Diduga Peras Pedagang Es Teh, Anggota Ormas PP di Ciledug Diringkus Polisi

Diduga Peras Pedagang Es Teh, Anggota Ormas PP di Ciledug Diringkus Polisi

Seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila berinisial AHZ ditangkap Unit Reskrim Polsek Ciledug setelah diduga melakukan pemerasan terhadap seorang pedagang es teh solo di Jalan Raya Pondok Kacang, Ciledug, Kota Tangerang.--Istimewa

TANGERANG, DISWAY.ID – Seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila berinisial AHZ ditangkap Unit Reskrim Polsek Ciledug setelah diduga melakukan pemerasan terhadap seorang pedagang es teh solo di Jalan Raya Pondok Kacang, Ciledug, Kota Tangerang.

Kapolsek Ciledug, Kompol Dalby, mengungkapkan bahwa aksi pemerasan ini terjadi dengan dalih permintaan "uang pembinaan".

Pelaku awalnya meminta uang sebesar Rp 300 ribu kepada korban, yang sehari-hari berjualan es teh di kawasan tersebut.

BACA JUGA:LKC Dompet Dhuafa Gelar Rangkaian Giat Sehat untuk Peringatan Hari Hipertensi Sedunia

"Korban hanya mampu memberikan Rp 100 ribu, namun pelaku tetap menuntut sisa Rp 200 ribu. Ia bahkan mengancam korban agar tidak berjualan di tempat itu jika uang tidak dilunasi," ujar Kompol Dalby kepada Disway.id, Senin, 26 Mei 2025.

Ancaman tersebut membuat korban merasa takut dan tertekan.

Namun, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke Polsek Ciledug. Berbekal laporan tersebut, Unit Reskrim segera bergerak melakukan penyelidikan.

BACA JUGA:Alasan ERP Belum Diterapkan di Jakarta Diungkap Pramono

“Pelaku berhasil kami amankan pada Selasa, 13 Mei 2025. Saat ini AHZ sedang menjalani proses penyidikan lebih lanjut,” jelas Kompol Dalby.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa AHZ bukan hanya sekali melakukan pemerasan.

Ia disebut-sebut kerap memalak para pedagang lain di sepanjang Jalan Raya Pondok Kacang dengan modus serupa.

BACA JUGA:Promo Alfamart Terbaru Pekan Ini 26 Mei-1 Juni 2025, Borong Sabun Ekonomi Cuma Rp6 Ribuan!

“Pelaku menggunakan atribut ormas untuk menakut-nakuti para pedagang. Kami menduga ada korban lain yang belum melapor karena takut,” lanjutnya.

Saat ini polisi masih terus menggali informasi dan mencari kemungkinan adanya jaringan atau keterlibatan pelaku lain.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads