Massa Buruh 'Gebrak' Diintimidasi dan Dilarang Gelar Aksi di Bundaran HI, Lalu Pindah ke DPR: Kami Tak Terafiliasi Pemerintah!
Aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 diwarnai dugaan intimidasi terhadap sejumlah buruh yang tergabung dalam Gebrak-Disway.id/Fajar Ilman-
JAKARTA, DIAWAY.ID - Aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 diwarnai dugaan intimidasi terhadap sejumlah Buruh yang tergabung dalam aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).
Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Sunarno, mengungkapkan bahwa intimidasi terjadi saat buruh hendak menggelar aksi di sekitar Istana Negara, Jakarta, pada Rabu 30 April 2025.
BACA JUGA:May Day 2025, FSPI Kota Tangerang Soroti Diskriminasi Pelayanan BPJS di Rumah Sakit
BACA JUGA:Eks Ketua KPK Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
"Ya betul (mengalami intimidasi), jadi kawan-kawan Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat kemarin sebenarnya mau melakukan aksi di Istana Negara dengan titik kumpul Bundaran HI," kata Sunarno.
Menurut Sunarno, rencana aksi tersebut mendapat hambatan karena kawasan Monas dan sekitarnya harus steril menjelang kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto pada acara May Day Fiesta bersama sejumlah serikat buruh.
"Tetapi karena beberapa serikat pekerja dengan presiden melakukan May Day fiesta di Monas, sehingga itu ada penjagaan di ring satu. Dan kami tidak diperbolehkan melakukan aksi di Bundaran HI dan Istana Negara," terangnya.
Tak hanya itu, Sunarno juga menyebut adanya tekanan terhadap perusahaan otobus (PO) yang disewa untuk mengangkut massa aksi.
BACA JUGA:May Day 2025 di Monas: Ribuan Buruh Turun ke Jalan, Pedagang Kopi Raup Rezeki
Beberapa PO bahkan membatalkan perjalanan secara sepihak.
"Basis-basis kita yang mau tetap berangkat ke Jakarta, ada beberapa PO busnya diintimidasi untuk membatalkan. Jadi DP atau uang sewa kita juga mau dikembalikan kalau tetap melakukan aksi di Istana Negara," jelas Sunarno.
Menanggapi situasi tersebut, aliansi Gebrak sepakat untuk memindahkan lokasi aksi dari Istana Negara ke depan Gedung DPR RI.
"Artinya kami kemudian kemarin daripada May Day ini gak jadi, kami berdiskusi dengan pimpinan serikat dan organisasi. Kami sepakat untuk mengalihkan aksi ke gedung DPR, dengan harapan pihak DPR mau mendengar atau mendukung apa yang kita tuntut hari ini," ungkapnya.
Salah satu peserta aksi turut menegaskan bahwa aksi mereka tidak memiliki afiliasi dengan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: