bannerdiswayaward

Bawaslu RI Turun Tangan Atas Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan

Bawaslu RI Turun Tangan Atas Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan

Komisioner Bawaslu Totok Hariyono mengatakan, setiap laporan yang masuk Bawaslu RI akan ditindaklanjuti termasuk dugaan kecurangan PSU di Bengkulu Selatan,-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Bengkulu Selatan berbuntut panjang, di mana pasangan calon (Paslon) 02 Suryatati - Ii Sumirat, melalui kuasa hukumnya melaporkan dugaan kecurangan PSU ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI di Jakarta, Rabu 30 April 2025 lalu.

Dugaan kecurangan tersebut berpotensi dilakukannya kembali pemungutan suara ulang di Bengkulu Selatan.

Saat dikonfirmasi terkait PSU lagi di Bengkulu Selatan, Komisioner Bawaslu Totok Hariyono mengatakan, setiap laporan yang masuk Bawaslu RI akan ditindaklanjuti.

"Tentu kami tindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku," ungkap Komisioner Bawaslu Totok Hariyono kepada wartawan, Sabtu 3 Mei 2025.

BACA JUGA:Terbukti Dibayar Saldo DANA Gratis! 10 Aplikasi Penghasil Uang Rp100 Ribu Per Hari, 3 Kali Main Bisa Langsung Cair

BACA JUGA:Andika Hazrumy Jadi Ketua DPP Golkar Banten, Waketum Beri Pesan Menohok!

Totok menegaskan, soal tuntutan Paslon 02 yang mendesak Bawaslu RI mendiskualifikasi Cabup dan Cawabup Bengkulu Selatan 03 Rifai-Yefri Sudianto karena kuat dugaan melakukan kejahatan Pilkada, Bawaslu pusat selanjutnya akan menindaklanjuti berdasarkan data dan fakta yang hasil pemeriksaan nanti akan dituangkan dalam rekomendasi Bawaslu.

"Kalau soal rekomendasi kita akan lakukan kajian mendalam berdasarkan data dan fakta," tegasnya.

Sebelumnya, Zetriansyah kuasa hukum Paslon 02 ditemui di Bawaslu RI mengatakan, ada kejahatan demokrasi luar biasa pada pelaksanaan PSU di Bengkulu Selatan.

Secara ilegal, Calon Wakil Bupati (Cawabup) 02 Ii Sumirat ditangkap oleh segerombolan orang dari kubu Paslon lain.

BACA JUGA:Lakukan Serah Terima E1 Scuto Signature Edition, Seres Hadirkan Opsi Warna Ini

BACA JUGA:Arsenal, Chelsea atau Liverpool? Romano Ungkap Tanggal Keputusan Dean Huijsen, RFEF Malah Khawatir

Menurutnya, dampak rekayasa penangkapan cawabup Ii Sumirat semakin sempurna, karena direncanakan dengan matang dan dilakukan secara terorganisir serta di waktu atau timing yang tepat.

“Itu terjadi 9 jam sebelum waktu pencoblosan, di mana kemudian video dan narasi fitnah disebar masif ke pemilih melalui media sosial Facebook dan WA, juga dari mulut ke mulut di lokasi-lokasi TPS," terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads