Haris Azhar Klaim Miliki Data Dugaan Pelanggaran dan Intervensi Politik di Pilkada Banten 2024, Hendarsam: Merusak Legitimasi

Haris Azhar Klaim Miliki Data Dugaan Pelanggaran dan Intervensi Politik di Pilkada Banten 2024, Hendarsam: Merusak Legitimasi

Hendarsam Marantoko, memberikan tanggapan keras terhadap pernyataan Haris Azhar yang klaim miliki data pelanggaran dan intervensi politik dalam Pilkada Banten 2024.-Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Lingkar Nusantara, Hendarsam Marantoko, memberikan tanggapan keras terhadap pernyataan Haris Azhar yang klaim miliki data pelanggaran dan intervensi politik dalam Pilkada Banten 2024.

Dalam hal ini, Haris menuding adanya keterlibatan sejumlah pihak, termasuk kepala desa, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta aparat kepolisian dan kejaksaan.

Menurutnya, klaim dan tuduhan semacam itu sangat berbahaya dan memicu memecah belah masyarakat, bahkan dapat merusak legitimasi hasil Pilkada Banten 2024.

BACA JUGA:Polemik PPN 12 Persen Masih Memanas, Ditjen Pajak Buka Suara

BACA JUGA:Pabrik Apple di Indonesia Hanya Produksi Aksesoris, Kemenperin Ungkap Jenisnya

“Klaim dan tudingan semacam itu sangat berbahaya, memecah belah, mengadu domba, hingga dapat mendelegitimasi hasil pilkada Banten 2024,” ujar Hendarsam dalam keterangannya pada Sabtu, 23 November 2024.

Ia juga menekankan bahwa Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pilkada sudah menyediakan saluran resmi bagi masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran.

“Persoalan Haris (Haris Azhar) tidak percaya kerja Bawaslu, itu masalah dia. Tetapi jangan menjadi alasan sehingga bertindak melampaui batasnya sebagai individu. Hati-hati lho, kebohongan semacam itu dapat memicu konflik dan perpecahan di masyarakat," ucapnya.

BACA JUGA:Promo Superindo Hari Ini Terbaru 24 November 2024, Detergen Mulai Rp13 Ribuan

BACA JUGA:Ridwan Kamil dan Suswono Tutup Kampanye dengan Joget Seru, Komitmen Selesaikan Masalah Jakarta

Menurutnya, sebagai bagian dari masyarakat yang terdidik, seharusnya Haris menjaga proses Pilkada dengan lebih bijak dan tidak memicu konflik yang tidak perlu.

“Saat ini adalah waktu yang sangat sensitif. Kita sudah sering mendengar kasus-kasus yang tragis akibat narasi provokatif yang muncul menjelang pemilu atau Pilkada,” jelasnya.

Hendarsam juga mengkritik Haris Azhar yang mengeluarkan pernyataan tersebut menjelang hari pencoblosan, yang menurutnya mengingatkan pada pola film "Dirty Vote" yang muncul menjelang pemilu.

BACA JUGA:5 Aplikasi Pengingat Sholat untuk HP Android dan iPhone Terbaik 2024, Ibadah Jadi Tepat Waktu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads