Respons Wuling Soal Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, Kita Tunggu Keputusan Pemerintah

Respons Wuling Soal Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, Kita Tunggu Keputusan Pemerintah

Dua merek Wuling yang mendapat program dari Wuling Motor Indonesia-Humas Wuling-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen kini tengah menjadi pusat perhatian dari berbagai sektor industri, salah satunya adalah industri otomotif. 

Pasalnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelumnya juga diketahui mengajukan usulan berupa pemberian tarif PPN 12 persen hanya kepada barang-barang mewah yang sudah dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), seperti hunian yang mewah, serta kendaraan seperti mobil.

BACA JUGA:Pajak Mobil Listrik dan Hybrid Ditanggung Pemerintah, Menperin: PPnBM dan PPN DTP Akan Kita Ambil

BACA JUGA:PPN 12 Persen Ancam Penjualan Mobil, Wapres TMMIN: Akan Merosot Hingga 30 Persen

Kekhawatiran ini pun juga diungkapkan oleh salah produsen otomotif terkemuka asal China, Wuling

Dalam keterangannya, Public Relations Manager Wuling Motors Brian Gomgom mengungkapkan bahwa rencana kenaikan tarif pajak ini akan membawa pengaruh besar terhadap penjualan kendaraan bermotor.

"Kalau soal PPN kita masih menunggu, karena kan belum ada keputusan akan jadi seperti apa. Yang pasti, kita akan mengikuti kebijakan yang ditentukan Pemerintah," ucap Brian dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 7 Desember 2024.

BACA JUGA:Prabowo Tegaskan PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah: Kita Tetap Lindungi Rakyat Kecil

BACA JUGA:PPN 12 Persen Bakal Berimbas di Sektor Otomotif, Gaikindo: Perlambatan Pada Penjualan Kendaraan Bermotor

Sementara itu menurut keterangan Wakil Presiden PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, dirinya mengungkapkan kekhawatirannya akan dampak yang ditimbulkan oleh kenaikan tarif PPN 12 persen kepada penjualan kendaraan bermotor di Indonesia.

Dalam keterangannya, Bob juga menyebutkan bahwa kondisi penjualan kendaraan bermotor di Indonesia saat ini juga tidak terlalu baik. 

Hal ini terbukti dari angka penjualan kendaraan roda empat atau mobil pada tahun 2024 ini, yang sudah merosot hingga 15 persen atau turun menjadi 850.000 unit per tahun.

"Akan lebih dalam lagi (penurunan penjualan), bisa sampai 30 persen jatuhnya," ucap Bob dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 7 Desember 2024.

BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% Dikhawatirkan Ikut Kerek Harga Obat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads