Ekonom INDEF Sepakat Bahwa Tapera Tidak Ada Urgensinya untuk Saat Ini
Ekonom INDEF Sepakat Bahwa Tapera Tidak Ada Urgensinya untuk Saat Ini-Dok Indef-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menanggapi kisruh kebijakan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Senior Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani menyatakan bahwa sebenarnya, program Tapera ini tidak memiliki urgensi yang pasti.
Sebaliknya, Aviliani menyarankan Pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat untuk menjaga daya beli terhadap perumahan tanpa perlu adanya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
BACA JUGA:Program Tapera Banyak Ditentang Masyarakat Indonesia, Menkeu Sri Mulyani: Biar Mudah Beli Rumah!
“Jadi PR-nya ke depan pertama adalah bagaimana pemerintah meningkatkan pendapatan masyarakat, karena kalau masyarakat pendapatannya sudah meningkat, otomatis tidak perlu ada FLPP,” ujar Aviliani dalam diskusi daring yang digelar di Jakarta pada Rabu 12 Juni 2024
Apalagi, tambah Aviliani, pengembang maupun kontraktor perumahan juga cenderung tidak tertarik dengan program perumahan sederhana itu.
Selain labanya kecil dari sisi profitabilitas, kewajiban dari pemerintah untuk mengembangkan MBR itu nyatanya lebih sulit untuk dipenuhi.
BACA JUGA:Ombudsman RI Jamin Dana Masyarakat di Tapera Tak Akan Raib
BACA JUGA:Komisioner BP Tapera Ingin Masyarakat Gaji Rendah Bisa Bermimpi Punya Rumah
“Ini kan sebenarnya bukan untuk subsidi, tapi lebih untuk membangun perumahan-perumahan masyarakat. Jadi memang urgensi Tapera untuk saat ini kita melihat belum urgent,” kata Aviliani.
Ketidaksiapan program Tapera ini memang menjadi poin yang selalu dibahas oleh beberapa pakar ekonomi.
Beberapa waktu lalu, Senior Ekonom INDEF Ahmad Tauhid juga menyatakan bahwa program Tapera ini sebaiknya tidak perlu terlalu dipaksakan.
“Bagi yang belum punya rumah maka bisa saja ikut tapera namun bagi yang sudah punya dan sedang ikut KPR serta memiliki keperluan yang lain maka sebaiknya tidak perlu ikut, Misalnya untuk pendidikan anak. Saya kira tapera sebaiknya volunteer saja dan tidak perlu dipaksakan,” tutur Tauhid saat dihubungi oleh Disway pada Kamis 31 Mei 2024 lalu
BACA JUGA:APINDO DKI Jakarta Tolak Iuran Tapera: Jadi Beban Pemberi Kerja!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: