Cara Tepat Simpan ASI, Perhatikan Suhu dan Lama Penyimpanan
Ini cara menyimpan ASI yang tepat--Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID – Ibu menyusui wajib tahu bagaimana cara menyimpan ASI yang tepat.
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik bagi bayi yang baru lahir.
Pada ASI, bayi akan mendapatkan nutrisi lengkap yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya, seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim.
BACA JUGA:Viral Komika Arj Barker di Melbourne ‘Usir' Ibu Menyusui dan Bayinya dari Pertunjukkan
Tubuh ibu sendiri sudah disiapkan bisa memberikan ASI saat bayi lagi ke dunia.
Ibu juga sangat direkomendasikan untuk menyusui bayi secara langsung karena dapat membangun ikatan batin antara ibu dan bayi.
"Selain itu, menyusui memberikan manfaat besar bagi ibu dan bayi, antara lain meningkatkan daya tahan tubuh bayi, melindungi pencernaan bayi, dan meningkatkan kecerdasan,” terang Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI dr. Lovely Daisy, MKM, dikutip dari situs resmi, Sabtu, 1 Juni 2024.
BACA JUGA:Simak Manfaat Puasa Bagi Ibu Menyusui, Jangan Takut ASI Kering
ASI juga bisa menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi.
Sedangkan manfaat lain yang bisa dirasakan ibu menyusui adalah menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara.
Kendati demikian, sejumlah kondisi membuat ibu kesulitan menyusui secara langsung, seperti ibu pekerja, atau ketika berada di luar rumah.
Saat ini terdapat beberapa cara mengolah dan menyimpan ASI sehingga lebih awet dan bisa diberikan kepada bayi sewaktu-waktu, seperti dibekukan dan dikeringkan.
BACA JUGA:Video Denise Chariesta Menyusui Anaknya Viral, Sebut Ogah Bikin Konten DBF Lagi: ASI Gue Nggak Keluar, PUAS!
Namun, olahan ASI ini berisiko mengubah kandungan nutrisi di dalamnya.
Hal ini dipengaruhi oleh proses, tempat, dan lama penyimpanan.
"ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko penurunan kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan," jelasnya.
Sementara ASI yang dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan.
ASI ini beberapa waktu lalu ramai dibicarakan di media sosial dengan bentuknya seperti susu bubuk.
BACA JUGA:Jakarta Fair 2023 Tambahkan Ruang Ibu Menyusui dan Mushola
"Serangkaian perubahan fisik tersebut tentunya akan meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein."
Lebih lanjut, ibu bisa memberikan ASI perah kepada bayi apabila memiliki kendala dalam pemberian ASI secara langsung.
Sebagai informasi, ASI perah merupakan ASI yang diperas, lalu disimpan untuk kemudian diberikan kepada bayi sewaktu-waktu.
BACA JUGA:Ahli Jelaskan Perbedaan Manfaat ASI dan Imunisasi Bagi Anak
ASI perah ini merupakan salah satu metode yang efektif bagi ibu menyusui yang memiliki kesibukan di luar rumah.
"ASI perah yang direkomendasikan diberikan kepada bayi adalah ASI segar yang diperah pada hari itu atau pada hari sebelumnya, karena kandungan zat gizi masih optimal,” terang Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy.
Adapun ASI perah ini bisa disimpan di dalam cooler bag dengan lama penyimpanan maksimal 24 jam.
BACA JUGA:Ini 4 Tips Mudik bagi Ibu Menyusui, Bunda Simak Baik-baik
Berapa Suhu dan Lama Penyimpanan ASI Perah?
Berdasarkan buku saku "Pemberian Makan Bayi dan ANak (PMBA) untuk Kader" yang diterbitkan Kemenkes RI tahun 2021, ASI perah dalam ruangan (ASIP segar) tahan 4 jam dengan suhu 27-32 derajat Celcius.
Sedangkan ASIP akan tahan 6-8 jam jika disimpan dalam suhu kurang dari 25 derajat Celcius.
Kemudian, ASIP bisa tahan 2-3 hari ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingan dengan suhu kurang dari 4 derajat Celcius.
Adapun ASIP yang disimpan di freezer kulkas satu pintu dapat disimpan selama 2 minggu dengan suhu di bawah titik beku, -15 hingga 0 derajat Celcius.
Sementara ASIP yang disimpan di freezer kulkas dua pintu bisa bertahan 3-6 bulan dengan suhu -20 hingga -18 derajat Celcius.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: