Selamat Jalan Atmakusumah, Tokoh Penting Pers Indonesia Kini Telah Berpulang

Selamat Jalan Atmakusumah, Tokoh Penting Pers Indonesia Kini Telah Berpulang

Atmakusumah Astraatmadja meninggal dunia pada Kamis, 2 Januari 2025 setelah menjalani perawatan di ICU RSCM Kencana, Jakarta selama beberapa waktu-Dok. Dewan Pers-

BACA JUGA:Jenis Mobil Mewah Apa Saja yang Terkena PPN 12 Persen? Ini Daftarnya

Pembungkaman pers yang terjadi pada periode 1966-1968 pun turut dirasakannya, ia melihat sendiri bagaimana belasan wartawan ditangkap oleh aparat keamanan lantaran dituduh pro-komunis dan anti-tentara.

Lantas, semangat Atmakusumah untuk kemerdekaan pers pun semakin membara sehingga ia menjadi salah satu garda terdepan pada proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Menurutnya, sangat penting untuk membalas satu pendapat dengan pendapat lain dibanding serangan membabi buta menggunakan senjata.

Ia juga diketahui menulis ratusan kolom opini yang sebagian besar mengkritisi soal kemerdekaan pers nasional, regional, dan global untuk berbagai media massa.

Seiring dengan itu, ia mendapat mandat sebagai Ketua Dewan Pers 2000-2003 yang merupakan Dewan Pers Independen hasil Gerakan Reformasi 1998.

Kata Independen ini memiliki makna penting lantaran Dewan Pers sebelumnya diketuai oleh Menteri Penerangan.

Pembentukan Dewan Pers pada era Orba ini berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers (UU Pokok Pers).

Sepak terjang Atmakusumah dalam memperjuangkan kemerdekaan pers membawanya pada tugas mancanegara, seperti sebagai mitra diskusi UNESCO serta menjadi juri Anugerah Jurnalistik Guillermo Cano.

BACA JUGA:Dewan Pers Wanti-wanti, Jangan Ada Kekerasan pada Jurnalis di Masa Pilkada

Berbagai penghargaan tentu tak henti mengakui sosok Atmakusumah dalam kontribusinya terhadap perkembangan pers Indonesia maupun dunia.

Seperti, ia meraih Anugerah Ramon Magsaysay pada 31 Agustus 2000 untuk kategori Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif.

Bahkan, Atmakusumah menerima Kartu Pers Nomor Satu dari komunitas Hari Pers Nasional 2010, Medali Emas Kemerdekaan Pers HPN 2011, hingga Anugerah Pengabdian Sepanjang Hayat Dewan Pers 2023.

Selain di bidang media massa, ia juga sempat menjadi penyunting buku, salah satu yang fenomenal adalah Tahta untuk rakyat yang telah dicetak berulang-ulang sejak 1982.

Buku tersebut menggambarkan kehidupan pribadi Sri Sultan Hamengku Buwono IX secara mendalam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads