Diperingati Tiap 28 September, Inilah Sejarah Hari Rabies Sedunia
Prof. Dr. MAKSUM RADJI, M.Biomed, Apt. - Ahli Mikrobiologi-Dok. Universitas Esa Unggul-
Vaksin PrPP biasanya diberikan kepada orang yang dianggap berisiko tinggi terpapar, misalnya petugas pengawas hewan, dokter hewan, atau orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah endemis rabies.
Pemberian booster vaksin PrPP secara berkala juga direkomendasikan untuk pencegahan ekstra, untuk orang-orang yang pekerjaannya berisiko tinggi terpapar virus rabies.
Adapun vaksin rabies PEP ditujukan untuk menghentikan timbulnya gejala rabies setelah terpapar virus.
Pemberian vaksin ini bertujuan untuk melindungi tubuh setelah terkena gigitan binatang. PEP terdiri dari suntikan antibodi terhadap virus rabies (human rabies immune globulin atau HRIG).
Vaksin rabies yang diberikan pada hari terpapar virus, diberikan dosis vaksin lanjutan pada hari ke 3, 7, dan 14.
Hingga saat ini penyakit rabies merupakan penyakit yang sangat kompleks dan sangat mematikan yang belum sepenuhnya dipahami dimana para ilmuwan juga belum mampu memberantasnya.
Makna utama dari peringatan Hari Rabies Sedunia merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pentingnya upaya pemberantasan penyakit ini di seluruh dunia.
Peran serta para pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan semua lapisan masyarakat sangat dibutuhkan guna membantu upaya pencegahan virus rabies ini melalui program vaksinasi dan upaya preventif lainnya sehingga penyakit ini secepatnya dapat dieliminasi di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: