Kompor Minyak Jelantah Tak Kalah Dengan LPG yang Harga Terus Menanjak, Netizen: Cuma Rp 300 Ribuan

Kompor Minyak Jelantah Tak Kalah Dengan LPG yang Harga Terus Menanjak, Netizen: Cuma Rp 300 Ribuan

Kualitas pembakaran dari kompor minyak jelantah tak kalah dengan kompor LPG.-tangkapan layar facebook@Pasar Jakanan Baru-

Salah satu akun facebook memposting bahwa harga kompok minyak jelantah ini hanya 335 ribu rupiah saja.

Dalam postingannya di akun @Pasar Jakanan Baru, menuliskan kompor portebel bahan bakar oli bekas dan minyak jelantah.

BACA JUGA:12 Kasus Kekerasan di Papua Selama Dua Bulan Terakhir Diungkap Komnas HAM

BACA JUGA:Keripik Pisang Khas Lampung, Jadi Buruan Para Pemudik untuk Oleh-oleh Usai Lebaran

1 liter bisa digunakan pemakaian 3 hingga 4 jam untuk memasak dan bisa juga menjadi alternatif jika kehabisan gas.

“Api berwarna biru tidak bau dan aman untuk pantat panci,” tulisnya.

Sedangkan video yang diposting di akun X@mulkanjabariyan tentang kompor minyak jelantah ini juga mendapatkan tanggapan dari netizen.

“Kyknya bgus ya kompor itu, bsa jd alternatif jk gas dibkin langka,” tulis akun @mulkanjabariyan.

“Oli kalau panas lalu terbakar lebih dahsyat dari gas TOP ni. Juga dapat mencegah oli daur ulang oli palsu. Menggunakan oli bekas untuk masak,” tulis akun @SigerAfit.

Meskipun demikian netizen juga ada yang pesimis dengan perkembangan kompor minyak jelantah ini menginggat banyaknya temuan anak Negeri yang tidak mendapatkan respon positif dari pemerintah.

BACA JUGA:3.3 Juta Tiket Kereta Api Lebaran Ludes, Puncak Arus Balik 15-16 April 2024

BACA JUGA:Kemendikbudristek: Seragam Sekolah Diganti Usai Lebaran Tidak Benar!

“Dah lah ini pst ngga bakalan laku. Lgsg d libas ma orang dalem bikin migas rugi. Pdhl kl bs d bina indo ini banyak lho orang cerdas,” tulis akun@kusumo86

Selain itu ada juga yang mempertanyakan dampak dari hasil pembakaran jika menggunakan bahan bakar oli bekas yang akan berdampak pada lingkungan.

“Pemain oli bekas setiap musim banjir tahunan disaat musim penghujan tiba, akan menyambut cuan yang murah-meriah. Pencemaran lingkungan juga menurun tapi bagaimana dengan emisi/gas buang dari kompornya terhadap lapisan gas bumi.Apakah akan menuai kritik dari para peneliti ozon?,” tulis akun @adiosfey99853.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: