Ekonomi Global Tidak Stabil, Kegiatan Usaha Industri di Indonesia Malah Mulai Terakselerasi

Ekonomi Global Tidak Stabil, Kegiatan Usaha Industri di Indonesia Malah Mulai Terakselerasi

Kemenperin: Terhitung hingga Mei 2024 ini, perekonomian Indonesia masih tetap stabil, dan bahkan terus mengalami peningkatan.-kemenperin-

JAKARTA, DISWAY.ID - Terhitung hingga Mei 2024 ini, perekonomian Indonesia masih tetap stabil, dan bahkan terus mengalami peningkatan.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 tercatat 5.11 persen (yoy), jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 5.04 persen (yoy).

Hal ini malah berbanding terbalik dengan perlambatan ekonomi dan stagnansi global, yang masih berlanjut hingga sekarang meski negara-negara ekonomi maju mengalami sedikit penguatan.

Ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi di tengah prospek perekonomian Amerika Serikat (AS) yang kuat.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 127,7 pada April 2024, menandakan optimisme konsumen terhadap ekonomi yang tetap kuat.

BACA JUGA:Sosok Jenderal Purnawirawan Polri yang Diduga Terlibat Kasus Dugaan Korupsi PT Timah Tidak Hanya Satu, NCW: Satu Lagi Inisialnya T

BACA JUGA:Kejagung Buka Suara Soal Sosok Jenderal Purnawirawan Polri yang Diduga Terlibat Kasus Dugaan Korupsi PT Timah

Potensi penguatan daya beli ini perlu dimanfaatkan untuk mengisi gap consumption per capita, misalnya untuk produk keramik, mobil, dan kosmetik yang konsumsi perkapitanya di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara lain.

Selaras dengan peningkatan keyakinan konsumen, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Mei 2024 mencapai ekspansi 52,50, meningkat 0,20 poin dibandingkan dengan bulan April 2024 yang sebesar 52,30. Nilai ini meningkat 1,60 poin dibandingkan dengan nilai IKI bulan Mei tahun lalu yang sebesar 50,90.

"Peningkatan nilai IKI bulan Mei ini dikarenakan permintaan domestik yang semakin tinggi, termasuk dari pengadaan barang/jasa pemerintah yang menyerap produk industri nasional," uUjar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis 30 Mei.

BACA JUGA:PT Hutama Karya Berhasil Evakuasi Material Besi yang Sebabkan Perjalanan MRT Terganggu

BACA JUGA:Alasan Megawati Ikut Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende Tak Bareng Jokowi yang Melaksanakan di Riau

Peningkatan nilai IKI berasal dari peningkatan nilai IKI variabel pesanan baru, menjadi sebesar 53,16. Nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami peningkatan menjadi 54,59. Variabel produksi mengalami perlambatan 1,75 poin tetapi masih ekspansi yaitu sebesar 50,01.

Lebih lanjut, disampaikan Febri, bahwa upaya mengisi gap konsumsi per-kapita tersebut dengan produk - produk dalam negeri dapat memberikan dorongan yang semakin kuat bagi pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads