Dosen ASN Kemdiktisaintek Ngeluh Gaji di Bawah UMR, Sampai Ada yang Mau Bunuh Diri

JAKARTA, DISWAY.ID - Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) mengeluhkan gaji yang diterima di bawah upah minimum regional (UMR).

Ratusan dosen ASN Kemdiktisaintek pun menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 3 Februari 2025.

Pembina ADAKSI, Fatimah mengatakan, saking kecilnya gaji dosen ASN Kemdiktisaintek, sampai ada yang mencoba bunuh diri karena tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

BACA JUGA:KPK Pastikan Kasus Korupsi LPEI Tak Bentrok dengan Kortastipikor Polri

BACA JUGA:Tiga Gudang di Tambun Selatan Ludes Terbakar Si Jago Merah, Ini Penyebabnya

Pasalnya, gaji yang diterima dosen ASN Kemdiktisaintek rata-rata berkisar Rp3 juta per bulan.

Kata Fatimah, hal ini sudah berlangsung selama 5 tahun sejak era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Nadiem Anwar Makarim. 

"Jadi mereka tuh selama 5 tahun paling bergaji Rp3 juta per bulan. Itu THP ya, saya hitung ya, THP (take home pay)" kata Fatimah di lokasi aksi.

"Dosen sampai ada yang mau bunuh diri karena tidak cukup gajinya. Belum buat bayar cicilan rumah, buat makan, tidak mencukupi," sambungnya.

Kata Fatimah, tak sedikit dari dosen Kemdiktisaintek yang harus bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Usut Dugaan Korupsi Pembiayaan LPEI, Melibatkan PT DST dan MIF

BACA JUGA:Tersangka Donny Tri Istiqomah Penuhi Panggilan KPK Dalam Kasus Hasto-Harun

Dia berharap pemerintah yang baru segera mencairkan tukin untuk dosen Kemdiktisaintek agar mereka mendapatkan standar hidup layak sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 136 Tahun 2020 dan Permendikbud Nomo 49 Tahun 2020.

"Karena udah jelas aturannya itu ada. Cuma nggak dijalankan," tegasnya.

Sumber: