Habib Kribo Zen Sebut Anggota Paskibraka Berjilbab Bukan Kewajiban, MUI: Mau yang Jumhur atau Minor?

Habib Kribo Zen Sebut Anggota Paskibraka Berjilbab Bukan Kewajiban, MUI: Mau yang Jumhur atau Minor?

Ilustrasi. Habib Kribo Zen menyebutkan aturan BPIP sejatinya bersifat kondisional. Seseorang perempuan atau anggota Paskibraka berjilbab bisa melepasnya dengan sukarelawan-Foto/Tangkapan Layar-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Polemik aturan kewajiban anggota paskibraka untuk melepas jilbab bagi perempuan terus bergulir.

Dalam sebuah talkshow Catatan Demokrasi yang ditayangkan TvOne, Habib Kribo Zen menilai jika aturan tersebut sudah menjadi kewajiban yang harus ditaati.

Lagi pula, menurut tafsir Habib Kribo, tidak ada perintah wajib dalam Al-Quran bagi seorang wanita untuk berjilbab.

BACA JUGA:TKP Dugaan Penistaan Agama Wanda Hara Diperiksa Polda Metro, Ini Perkembangannya

Menurutnya penggunaan hijab bagi perempuan merupakan anjuran agar menjadi tameng dan untuk menjaga pandangan orang lain.

"Itu, kan, sukarelawan mereka, hasil kompromi antara BPIP dengan anggota paskibraka wanita. Artinya tidak ada paksaan, kan?" kata Habib Kribo di acara tersebut dikutip Rabu, 21 Agustus 2024.

Bagi Habib Kribo, syariat menggunakan jilbab jika diwajibkan maka secara bersamaan akan ada ancaman, yakni murka Tuhan.

"Dalam Al-Quran kalau itu kewajiban Tuhan akan menambahkan ayatnya dengan murka-Nya. Tapi, kan, nggak?" ujar Habib Kribo.

Di sisi lain Ustaz Hilmi Firdaus yang menjadi salah satu pembicara menentang pernyataan tersebut.

BACA JUGA:Siswa SMP N 10 Jakarta Pusat Tewas Terjatuh Saat Bermain di Sekolah, Polisi: Murni Kecelakaan

Menurutnya, yang jadi fatal dari aturan yang diatur oleh BPIP yakni melarang mutlak bagi anggota paskibraka wanita yang berjilbab untuk melepasnya.

Kata Ustaz Hilmi, tindakan tersebut merupakan sebuah diskriminasi terhadap seorang anggota paskibraka berjilbab.

Ia juga menduga BPIP melakukan intervensi melalui aturan yang dibuat, sehingga seolah ada paksaan kepada anggota paskibraka berjilbab untuk melepasnya.

"Sekarang yang harus kita garis bawahi adalah diskriminasi dan intervensi (kepada) adik-adik kita muslimah paskibraka yang berhijab untuk melepas jilbabnya. Kalau nggak bisa dilepas dia (muslimah paskibraka) nggak bisa lanjut," terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads