UNRWA Peringatkan Krisis Kelaparan di Gaza Makin Buruk, Kekurangan Gizi Sangat Akut

UNRWA Peringatkan Krisis Kelaparan di Gaza Makin Buruk, Kekurangan Gizi Sangat Akut

UNRWA Peringatkan Krisis Kelaparan di Gaza Makin Buruk, Kekurangan Gizi Sangat Akut-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan bantuan utama PBB (UNRWA) di Gaza mengatakan, satu dari tiga anak di bawah usia 2 tahun di Gaza utara kini mengalami kekurangan gizi akut.

Sehingga memberikan tekanan lebih besar pada Israel atas ancaman kelaparan yang akan terjadi.

Badan bantuan utama PBB yang beroperasi di Gaza mengatakan, pada hari Sabtu bahwa kekurangan gizi akut semakin meningkat di bagian utara wilayah kantong Palestina.

BACA JUGA:BP2MI Terima Pemulangan Tiga Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel

BACA JUGA:Penyakit Misterius Hantam Jepang, Kasus Pecah Rekor dan Belum Diketahui Penyebabnya

Ketika Israel bersiap mengirim delegasi ke Qatar untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata baru mengenai kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.

Pada hari Jumat, Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Qatar untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan mediator setelah musuhnya Hamas mengajukan proposal baru untuk gencatan senjata dengan pertukaran sandera dan tahanan.

Delegasi tersebut akan dipimpin oleh kepala badan intelijen Israel Mossad, David Barnea, kata sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha untuk mengadakan kabinet keamanan untuk membahas proposal tersebut sebelum pembicaraan dimulai. Kantor Netanyahu mengatakan tawaran Hamas masih didasarkan pada “tuntutan yang tidak realistis.”

BACA JUGA:SpaceX Bangun Jaringan Satelit Mata-mata Intelijen Amerika

BACA JUGA:Penampakan Jonathan, Kura-Kura Berusia 192 Tahun yang Dipelihara Kerajaan Inggris

Upaya berulang kali gagal untuk mencapai gencatan senjata sebelum bulan suci Ramadhan dimulai seminggu yang lalu, dengan Israel mengatakan pihaknya berencana melancarkan serangan baru di Rafah, kota terakhir yang relatif aman di Gaza yang kecil dan padat setelah lima bulan perang.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang memulai kunjungan dua hari ke wilayah tersebut, menyuarakan keprihatinan mengenai serangan terhadap Rafah, dengan mengatakan ada bahaya serangan tersebut akan mengakibatkan "banyak korban sipil yang mengerikan".

Pada hari Jumat, kantor Netanyahu mengatakan dia telah menyetujui rencana serangan terhadap Rafah, tempat separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza berlindung, dan penduduk sipil akan dievakuasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: