembaga pemantau hadir kewajibannya adalah memberikan laporan hasil pemantauan ke Bawaslu," tutupnya.

Dengan demikian, pemantauan pemilu yang lebih ketat dan berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan integritas dan transparansi dalam proses demokrasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: